Benarkah Anda Mencintai Rasul?
Mengikuti Pengajian Syeikh Abdul Qadir al-Jilany 9 Jumadil Akhir 545 H, di Madrasahnya.
Hadits Nabi saw :
"Ada seseorang yang datang ke beliau dan berkata, "Sungguh aku sangat mencintaimu dalam Allah Azza wa-Jalla," kemudian Nabi Saw bersabda, "Pakailah penutup bencana dan pakailah penutup kefakiran."
Maknanya, karena engkau hendak memakai sifatku, maka berselaraslah dengan sifatku. Karena syarat dari cinta adalah keselarasan.; Abu Bakr Shiddiq ra, misalnya, ketika menyatakan cintanya kepada Rasulullah saw, ia nafkahkan seluruh hartanya, dan berselaras dengan sifat Nabi saw, menemani dalam kefakiran, percintaan yang penuh dengan beban derita. Ia berselaras lahir dan batin, hakikat maupun syariat.
Sedangkan kalian wahai pendusta, mengaku mencintai orang-orang saleh, sementara engkau simpan dinar-dinarmu dan dirhammu, sedangkan engkau ingin dekat dengan mereka dan berguru dengan mereka.
Yang cerdaslah. Sebab yang demikian adalah percintaan dusta. Sang pecinta tak pernah menyembunyikan miliknya dari yang dicinta, dan memprioritaskan kekasihnya dari segala yang ada, dimana kefakiran senantiasa menempel pada diri Nabi saw. Hingga beliau bersabda:
"Kefakiran lebih cepat pada orang yang mencintaiku dibanding mengalirnya air ke muaranya." (Al-Hindy: Kanzul Umal)
Aisyah ra, mengatakan, "Sepanjang hidup bersama Rasul SAW, dunia sepertinya tidak memihak pada kami. Ketika beliau wafat, dunia serasa tumpah. Maka syarat mencintai Rasul adalah kefakiran dan syarat mencintai Allah adalah cobaan."
Diantara para Sufi berkata, "Cobaan diserahkan kepada para kedekatan dengan Allah, agar tidak seseorang tidak mengklaim cintanya Allah Ta'ala, sementara dusta, munafiq dan riya'nya ada dalam dirinya. "
Karena itu kembalilah dari pengakuan dan dustamu. Jangan khawatir dengan kepala anda, jika anda datang, maka anda benar. Jika tidak demikian, jangan ikuti kami. Jangan kau banggakan hartamu, karena bukan itu yang diterima Allah, bahkan justru akan menghinakan dirimu. Jangan bermain dengan ular dan binatang buas, ia akan memangsamu. Jika kalian pawang ular silakan datang pada ular, jika anda kuat, silakan berhadapan dengan binatang buas. Jalan menuju Allah Azza wa-Jalla itu butuh kejujuran dan cahaya ma'rifat. Dan dengan cahaya itu akan muncul di hati para Shiddiqun, yang tak pernah surup oleh siang dan malam.
Anak-anak sekalian, berpalinglah dari orang munafiq yang kontra terhadap amarah Allah Ta'ala. Jadilah orang cerdas. Jangan terlalu dekat dengan orang-orang zaman ini yang bisa memangsa anda, dengan gaya dan tutup baju berbeda. Lihatlah dengan cermin renungan di dalamnya, dan mohonlah kepada Allah Ta'ala agar memperlihatkan padamu dan mereka. Aku telah diberi informasi mengenai makhluk dan Khaliq, namun saya jumpai keburukan justru pada makhluk dan kebajikan ada di sisi Khaliq.
Oh, Allah, selamatkan kami dari keburukan makhluk, berilah kami rizki dari kebajikanmu, dunia dan akhirat, sungguh aku mengharapkan dirimu bukan untuk diriku, tetapi demi dirimu, dalam bebanmu itulah aku ingin bebaskan. Aku tidak mengambil sesuatu darimu kecuali itu untuk dirimu sendiri, bukan untukku. Bagiku sudah dikhususkan, tidak butuh dari apa yang saya ambil darimu. Bagiku tak ada lain kecuali bekerja atau pasrah pada Allah. Aku sama sekali tidak menunggu apa yang kalian datangkan padaku, sebagaimana orang-orang munafiq yang penuh riya' yang merasa telah pasrah tetapi alpa kepada Allah Azza waJalla. Akulah pendebat ahli dunia, karenanya kalian harus lebih cerdas.
Jangan sesekali membanggakan sesuatu di hadapanku, karena aku tahu mana kebaikan dan keburukanmu - atas pertolongan Allah Azza wa-Jalla dan pemberian keistemewaan padaku -- . Bila anda ingin kebahagiaan jadilah kalian itu pasrah pada tonggak penghalau yang akan aku tancapkan di otakmu, hawa nafsumu, watakmu, syetanmu, musuh-musuhmu, dan balatentaramu yang buruk.
Mohonlah pertolongan kepada Allah Azza wa-Jalla untuk menghadapi semua musuhmu itu. Orang yang ditolong adalah orang bisa sabar menghadapi mereka, sedangkan orang yang hina adalah orang yang menyerahkan pada musuh-musuhnya.
Banyak sekali ancaman, tetapi sumbernya satu. Banyak penyakit sedangkan dokternya satu. Karena itu serahkan penyakit jiwamu kepada dokter, dan jangan curiga apa yang hendak dilakukan oleh dokter padamu, karena dia lebih tahu penyakit yang ada dalam dirimu, obatnya dan cara menyembuhkannya. Serahkan dirimu padanya dan kontra kepadanya, maka anda akan dapatkan kebaikan dunia akhirat.
Kaum sufi senantiasa diam total hatinya, pasrah total jiwanya dan mengalami kedahsyatan universal. Bila sudah sempurna bagi mereka seperti itu dalam waktu yang lama, ia bicara seperti benda-benda padat bicara esok di hari kiamat, tidak bicara kecuali kalau digerakkan untuk bicara olehNya. Tidak mengambil kecuali jika diberi olehNya, tidak meraih keleluasaan kemudahan manakala tidak diberi keleluasaan, hati mereka bersenayawa dengan para Malaikat. Sebagaimana firman Allah:
"Mereka tidak mengingkari Allah Ta'ala atas apa yang diperintahkan kepada mereka dan mereka melakukan apa yang diperintahkan Allah kepada mereka." (At-Tahrim 6)
Bersenyawalah dengan para Malaikat, dan raihlah derajat meningkat dengan mereka melalui ma'rifatullah Ta'ala dan mengetahuiNya. Para Maialakat menjadi pembantu mereka (kaum sufi siddiqun) dan pengikut mereka meraih faidah dari mereka, karena aturan Ilahi melimpah pada hati mereka. Karena hati mereka terjaga dari seluruh ancaman yang hendak menyerang jasad, rumah dan jiwa mereka. Sedangkan hati para Sufi itu tidak pernah tersentuh oleh ancaman apa pun.
Bila anda ingin sampai kepada derajat mereka, hendaknya anda mewujudkan hakikat Islam, lalu meninggal dosa yang tampak dan tersembunyi dalam batin anda, kemudian wara' yang menyembuhkan, lalu zuhud terhadap hal-hal yang dibolehkan di dunia, lantas merasa cukup dengan anugerah dan keutamaan Allah Ta'ala dengan kedekatan padaNya. Jika benar kedekatanmu padaNya, akan tumpahlah anugerahNya padamu. Allah akan membuka pintu-pintu pemberianNya: Pintu Kelembutan, Pintu Rahmat dan Pintu AnugerahNya.
Dunia disempitkan bagimu, kemudian dileluasakan hingga suatu batas tertentu. Inilah individu dari kaum Waliyullah dan Shiddiqun, semata karena pengetahuan Allah atas ketaqwaan mereka, karena mereka tak pernah disibukkan selain Dia.
Sedangkan orang yang kalah, dunia ada digenggamannya karena mereka lebih suka santai dan beres, mereka masuki wilayah duniawi, mereka mencarinya, ketika dunia di dapatkan malah mereka sibuk dengan apa yang didpatkan, duduk bersanding dengan dunia, tidak sibuk dengan Allah. Fakta ini menimpa pada umumnya orang.
Sedangkan komunitas sufi tergolong pengecualian, dimana mereka mengikuti aturan Nabi saw, manakala dunia ada di hadapannya, sama sekali tidak menggeser baktinya kepadaNya, sama sekali tidak menoleh pada pemberianNya, karena mereka telah sempurna zuhudnya, sehingga mereka tidak menoleh pada kekayaan duniawi di muka bumi.
Beliau Nabi SAW bersabda:
"Oh Tuhan, hidupkan diriku miskin, matikan diriku miskin, dan gabungkan diriku dengan kaum miskin." (Hr Tirimidzi)
Ia pun tahu bahwa pemberianNya tak akan pernah putus, karena itu ia tak pernah berambisi mencarinya…..
Anak-anak sekalian, kalian butuh iman yang memperjalankan diri anda di Jalan Allah Azza wa-Jalla, dan rasa yaqin yang meneguhkan di jalan itui. Anda butuh pengikat dalam suluk thariqat ini, dan berakhir dengan iman. Beda dengan jalan menuju Makkah, butuh iman dan pengikat tali, sedangkan thariqat ini butuh pengikat tali dan iman, permulaan dan pangkalnya.
Dari Sufyan ats-Tsaury ra, bahwa dalam kisahnya, ketika pertama kali mencari ilmu di perutnya terikat tali sabuk yang didalamnya ada 500 dinar, lalu diinfakkan sebagiannya, ia belajar sementara di tangannya ada sisa dinar, sembari berkata, " kalau bukan karenamu, pasti saya ikat sapu tangan." Ketika ia sudah berhasil meraih pengetahuan dan mengenal Allah Azza wa-Jalla ia menginfakkan semuanya tanpa sisa kepada fakir miskin dalam sehari itu, dan mengatakan, "Jika langit adalah besi, hingga tak pernah hujan, dan bumi adalah sahara yang tak pernah tumbuh pohon, sementara aku masih ingin berharap meraih rejeki, sungguh aku tergolong kafir."
Oleh sebab itu anda tetap ikhtiar bekerja dan bergantung dengan isntrumen kerja, manakala imanmu belum kuat. Lalu pindahlah dari instrument duniawi itu kepada yang menciptakan sebab akibat dunia. Para Nabi saw, pada awal mulanya tekun bekerja, dan bergantung dengan sebab akibat dunia, dan akhirnya tawakkal. Mereka memadukan antara ikhtiar dan tawakkal, sebagai awal dan akhir, syariat dan hakikat.
Wahai orang yang tertutup hatinya, jangan kau celahi ikhtiar dalam tawakkal, terhadap distribusi harta yang ada pada manusia, hingga membuatmu kufur ni'mat pemberian Allah Azza wa-Jalla, dan Dia menjadi marah dan menjauhkan dirimu dariNya. Meninggalkan usaha dan ikhtiar untuk hidup bersama makhluk merupakan siksaan dari Allah Azza wa-Jalla.
Kaum sufi tak butuh kegembiraan atas deritanya, tak butuh meletakkan beban karena yang dipikulnya, tak ada kesejukan mata, atau terentas dari cobaannya hingga mereka bertemu Tuhannya Azza wa-Jalla. Liqo' atau pertemuan ada dua: Pertemuan di dunia dengan hatinya dan rahasia hatinya, dan ini sangat langka. Dan pertemuan kedua di akhirat. Bertemu Allah itulah kegembiraan, kebahagiaan, kesenangan. Kalau sebelum bertemu, segala cobaan.
Anak-anak sekalian…
Cegahlah kesenangan birahi dan kenikmatan-kenikmatan. Makanlah makanan yang suci yang tak bernajis. Yang suci itu pasti halal, dan haram itu najis. Berilah makanan yang halal hingga anda terhindar dari adab buruk di hadapan Allah.
Ya Allah ma'rifatkan kami padaMu hingga kami mengenalMu. Amin
Rabu, 23 Agustus 2017
Kecerdasan Hakiki
Kecerdasan Hakiki
Syeikh Ahmad Ar-Rifa'y
Rasulullah SAW bersabda:
"Orang yang cerdas adalah orang yang meneliti dirinya sendiri dan melakukan amaliyah demi zaman sesudah mati. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan sembari berkhayal atas (anugerah) Allah."
Amaliyah dibalik rahasia hadits di atas adalah amal Ma'rifat. Perlu diketahui Ma'rifat itu dari hamba, sedangkan pelimpahan ma'rifat itu dari Allah Ta'ala, yang merupakan hidayah paling mulia dan paling agung, yang ditunjukkan kepada para hambaNya.
Sesungguhnya Allah Ta'ala manakala ingin memilih hambaNya dan memberikan keistemewaan lebih dibanding yang lainnya, dan hendak menampakkan dalam Sirr hamba, matahari ma'rifat, maka Allah, Allah memandangnya dengan Mata Anugerah dan Kasih Sayang, dan ia dibukakan pintu-pintu hidayah, kemudian dimuliakan dengan kesadaran, dibangunkan dari tidur kealpaan, diberi nikmat dengan anugerah keleluasaan hati, bahkan dihapuskan dari kematian qalbu melalui kefahaman, dihilangkan dari keraguan, dimuliakan dengan rasa malu, rasa takut, rasa yaqin, dan keraguan dimusnahkan, disamping mendapatkan rasa tenteram.
Manakala terakumulasi seluruh perilaku tersebut pada diri hamba, maka ruang qalbunya dipenuhi cahaya yang memancar, maka ia akan melihat apa yang ada dibalik alam Jabarut, dan jilatan-jilatan api termatikan. Seandainya saja kema'rifatan itu terukir pada suatu benda, maka siapa pun yang memandangnya akan mati, karena keindahan dan kebagusannya. Setiap seseorang punya modal harta, sedangkan modal orang beriman adalah ma'rifat.
Ada seseorang bertanya kepada Dzun Nuun al-Mishry ra, :
"Sungguh aku mencintaimu."
"Bila engkau mengenal Allah, maka cukup Allah saja. Bila belum mengenalNya, carilah orang yang mengenalNya hingga orang itu menunjukkan padamu pada Allah," jawab Dzun Nuun
Ma'rifat adalah Pohon Terbagus
Menurut saya ma'rifat itu seperti pohon yang digarap oleh seorang pemilik di kebunnya. Buah-buahnya sangat mahal, dan rimbun cabang tangkainya. Manis sekali buahnya. Subur pula dedaunannya. Tinggi pohonnya, bersih indah tanahnya. Manis airnya, wangi aromanya. Pemiliknya sangat sayang karena kemuliaan kebun itu, disertai rasa gembira karena kesuburannya. Ia selalu jaga dari penyakit-penyakit yang menyerangnya dan menjaga pula dari bencana yang menimpa.
Begitu juga Pohon Ma'rifat yang digarap oleh Allah Ta'ala dalam taman hati hambaNya yang beriman, tentu sangat terjaga oleh kemuliaanNya. Setiap saat akan dikirim awan hujan anugerah dari sumber rahmatNya. Lalu mencurahlah hujan kemuliaan, melalui petir KuasaNya, dan kilatan KehendakNya, agar bersih suci dari debu-debu memandang hasil 'ubudiyahnya. Lalu allah mengirimkan ramutan kelembutan kasih saying dari hijab Pertolongan, agar sempurna kemuliaan kewaliannya, melalui penjagaan dan kewaspadaan.
Seorang yang 'arif (ma'rifat) senantiasa berkeliling dengan rahasia batinnya di bawah pohon ma'rifat itu, mencium aromanya, dan diputus dari penghalang adab, hal-hal yang bisa merusak buah-buah ma'rifat, dari kotoran dan sampah penyakit.
Tiba-tiba begitu panjang Sirr sang air di bawah pohon itu, begitu berlangsung lama perjalanan di sana, lalu terhentak untuk menikmati buahnya. Lalu ia julurkan tangan kesucian, ia peras buah itu dengan perasan kehormatan, kemudian ia makan dengan bibir kerinduan, hingga ia lebur dalam gairah ketenggelaman. Lalu tangan keleluasaan memukul samudera kasih saying, dari samudera itu ia meminum seteguk yang bisa memabukkan dari segala hal selain Allah, kemabukan yang tak menyadarkan dirinya melainkan dengan Pertolongan jua. Lalu ia terbang dengan sayap-sayap citarasa, menuju suatu wilayah yang tak pernah terbayangkan oleh siapa pun jua.
Al-Wasithy ditanya, "Makanan apa yang paling enak?"
Ia jawab, "Sesuap dari dzikrullah Ta'ala, yang disuapkan oleh jemari yaqin, dari hidangan keabadian, ketika dihadapan sikap baik sangka (husnudzon) kepada Allah Ta'ala.
An-Nasaj ra, berkata, "Banyak penghuni dunia meninggalkan dunia, tetapi sayang mereka belum merasakan kebagusan yang dituju."
"Apa itu?"
"Kebahagiaan ma'rifat, kemanisan anugerah, kelezatan qurbah, dan kemesraan Cinta," katanya.
Muhammad bin Wasi' ra, berkata pula, "Sungguh benar, orang yang dimuliakan Allah melalui ma'rifat kepadaNya, dimana ia tidak menghinakan dirinya kepada selain Allah. Dan benar pula, orang yang dilimpahi kewalian Allah, hendaknya tetap memegang teguh keharusan haknya. Benar pula bagi orang yang dimuliakan Allah dengan kesertaanNya padanya, hingga ia tidak lagi menoleh kepada selain Allah, tidak beramal dengan dorongan nafsunya."
Abu Yazid al-Bisthamy juga berkata, "Sebenarnya dalam suatu malam itu ada minuman bagi jiwa para arifin, dimana hati mereka terbang dengan penuh cinta kepada Allah, digelorakan rindu kepadaNya, hanya saja pandangan mereka tidak kepada yang lain, hanya kepada Allah. Mereka disirnakan dari pandangan dunia dan akhirat.
Menurut saya, minuman itu adalah kebimbangan cinta, dan itu terbagi dua, bimbang penuh dengan ketakutan, bimbang dengan kedahsyatan cinta. Kebimbangan ketakutan bagi mereka yang terlempar, dan kebimbangan kedahsyatan cinta bagi orang yang arif dan para perindu. O, bukti orang-orang yang bimbang hati kerinduan, tambahi diriku, tambahkan rasanya…
Syeikh Ahmad Ar-Rifa'y
Rasulullah SAW bersabda:
"Orang yang cerdas adalah orang yang meneliti dirinya sendiri dan melakukan amaliyah demi zaman sesudah mati. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan sembari berkhayal atas (anugerah) Allah."
Amaliyah dibalik rahasia hadits di atas adalah amal Ma'rifat. Perlu diketahui Ma'rifat itu dari hamba, sedangkan pelimpahan ma'rifat itu dari Allah Ta'ala, yang merupakan hidayah paling mulia dan paling agung, yang ditunjukkan kepada para hambaNya.
Sesungguhnya Allah Ta'ala manakala ingin memilih hambaNya dan memberikan keistemewaan lebih dibanding yang lainnya, dan hendak menampakkan dalam Sirr hamba, matahari ma'rifat, maka Allah, Allah memandangnya dengan Mata Anugerah dan Kasih Sayang, dan ia dibukakan pintu-pintu hidayah, kemudian dimuliakan dengan kesadaran, dibangunkan dari tidur kealpaan, diberi nikmat dengan anugerah keleluasaan hati, bahkan dihapuskan dari kematian qalbu melalui kefahaman, dihilangkan dari keraguan, dimuliakan dengan rasa malu, rasa takut, rasa yaqin, dan keraguan dimusnahkan, disamping mendapatkan rasa tenteram.
Manakala terakumulasi seluruh perilaku tersebut pada diri hamba, maka ruang qalbunya dipenuhi cahaya yang memancar, maka ia akan melihat apa yang ada dibalik alam Jabarut, dan jilatan-jilatan api termatikan. Seandainya saja kema'rifatan itu terukir pada suatu benda, maka siapa pun yang memandangnya akan mati, karena keindahan dan kebagusannya. Setiap seseorang punya modal harta, sedangkan modal orang beriman adalah ma'rifat.
Ada seseorang bertanya kepada Dzun Nuun al-Mishry ra, :
"Sungguh aku mencintaimu."
"Bila engkau mengenal Allah, maka cukup Allah saja. Bila belum mengenalNya, carilah orang yang mengenalNya hingga orang itu menunjukkan padamu pada Allah," jawab Dzun Nuun
Ma'rifat adalah Pohon Terbagus
Menurut saya ma'rifat itu seperti pohon yang digarap oleh seorang pemilik di kebunnya. Buah-buahnya sangat mahal, dan rimbun cabang tangkainya. Manis sekali buahnya. Subur pula dedaunannya. Tinggi pohonnya, bersih indah tanahnya. Manis airnya, wangi aromanya. Pemiliknya sangat sayang karena kemuliaan kebun itu, disertai rasa gembira karena kesuburannya. Ia selalu jaga dari penyakit-penyakit yang menyerangnya dan menjaga pula dari bencana yang menimpa.
Begitu juga Pohon Ma'rifat yang digarap oleh Allah Ta'ala dalam taman hati hambaNya yang beriman, tentu sangat terjaga oleh kemuliaanNya. Setiap saat akan dikirim awan hujan anugerah dari sumber rahmatNya. Lalu mencurahlah hujan kemuliaan, melalui petir KuasaNya, dan kilatan KehendakNya, agar bersih suci dari debu-debu memandang hasil 'ubudiyahnya. Lalu allah mengirimkan ramutan kelembutan kasih saying dari hijab Pertolongan, agar sempurna kemuliaan kewaliannya, melalui penjagaan dan kewaspadaan.
Seorang yang 'arif (ma'rifat) senantiasa berkeliling dengan rahasia batinnya di bawah pohon ma'rifat itu, mencium aromanya, dan diputus dari penghalang adab, hal-hal yang bisa merusak buah-buah ma'rifat, dari kotoran dan sampah penyakit.
Tiba-tiba begitu panjang Sirr sang air di bawah pohon itu, begitu berlangsung lama perjalanan di sana, lalu terhentak untuk menikmati buahnya. Lalu ia julurkan tangan kesucian, ia peras buah itu dengan perasan kehormatan, kemudian ia makan dengan bibir kerinduan, hingga ia lebur dalam gairah ketenggelaman. Lalu tangan keleluasaan memukul samudera kasih saying, dari samudera itu ia meminum seteguk yang bisa memabukkan dari segala hal selain Allah, kemabukan yang tak menyadarkan dirinya melainkan dengan Pertolongan jua. Lalu ia terbang dengan sayap-sayap citarasa, menuju suatu wilayah yang tak pernah terbayangkan oleh siapa pun jua.
Al-Wasithy ditanya, "Makanan apa yang paling enak?"
Ia jawab, "Sesuap dari dzikrullah Ta'ala, yang disuapkan oleh jemari yaqin, dari hidangan keabadian, ketika dihadapan sikap baik sangka (husnudzon) kepada Allah Ta'ala.
An-Nasaj ra, berkata, "Banyak penghuni dunia meninggalkan dunia, tetapi sayang mereka belum merasakan kebagusan yang dituju."
"Apa itu?"
"Kebahagiaan ma'rifat, kemanisan anugerah, kelezatan qurbah, dan kemesraan Cinta," katanya.
Muhammad bin Wasi' ra, berkata pula, "Sungguh benar, orang yang dimuliakan Allah melalui ma'rifat kepadaNya, dimana ia tidak menghinakan dirinya kepada selain Allah. Dan benar pula, orang yang dilimpahi kewalian Allah, hendaknya tetap memegang teguh keharusan haknya. Benar pula bagi orang yang dimuliakan Allah dengan kesertaanNya padanya, hingga ia tidak lagi menoleh kepada selain Allah, tidak beramal dengan dorongan nafsunya."
Abu Yazid al-Bisthamy juga berkata, "Sebenarnya dalam suatu malam itu ada minuman bagi jiwa para arifin, dimana hati mereka terbang dengan penuh cinta kepada Allah, digelorakan rindu kepadaNya, hanya saja pandangan mereka tidak kepada yang lain, hanya kepada Allah. Mereka disirnakan dari pandangan dunia dan akhirat.
Menurut saya, minuman itu adalah kebimbangan cinta, dan itu terbagi dua, bimbang penuh dengan ketakutan, bimbang dengan kedahsyatan cinta. Kebimbangan ketakutan bagi mereka yang terlempar, dan kebimbangan kedahsyatan cinta bagi orang yang arif dan para perindu. O, bukti orang-orang yang bimbang hati kerinduan, tambahi diriku, tambahkan rasanya…
Ibadah Kok Cari Untung
Ibadah Kok Cari Untung !!!
Siapa pun yang beribadah kepada Allah karena motivasi kepentingan tertentu dengan harapan dariNya, atau beribadah dalam rangka menolak bencana dari Allah, maka sesungguhnya orang tersebut tidak berpijak dengan benar sesuai SifatNya.
Kenapa demikian?Karena betapa banyaknya orang beribadah kepada Allah tidak didasari keikhlasan (Lillaahi Ta'ala), tetapi demi yang lain, kepentingan duniawi, naiknya jabatan, dagangannya laku, bahkan demi menolak balak dan bencana atau siksa.
Apakah Allah Ta'ala memerintahkan kita melakukan ibadah dan menjauhi laranganNya karena sebuah sebab dan alasan-alasan tertentu?
Bukankah kita beribadah karena kita harus melakukan atau menyambut sifat RububiyahNya melalui sifat Ubudiyah kita?
Bukankah segalanya sudah dijamin Allah, dan segalanya dariNya, bersamaNya, menuju kepadaNya?
Apakah Allah tidak layak disembah, tidak layak menjadi Tuhan, tidak layak diabdi dan diikuti perintah dan laranganNya, manakala Allah tidak menciptakan syurga dan neraka?
Bukankah Rasulullah saw, mengkhabarkan, "Janganlah diantara kalian seperti budak yang buruk, jika tidak diancam ia tak pernah bekerja. Juga jangan seperti pekerja yang buruk, jika tidak diberi upah ia tidak bekerja…."
Dalam kitab Zabur Allah berfirman, "Adakah orang yang lebih zalim dibanding orang yang menyembahKu karena syurga atau takut neraka? Apakah jika Aku tidak menciptakan syurga dan neraka, aku tidak pantas untuk ditaati?"
Suatu hari Junaid Al-Baghdady dibangunkan oleh pamannya sekaligus gurunya, Sary as-Saqathy.
"Ada apa paman?"
"Aku melihat seakan-akan aku ada dihadapan Allah dan Dia berkata kepada saya….Wahai Sary, Aku menciptakan makhluk mereka merasa mencintaiKu. Begitu Aku menciptakan dunia, mereka lari semua dariKu dan tinggal sepuluh persen. Lalu Aku menciptakan syurga, sisa makhluk itu pun lari semua (ke syurga), tinggal satu persen saja. Lalu Aku memberikan cobaan kepada mereka ini, mereka pun lari semua dariKu tinggal 0,9 persen. Aku bicara pada makhlukKu yang tersisa itu yang masih bersamaKu.
"Bukan dunia yang kalian kehendaki, juga bukan syurga yang kalian inginkan, juga bukan neraka yang membuat kalian lari, lantas apa yang kalian mau?"
"Engkau lebih Tahu apa yang kami mau…" jawab mereka.
"Aku hendak memnindihkan bencana cobaan pada kalian sebanyak nafas kalian, yang bisa menghancurkan gunung-gunung, apakah kalian masih bersabar?" TanyaKu pada mereka.
Dan mereka pun menjawab, "Manakala Engkau Sendiri Yang memberi cobaan, lakukanlah sekehendakMu…."
Mereka itulah hamba-hambaKu yang sebenarnya.
Semua ini jadi renungan kita agar dalam setiap niat dan motivasi ibadah kita agar semata hanya menuju Allah, Lillahi Ta'ala, agar kitaterbebas dari penjara kemakhlukan, dan menyatu dalam Musyahadah denganNya. Ikhlas, adalah ruh dari seluruh ibadah kita. Bukan yang lainnya.
Membaca Melalui Asma-AsmaNya
Membaca Melalui Asma-AsmaNya
Mengenal Allah Melalui Allah
Sebuah peritiwa paling monumental dalam sejarah dunia, adalah turunnya Al-Qur’an pertama kali di Gua Hira’. Pertemuan Rasulullah Sayyidina Muhammad SAW, dengan Malaikat Jibril saat itu, bertepatan dengan Lailatul Qadr, merupakan representasi dari sebuah awal sekaligus akhir dari perjalanan waktu dunia yang terbatas, menuju Waktu Ilahi yang tiada hingga, Azali dan Abadi.
Betapa tidak. Ketika Jibril AS, memeluk beliau, sambil mendiktekan bacaan, “Iqra’!,” lalu dijawabnya “Maa Anaa Bi Qaari’” (Aku tak bisa membaca). Sebuah jawaban teologis, filosufis dan sekaligus Sufistik. Disebut teologis karena ketika itu Rasulullah berada di hadapan Wajah Allah, sehingga yang ada hanyalah Tauhidullah, bahkan dirinya sendiri sekali pun sirna dalam Tauhid sampai harus berkata, “Aku tak bisa membaca…”
Begitu juga sangat filosufis, karena dunia filsafat tak habis-habisnya mengurai peristiwa itu, sebagai landasan utama peradaban Tauhid di muka bumi, dan setiap kali dimaknai secara filosufis, muncul pula cahaya baru dibalik makna yang tersembunyi.
Bahkan juga sangat Sufistik, karena “Al-Qaari al-Haqiqi Huwa Allah Ta’ala”, Sang pembaca yang hakiki adalah Allah Ta’ala. Karena Dialah yang Berkalam, dan Yang Maha Tahu makna Kalam yang sesungguhnya.
Sampai ketiga kali, disaat Jibril AS meneruskan,
Iqro’ Bismi Robbikalladzi Khalaq….dst.
Kanjeng Nabi Muhammad SAW, baru bisa menirukan. Disinilah rahasia Asma Allah tersembunyi – dan dalam buku karya KH. Abdul Hamid Husen ini akan terurai , bagaimana Rasulullah SAW mampu membaca ketika kelanjutan ayat kalimat pada ayat itu terbesit kalimat. Bismi Rabbik (Dengan Asma Tuhanmu). Seandainya boleh ditafsirkan, “Bacalah Al-Qur’an ini dengan Nama Tuhanmu. Siapa Nama Tuhanmu? “Allah!”, dengan kata lain, bacalah Al-Qur’an ini dengan Allah…Allah…Allah…”.
Dan memang demikian, akhirnya tak satu pun dari seluruh tinta yang menghabiskan tujuh lautan ruhani maupun tujuh lautan fisika, mampu menuliskan, melukiskan bahkan menggambarkan dahsyatnya Ilmu Allah dalam Kalamullah itu. Yang ada hanyalah gemuruh jiwa yang menggetarkan seluruh jagad semesta ruhani dan jasmani, dalam kristal jantung Rasulullah SAW, sampai beliau menggigil dalam Fana’ul fana’. Karena Wayabqqo Wajhu Rabbika Dzul-Jalaali wal-Ikraam, ketika itu.
“Zammiluuni…Zammiluuni….” Selimuti aku….selimuti aku…. Seakan Rasulullah SAW, berkata: “Selimuti aku….selimuti… karena Cahaya dari Maha CahayaMu yang memancar di seluruh jagad cerminku. Selimuti aku, selimuti…., betapa senyap, sunyi, beku, dingin, tiada tara dalam GenggamanMu…..Selimuti…Oh, selimuti….dan akulah sesungguhnya selimutMu….Akulah NamaMu, akulah Ismu Rabbik itu…Oh…..”
Saat itu, dan mulai kala itu, tiada hari tanpa Munajat, tiada kondisi dan waktu melainkan adalah waktu-waktu penuh Liqa’ Allah. Maka Ismu Rabbik itu melimpah begitu dahsyatnya tanpa bisa terucap, tertulis dan terbayang, menjadi Al-Asma’ul Husna, diantaranya, adalah Asmaul Husna dalam surat Al-Hasyr yang dikaji di buku ini.
Peristiwa Hira’ itu, juga awal mula sebuah ajaran tentang Dzikrullah dimulai. Gemuruh Dzikrullah, telah menyelimuti seluruh nadi, ruh dan sirr Rasulullah SAW, dalam hamparan jiwanya. Karena hanya jiwa-jiwa yang beriman saja yang bisa menjadi Istana Ilahiyah.
Bahkan, dari 99 Al-Asmaul Husna yang pernah dihaditskan oleh Rasulullah SAW, dibaca oleh Asy-Syeikhul Akbar Muhyiddin Ibnu ‘Araby, kemudian tertulis dalam kitabnya, An-Nuurul Asna Bi-MunajaatiLlaahi Bi-Asmaail Husnaa. 99 Munajat yang begitu indah, sekaligus menggambarkan Huquq ar-Rubuiyyah (Hak-hak Ketuhahan) dan Huqul ‘Ibad wal ‘Ubudiyah (hak-hak kehambaan dan ubudiyah).
Misalnya, ketika membaca AsmaNya, “Allah”, Ibnu ‘Araby bermunajat:
Ya Allah, tunjukkan padaku, bersamaMu, kepadaMu. Limpahilah rizki keteguhan (keketapan) di sisi WujudMu, sepanjang diriku dengan nya, untuk beradab di hadapanMu….
Yaa…Rahmaan, kasihanilah daku dengan pemenuhan paripurna nikmat-nikmatMu, tersampainya cita-cita ketika menahan cobaan-cobaan dahsyat dan ujianMu.
Yaa… Rahiim, sayangilah daku dengan memasukan ke syurgaMu dan bersuka ria dengan taqarrub dan memandangMu…
Yaa Maalik, Wahai….DiRaja dunia dan akhirat, dengan kekuasaan mutlak paripurna, jadikan diriku sampai di Jannatun Na’im dan Kerajaan Agung dengan beramal penuh total.
Yaa.. Quddus, sucikan diriku dari aib-aib dan bencana, sucikan diriku dari dosa-dosa dan kejahatan diri.
Yaa…Salaam, selamatkan daku dari seluruh sifat yang tercela, dan jadikan diriku dari golongan orang yang dating kepadaMu dengan Qalbun Saliim.
Ya… Mu’min, amanlahlah daku di hari yang paling mengejutkan, limpahilan rizki padaku dengan bertambahnya iman kepadaMu, sebagai bagianku.
Yaa…Muhaimin, Jadikanlah diriku sebagai penyaksi dan pemandang atas pemeliharaanMu, dan jadikanlah daku sebagai pemelihara dan pemegang amanah-amanahMu dan Janji-janjiMu.
Yaa…Aziz, Jadikanlah daku dengan PerkasaMu termasuk orang-orang yang merasa hina di hadapanMu dan berikanlah padaku amaliah dengan amal-amal akhirat di sisiMu.
Yaa… Jabbaar…,Paksalah diriku untuk berselaras dengan KehendakMu, dan janganlah Engkau jadikan aku sebagai pemaksa pada hamba-hambaMu.
Yaa..Mutakabbir, jadikanlah daku termasuk orang-orang yang tawadlu’ atas kebesaran-kebesaranMu, tergolong orang-orang yang tunduk atas hukum dan keputusanMu.
Yaa…Khaaliq, ciptakan pertolongan dalam hatiku untuk taat kepadaMu, dan lindungi daku dari kezaliman dan pengikutnya diantara makhluk-makhlukMu.
Yaa..Baari’, jadikanlah diriku dari golongan yang terbaik dari manusia, dan riaslah daku dengan akhlak baik yang diridloi.
Yaa…Mushawwir, Rupakanlah diriku dengan bentuk ubudiyah padaMu, dan cahayailah daku dengan cahaya-cahaya ma’rifatMu.
Dan seterusnya sampai sembilan puluh sembilan Nama Allah.
Itulah implementasi lain, dari
”Berakhlaqlah dengan Akhlaq-Akhlaq Allah”.
Maka Al-Asmaul Husna, adalah hampiran pertama, ketika seorang hamba ingin merespon Akhlaqullah, melalui munajat-munajat sebagaimana digambarkan oleh Ibnu ‘Araby dan juga di dalam uraian buku ini.
Selebihnya, buku ini, haqqul yaqin, akan sangat bermanfaat bagi ummat, dunia hingga akhirat.
Mengenal Allah Melalui Allah
Sebuah peritiwa paling monumental dalam sejarah dunia, adalah turunnya Al-Qur’an pertama kali di Gua Hira’. Pertemuan Rasulullah Sayyidina Muhammad SAW, dengan Malaikat Jibril saat itu, bertepatan dengan Lailatul Qadr, merupakan representasi dari sebuah awal sekaligus akhir dari perjalanan waktu dunia yang terbatas, menuju Waktu Ilahi yang tiada hingga, Azali dan Abadi.
Betapa tidak. Ketika Jibril AS, memeluk beliau, sambil mendiktekan bacaan, “Iqra’!,” lalu dijawabnya “Maa Anaa Bi Qaari’” (Aku tak bisa membaca). Sebuah jawaban teologis, filosufis dan sekaligus Sufistik. Disebut teologis karena ketika itu Rasulullah berada di hadapan Wajah Allah, sehingga yang ada hanyalah Tauhidullah, bahkan dirinya sendiri sekali pun sirna dalam Tauhid sampai harus berkata, “Aku tak bisa membaca…”
Begitu juga sangat filosufis, karena dunia filsafat tak habis-habisnya mengurai peristiwa itu, sebagai landasan utama peradaban Tauhid di muka bumi, dan setiap kali dimaknai secara filosufis, muncul pula cahaya baru dibalik makna yang tersembunyi.
Bahkan juga sangat Sufistik, karena “Al-Qaari al-Haqiqi Huwa Allah Ta’ala”, Sang pembaca yang hakiki adalah Allah Ta’ala. Karena Dialah yang Berkalam, dan Yang Maha Tahu makna Kalam yang sesungguhnya.
Sampai ketiga kali, disaat Jibril AS meneruskan,
Iqro’ Bismi Robbikalladzi Khalaq….dst.
Kanjeng Nabi Muhammad SAW, baru bisa menirukan. Disinilah rahasia Asma Allah tersembunyi – dan dalam buku karya KH. Abdul Hamid Husen ini akan terurai , bagaimana Rasulullah SAW mampu membaca ketika kelanjutan ayat kalimat pada ayat itu terbesit kalimat. Bismi Rabbik (Dengan Asma Tuhanmu). Seandainya boleh ditafsirkan, “Bacalah Al-Qur’an ini dengan Nama Tuhanmu. Siapa Nama Tuhanmu? “Allah!”, dengan kata lain, bacalah Al-Qur’an ini dengan Allah…Allah…Allah…”.
Dan memang demikian, akhirnya tak satu pun dari seluruh tinta yang menghabiskan tujuh lautan ruhani maupun tujuh lautan fisika, mampu menuliskan, melukiskan bahkan menggambarkan dahsyatnya Ilmu Allah dalam Kalamullah itu. Yang ada hanyalah gemuruh jiwa yang menggetarkan seluruh jagad semesta ruhani dan jasmani, dalam kristal jantung Rasulullah SAW, sampai beliau menggigil dalam Fana’ul fana’. Karena Wayabqqo Wajhu Rabbika Dzul-Jalaali wal-Ikraam, ketika itu.
“Zammiluuni…Zammiluuni….” Selimuti aku….selimuti aku…. Seakan Rasulullah SAW, berkata: “Selimuti aku….selimuti… karena Cahaya dari Maha CahayaMu yang memancar di seluruh jagad cerminku. Selimuti aku, selimuti…., betapa senyap, sunyi, beku, dingin, tiada tara dalam GenggamanMu…..Selimuti…Oh, selimuti….dan akulah sesungguhnya selimutMu….Akulah NamaMu, akulah Ismu Rabbik itu…Oh…..”
Saat itu, dan mulai kala itu, tiada hari tanpa Munajat, tiada kondisi dan waktu melainkan adalah waktu-waktu penuh Liqa’ Allah. Maka Ismu Rabbik itu melimpah begitu dahsyatnya tanpa bisa terucap, tertulis dan terbayang, menjadi Al-Asma’ul Husna, diantaranya, adalah Asmaul Husna dalam surat Al-Hasyr yang dikaji di buku ini.
Peristiwa Hira’ itu, juga awal mula sebuah ajaran tentang Dzikrullah dimulai. Gemuruh Dzikrullah, telah menyelimuti seluruh nadi, ruh dan sirr Rasulullah SAW, dalam hamparan jiwanya. Karena hanya jiwa-jiwa yang beriman saja yang bisa menjadi Istana Ilahiyah.
Bahkan, dari 99 Al-Asmaul Husna yang pernah dihaditskan oleh Rasulullah SAW, dibaca oleh Asy-Syeikhul Akbar Muhyiddin Ibnu ‘Araby, kemudian tertulis dalam kitabnya, An-Nuurul Asna Bi-MunajaatiLlaahi Bi-Asmaail Husnaa. 99 Munajat yang begitu indah, sekaligus menggambarkan Huquq ar-Rubuiyyah (Hak-hak Ketuhahan) dan Huqul ‘Ibad wal ‘Ubudiyah (hak-hak kehambaan dan ubudiyah).
Misalnya, ketika membaca AsmaNya, “Allah”, Ibnu ‘Araby bermunajat:
Ya Allah, tunjukkan padaku, bersamaMu, kepadaMu. Limpahilah rizki keteguhan (keketapan) di sisi WujudMu, sepanjang diriku dengan nya, untuk beradab di hadapanMu….
Yaa…Rahmaan, kasihanilah daku dengan pemenuhan paripurna nikmat-nikmatMu, tersampainya cita-cita ketika menahan cobaan-cobaan dahsyat dan ujianMu.
Yaa… Rahiim, sayangilah daku dengan memasukan ke syurgaMu dan bersuka ria dengan taqarrub dan memandangMu…
Yaa Maalik, Wahai….DiRaja dunia dan akhirat, dengan kekuasaan mutlak paripurna, jadikan diriku sampai di Jannatun Na’im dan Kerajaan Agung dengan beramal penuh total.
Yaa.. Quddus, sucikan diriku dari aib-aib dan bencana, sucikan diriku dari dosa-dosa dan kejahatan diri.
Yaa…Salaam, selamatkan daku dari seluruh sifat yang tercela, dan jadikan diriku dari golongan orang yang dating kepadaMu dengan Qalbun Saliim.
Ya… Mu’min, amanlahlah daku di hari yang paling mengejutkan, limpahilan rizki padaku dengan bertambahnya iman kepadaMu, sebagai bagianku.
Yaa…Muhaimin, Jadikanlah diriku sebagai penyaksi dan pemandang atas pemeliharaanMu, dan jadikanlah daku sebagai pemelihara dan pemegang amanah-amanahMu dan Janji-janjiMu.
Yaa…Aziz, Jadikanlah daku dengan PerkasaMu termasuk orang-orang yang merasa hina di hadapanMu dan berikanlah padaku amaliah dengan amal-amal akhirat di sisiMu.
Yaa… Jabbaar…,Paksalah diriku untuk berselaras dengan KehendakMu, dan janganlah Engkau jadikan aku sebagai pemaksa pada hamba-hambaMu.
Yaa..Mutakabbir, jadikanlah daku termasuk orang-orang yang tawadlu’ atas kebesaran-kebesaranMu, tergolong orang-orang yang tunduk atas hukum dan keputusanMu.
Yaa…Khaaliq, ciptakan pertolongan dalam hatiku untuk taat kepadaMu, dan lindungi daku dari kezaliman dan pengikutnya diantara makhluk-makhlukMu.
Yaa..Baari’, jadikanlah diriku dari golongan yang terbaik dari manusia, dan riaslah daku dengan akhlak baik yang diridloi.
Yaa…Mushawwir, Rupakanlah diriku dengan bentuk ubudiyah padaMu, dan cahayailah daku dengan cahaya-cahaya ma’rifatMu.
Dan seterusnya sampai sembilan puluh sembilan Nama Allah.
Itulah implementasi lain, dari
”Berakhlaqlah dengan Akhlaq-Akhlaq Allah”.
Maka Al-Asmaul Husna, adalah hampiran pertama, ketika seorang hamba ingin merespon Akhlaqullah, melalui munajat-munajat sebagaimana digambarkan oleh Ibnu ‘Araby dan juga di dalam uraian buku ini.
Selebihnya, buku ini, haqqul yaqin, akan sangat bermanfaat bagi ummat, dunia hingga akhirat.
Ridho dan Sifat Pelakunya
Ridho dan Sifat Pelakunya
Syeikh Abu Nashr as-Sarraj
Syekh Abu Nashr as Sarraj - rahimahullah - berkata: Ridha adalah kedudukan spiritual mulia. Sementara itu Allah telah menyebutkan dalam firman Nya: "Allah ridha (rela) kepada mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya." (Q.s. al Ma'idah: 119).
Dia juga. berfirman: "Dan keridhaan Allah itu lebih besar " (Q.s. at Taubah: 72).
Dalam ayat ini disebutkan, bahwa ridha Allah kepada mereka (hamba) jauh lebih besar dan lebih dahulu daripada ridha mereka kepada Nya.
Sementara itu ridha adalah pintu Allah yang paling agung dan merupakan surga. dunia. Dimana ridha adalah menjadikan hati seorang hamba merasa tenang di bawah kebijakan hukum Allah Azzawajalla.
Al-Junaid - rahimahullah- pernah ditanya tentang ridha, kemudian la menjawab, "Ridha adalah tidak memilih (ikhtiyar)." Sementara al-Qannad - rahimahullah -Juga pernah ditanya tentang ridha, lalu ia menjawab, "Ridha adalah tenangnya hati atas berlakunya takdir."
Dzun-Nun pun pernah ditanya tentang ridha, lalu ia menjawab, "Ridha adalah senangnya hati atas takdir yang berlaku padanya.
Ibnu Atha' - rahimahullah - mengatakan, "Ridha adalah melihatnya hati nurani pada pilihan Allah yang lebih dahulu telah ditetapkan untuk hamba-Nya. Agar ia tahu bahwa Dia memilihkannya yang terbaik untuknya, sehingga la ridha (senang) dan tidak jengkel dengan-Nya."
Abu Bakar al Wasithi - rahimahullah - berkata, "Pergunakan ridha sekuat tenagamu, dan jangan Anda biarkan ridha memperalat Anda, sehingga Anda akan terhalang untuk merasakan kenikmatannya dan melihat hakikatnya."
Hanya saja, orang orang yang ridha dibedakan menjadi tiga kondisi:
Pertama, orang yang berusaha mengikis rasa gelisah dari dalam hatinya, sehingga hatinya tetap stabil dan seimbang terhadap Allah swt. atas kebijakan kebijakan hukum yang diberikan-Nya. Baik berupa hal hal yang tidak diinginkan dan kesulitan maupun hal-hal yang menyenangkan, baik berupa pemberian atau tidak diberi apa pun."
Kedua, orang yang tidak lagi melihat ridhanya kepada Allah, karena ia hanya melihat ridha Allah kepadanya. Karena Allah swt. telah berfirman, "Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya" (Q.s. al Ma'idah: 119).
Sehingga ia tidak menetapkan, bahwa dirinya lebih dahulu ridha kepada-Nya, sekalipun kondisi spiritualnya tetap stabil dalam menyikapi kesulitan dan bencana maupun hal hal yang menyenangkan, baik diberi atau tidak.
Ketiga, adalah orang yang melewati batas itu. la sudah tidak lagi melihat ridha Allah kepadanya atau ridhanya kepada Allah. Sebab Allah telah menetapkan lebih dahulu ridha-Nya kepada makhluk. Sebagaimana yang dikemukakan Abu Sulaiman ad-Darani - rahimahullah, "Amal (perbuatan) makhluk bukanlah yang membuat Dia ridha atau benci. Namun Dia memang ridha kepada sekelompok kaum, kemudian mereka dijadikan bisa berbuat dengan amal (perbuatan) orang orang yang diridhai. Sebagaimana pula Dia memang sudah murka terhadap sekelompok kaum, kemudian mereka dijadikan bisa berbuat dengan perbuatan orang orang yang Dia murkai. "
Ridha merupakan akhir dari beberapa tingkatan dan kedudukan spiritual (maqamat). Kemudian setelah itu mengharuskan pada beberapa kondisi spiritual (ahwal) orang-orang yang mampu mengendalikan hati nuraninya (arbabul qulub), melihat hal hal yang gaib dan pelatihan hati nurani karena jernihnya dzikir dan hakikat berbagai kondisi spiritual.
Maka kondisi spiritual pertama bagi orang orang yang mampu mengendalikan hati nuraninya adalah muraqabah.
Kiat-kiat Sabar
Kiat-kiat Sabar
Pengajian Syeikh Abu Nashr as-Sarraj
Syekh Abu Nashr as-Sarraj - rahimahullah -berkata: Kedudukan spiritual sabar adalah kedudukan spiritual mulia. Allah telah memuji orang-orang yang bersabar dan menyebutkan mereka dalam firman-Nya: "Hanya orang-orang yang bersabar akan diberi pahala mereka yang tidak terbatas." (Q.s. az-Zumar: 10).
Al-Junaid - rahimahullah - pernah ditanya tentang sabar, kemudian ia menjawab. "Sabar adalah memikul semua beban berat sampai habis saat-saat yang tidak diinginkan."
Ibrahim al-Khawash - rahimahullah - berkata. "Sebagian besar manusia lari dari memikul beban berat sabar. Kemudian mereka berlindung diri pada berbagai sarana (sebab) dan pencarian, bahkan mereka bergantung padanya seakan-akan sesuatu yang bisa memberinya."
Ada seseorang datang kepada asy-Syibli dan bertanya, "Sabar yang mana yang sangat berat bebannya bagi orang-orang yang bersabar?"
Asy-Syibli menjawab. "Sabar demi Allah swt. (fillah)" Orang itu berkata, "Tidak!!"
Asy-Syibli menjawabnya lagi. "Sabar karena Allah (lillah)." Ia berkata lagi, "Tidak!!"
Asy-Syibli menjawabnya lagi, "Sabar bersama Allah (ma'allah)." Ia pun berkata, "Tidak.!!"
Akhirnya as-Syibli marah dan balik bertanya, "Celaka kau!! Lalu apa?"
Orang menjawab, "Sabar dari Allah ('anillah)." Kemudian asy-Syibli berteriak keras dan hampir ruhnya tercabut.
Kiat-kiat Sabar
Saya pernah bertanya kepada Ibnu Salim di Basrah tentang sabar. Lalu ia menjawab dengan tiga jawaban: Pertama, orang yang berusaha untuk bersabar (mutashabir), kedua, orang yang sabar (shabir) dan ketiga, orang yang sangat bersabar (shabhar). Maka orang yang berusaha bersabar adalah orang yang sabar demi Allah swt. (fillah). Suatu saat ia bersabar atas hal-hal yang tidak diinginkan, tapi di saat yang lain ia tak sanggup bersabar.
Tingkatan ini sebagaimana yang pernah ditanyakan kepada al-Qannad tentang sabar. Kemudian ia menjawab, "Sabar ialah senantiasa melakukan yang wajib dalam meninggalkan apa yang dilarang dan tekun melakukan apa yang diperintahkan. Orang yang sabar adalah orang yang sabar pada Allah dan karena Allah. Ia tidak pernah gelisah dan tidak memperkenankan ada kesempatan gelisah dan harapan untuk mengeluh."
Sebagaimana juga dikisahkan dari Dzun-Nun al-Mishri - rahimahullah - yang berkata: Saya pernah datang menjenguk orang sakit. Tatkala ia berbicara padaku ia merintih kesakitan. Kemudian saya berkata kepadanya, "Tidak dianggap jujur cinta seseorang jika tidak sabar atas bahaya yang menimpanya." Kemudian orang yang sakit balik berkata. "Justru tidak bisa dianggap jujur cinta seseorang bila ia belum bisa merasakan nikmatnya bahaya yang menimpanya."
Sebagaimana pula yang diceritakan oleh asy-Syibli - rahimahullah -, "Ketika al-Maristani dimasukkan di sebuah tempat dan diikat, maka beberapa temannya ikut masuk pula. Kemudian al-Maristani bertanya kepada mereka, 'Untuk apa kalian datang ke sini?' Mereka menjawab, 'Kami adalah orang-orang yang mencintai Anda.' Kemudian ia mulai melempari mereka dengan batu merah. Mereka pun lari tunggang-langgang. Maka al-Maristani berkata, 'Wahai para pendusta, kalian mengaku orang-orang yang mencintaiku namun kalian tak sabar atas pukulanku'."
Adapun orang yang sangat bersabar adalah mereka yang kesabarannya demi Allah, karena Allah dan dengan Allah. Orang yang demikian, jika saja seluruh cobaan menimpanya maka dari segi kewajiban dan hakikat tidak akan melemahkan, namun ia tetap kuat menghadapinya, sekalipun dari segi bentuk dan rupa akan berubah.
Asy-Syibli menggambarkan tentang kesabaran dengan beberapa bait syair:
Tetesan air mata mengukir garis di pipi,
yang akan dibaca oleh orang yang tak mampu membaca dengan baik.
Sesunguhnya suara orang yang cinta dari pedihnya kerinduan dan takut berpisah selalu mendera.
Orang yang sabar selalu memohon pertolonaan kepada-Nya untuk bisa bersabar,Para pencinta meneriakkan kata: sabarlah
Argumentasi keilmuan tentang hal ini adalah apa yang dikisahkan dalam sebuah Hadis:
"Bahwa Nabi Zakaria a.s. tatkala gergaji diletakkan di atas kepalanya, maka ia sekali merintih kesakitan. Kemudian Allah swt. menurunkan wahyu kepadanya, "Jika terdengar rintihan darimu sekali lagi, sungguh Aku akan menjungkir-balikkan langit dari bumi antara yang satu dengan yang lain'." (Diriwayatkan dari Wahb. Ini cerita dari Bani Israel. Tidak benar bila cerita ini dinisbatkan kepada Nabi saw,.). Sementara itu sabar tentu saja mengharuskan tawakal.
Pengajian Syeikh Abu Nashr as-Sarraj
Syekh Abu Nashr as-Sarraj - rahimahullah -berkata: Kedudukan spiritual sabar adalah kedudukan spiritual mulia. Allah telah memuji orang-orang yang bersabar dan menyebutkan mereka dalam firman-Nya: "Hanya orang-orang yang bersabar akan diberi pahala mereka yang tidak terbatas." (Q.s. az-Zumar: 10).
Al-Junaid - rahimahullah - pernah ditanya tentang sabar, kemudian ia menjawab. "Sabar adalah memikul semua beban berat sampai habis saat-saat yang tidak diinginkan."
Ibrahim al-Khawash - rahimahullah - berkata. "Sebagian besar manusia lari dari memikul beban berat sabar. Kemudian mereka berlindung diri pada berbagai sarana (sebab) dan pencarian, bahkan mereka bergantung padanya seakan-akan sesuatu yang bisa memberinya."
Ada seseorang datang kepada asy-Syibli dan bertanya, "Sabar yang mana yang sangat berat bebannya bagi orang-orang yang bersabar?"
Asy-Syibli menjawab. "Sabar demi Allah swt. (fillah)" Orang itu berkata, "Tidak!!"
Asy-Syibli menjawabnya lagi. "Sabar karena Allah (lillah)." Ia berkata lagi, "Tidak!!"
Asy-Syibli menjawabnya lagi, "Sabar bersama Allah (ma'allah)." Ia pun berkata, "Tidak.!!"
Akhirnya as-Syibli marah dan balik bertanya, "Celaka kau!! Lalu apa?"
Orang menjawab, "Sabar dari Allah ('anillah)." Kemudian asy-Syibli berteriak keras dan hampir ruhnya tercabut.
Kiat-kiat Sabar
Saya pernah bertanya kepada Ibnu Salim di Basrah tentang sabar. Lalu ia menjawab dengan tiga jawaban: Pertama, orang yang berusaha untuk bersabar (mutashabir), kedua, orang yang sabar (shabir) dan ketiga, orang yang sangat bersabar (shabhar). Maka orang yang berusaha bersabar adalah orang yang sabar demi Allah swt. (fillah). Suatu saat ia bersabar atas hal-hal yang tidak diinginkan, tapi di saat yang lain ia tak sanggup bersabar.
Tingkatan ini sebagaimana yang pernah ditanyakan kepada al-Qannad tentang sabar. Kemudian ia menjawab, "Sabar ialah senantiasa melakukan yang wajib dalam meninggalkan apa yang dilarang dan tekun melakukan apa yang diperintahkan. Orang yang sabar adalah orang yang sabar pada Allah dan karena Allah. Ia tidak pernah gelisah dan tidak memperkenankan ada kesempatan gelisah dan harapan untuk mengeluh."
Sebagaimana juga dikisahkan dari Dzun-Nun al-Mishri - rahimahullah - yang berkata: Saya pernah datang menjenguk orang sakit. Tatkala ia berbicara padaku ia merintih kesakitan. Kemudian saya berkata kepadanya, "Tidak dianggap jujur cinta seseorang jika tidak sabar atas bahaya yang menimpanya." Kemudian orang yang sakit balik berkata. "Justru tidak bisa dianggap jujur cinta seseorang bila ia belum bisa merasakan nikmatnya bahaya yang menimpanya."
Sebagaimana pula yang diceritakan oleh asy-Syibli - rahimahullah -, "Ketika al-Maristani dimasukkan di sebuah tempat dan diikat, maka beberapa temannya ikut masuk pula. Kemudian al-Maristani bertanya kepada mereka, 'Untuk apa kalian datang ke sini?' Mereka menjawab, 'Kami adalah orang-orang yang mencintai Anda.' Kemudian ia mulai melempari mereka dengan batu merah. Mereka pun lari tunggang-langgang. Maka al-Maristani berkata, 'Wahai para pendusta, kalian mengaku orang-orang yang mencintaiku namun kalian tak sabar atas pukulanku'."
Adapun orang yang sangat bersabar adalah mereka yang kesabarannya demi Allah, karena Allah dan dengan Allah. Orang yang demikian, jika saja seluruh cobaan menimpanya maka dari segi kewajiban dan hakikat tidak akan melemahkan, namun ia tetap kuat menghadapinya, sekalipun dari segi bentuk dan rupa akan berubah.
Asy-Syibli menggambarkan tentang kesabaran dengan beberapa bait syair:
Tetesan air mata mengukir garis di pipi,
yang akan dibaca oleh orang yang tak mampu membaca dengan baik.
Sesunguhnya suara orang yang cinta dari pedihnya kerinduan dan takut berpisah selalu mendera.
Orang yang sabar selalu memohon pertolonaan kepada-Nya untuk bisa bersabar,Para pencinta meneriakkan kata: sabarlah
Argumentasi keilmuan tentang hal ini adalah apa yang dikisahkan dalam sebuah Hadis:
"Bahwa Nabi Zakaria a.s. tatkala gergaji diletakkan di atas kepalanya, maka ia sekali merintih kesakitan. Kemudian Allah swt. menurunkan wahyu kepadanya, "Jika terdengar rintihan darimu sekali lagi, sungguh Aku akan menjungkir-balikkan langit dari bumi antara yang satu dengan yang lain'." (Diriwayatkan dari Wahb. Ini cerita dari Bani Israel. Tidak benar bila cerita ini dinisbatkan kepada Nabi saw,.). Sementara itu sabar tentu saja mengharuskan tawakal.
Curigalah Pada Diri Sendiri
Curigalah Pada Diri Sendiri
Mengikuti Pengajian Syeikh Abdul Qadir al-Jilany 7 Jumadil Akhir 545 H, di Madrasahnya
Jadilah anda ini orang yang berakal, bukan pendusta. Anda mengatakan takut kepada Allah namun kenyataannya anda takut pada selain Allah. Jangan takut pada Jin, Manusia dan Malaikat. Jangan takut pada binatang yang bersuara maupun yang tak bersuara. Jangan takut pada azab dunia dan jangan takut pada azab akhirat. Takutlah pada Yang Mengazab dengan azabNya.
Orang berakal tidak pernah peduli dengan cacian si pencaci di sisi Allah Azza wa-Jalla. Ia tuli, dari segala suara, selain Kalam Allah Azza wa-Jalla. Sebab seluruh makhluk di hadapanNya sangat lemah, sakit dan sangat fakir. Ia dan sejenisnya, adalah mereka para Ulama yang ilmunya bermanfaat.
Para Ulama yariat dan hakikat, adalah para dokter agama yang akan menyelamatkan pecahnya agama. Hai orang yang memecah agamanya, telah dating kepada kalian hingga menguasai kepingan pecahanmu (diutuhkan kembali). Allah yang menurunkan penyakit, Dia pula yang menurunkan penyembuhnya, Dia lebih tahu kebaikan dibanding yang lain. Karena itu jangan curiga kepada Tuhanmu atas tindakanNya. Justru anda harus curiga pada dirimu sendiri, mengecam dirimu, disbanding lainnya. Katakan pada dirimu, "Anugerah itu bagi yang taat, dan cambukan itu bagi yang mkaksiat."
Manakala Allah Azza wa-Jalla berkehendak baik pada hambaNya Dia akan mengujinya, jika ia sabar maka Allah menaikkan derajatnya, membuatnya lebih baik, menganugerahinya dan memedulikannya.
"Ya Allah, kami mohon kedekatan padaMu tanpa bencana, lembutkanlah kami di dalam qadla dan qadarMu, cegahlah kami dari keburukan orang-orang jahat dan rekayasa para pengkhianat. Jagalah kami, sebagaimana kehendakMu dan seperti kehendakMu. Kami memohon ampunan dan kesehatan dalam agama, dunia dan akhirat. Dan kami mohon taufiq atas amal-amal yang sholeh serta keihlasan dalam amal ibadah. Amin."
Ada seseorang yang masuk di kediam Syeikh Abu Yazid al-Bisthamy ra, ia tengak tengok ke kanan dan ke kiri.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Abu Yazid.
"Aku cari tempat yang bersih untuk sholat," jawabnya.
"Sucikan hatimu dan sholatlah dimana saja kamu mau…" kata Abu Yazid.
Orang yang riya' tidak bisa diketahui kecuali oleh orang-orang yang ikhlas. Mereka ada dalam keikhlasan dan terus menerus menjaga ikhlasnya, karena ikhlas itu merupakan panji bagi thariqat kaum Sufi, jangan sampai amal ibadah sia-sia. Sebab riya', 'ujub, kemunafikan, merupakan bagian dari saham syetan yang selalu dilemparkan ke dalam hati.
Karena itu menghadaplah kepada para Syeikh, belajarlah dari mereka bagaimana menempuh jalan agar sa,pai kepada Allah Azza wa-Jalla. Karena jalan itu merupakan jalan yang sudah ditempuhnya. Bertanyalah kepada mereka tentang penyakit-penyakit jiwa, nafsu, dan wataknya. Karena para Syeikh itu telah tegas memeranginya, mereka tahu rekayasa nafsu dan bagaimana menjauhinya dalam waktu yang panjang. Pergulatan yang panjang sampai kahirnya mereka menguasai nafsu.
Karenanya jangan terpedaya oleh hembusan syetan dalam dirimu, jangan pula tidak waspada, karena panah nafsu memeburumu, dan ia tidak punya jalan kecuali melalui dirimu. Syetan jin tidak akan mampu menguasaimu jika tidak melalui syetan manusia, yaityu nafsu dengan segenap elemen keburukannya.
Mohonlah pertolongan kepada Allah Azza wa-Jalla, dan mohonlah agar terlindungi dari musuh-musuh jiwamu, maka Allah akan menolongmu. Bila engkau menemukanNya dan engkau tahu apa yang ada di sisiNya, engkau meraih anugerah dariNya, makia kembalikan - dari sisiNya - menuju keluarga dan khalayak. Ajaklah mereka semua kepadaNya bersamaNya, katakana padsa mereka, "Kemarilah dengan semua keluarga kalian….". Nabi Yusuf as, ketika menjadi raja, ia berkata kepada keluarganya: "Datanglah padaku dengan seluruh keluargamu…" (Yusuf: 93)
Orang yang terhalang adalah orang yang terdinding dari Allah Azza wa-Jalla dan ia kehilangan kedekatan padaNya dunia hingga akhirat. Allah Ta'ala berfirman dalam salah satu KitabNya: " Hai anak cucu Adam, manakala dirimu teremukkan, maka anda akan kehilangan segalanya…"
Bagaimana anda tidak kehilangan Allah Azza wa-Jalla sedangkan anda kontra kepadaNya dan kepada orang-orang beriman dari hambaNya, menyakiti mereka dengan ucapan dan tindakanmu, lahir batin anda menentang mereka?
Sabda Nabi saw : "Menyakiti orang beriman itu lebih besar dosanya ketimbang merusak Ka'bah dan Baitul Ma'mur lima belas kali…" (Hr Ibnu Majah)
Dengarkan! Anda bisa celaka, hai orang-orang yang selalu mengecam dan menyakiti orang-orang Sufi. Mereka adalah orang yang beriman dan saleh, yang senantiasa ma'rifat kepadaNya, yang senantiasa bertawakkal padaNya. Celaka! Dalam waktu dekat anda mati, tersingkirkan dari rumah anda sendiri, harta anda yang kalian banggakan sama sekali tidak berguna dan tidak dikembalikan padamu
Zikir dan Do'a
Zikir dan Do'a
Imam Ali bin Abi Tholib
1. Keselamatan memiliki sepuluh bagian, yang sembilan di antaranya terdapat dalam diam kecuali dari zikir kepada Allah Ta'ala, sedangkan yang satunya lagi terdapat dalam meninggalkan pergaulan dengan orang orang bodoh.
2. Orang yang berzikir kepada Allah di tengah tengah orang-orang yang lalai dari berzikir kepada Nya seperti pohon yang hijau yang berada di tengah tengah tanaman yang kering, dan seperti rumah yang berpenghuni di antara reruntuhan rumah.
3. Di antara indera indera lahiriah, tidak ada yang lebih mulia daripada mata, maka janganlah kalian penuhi semua keinginannya (pandangannya) karena ia akan melalaian kalian dari zikir kepada Allah.
4 .Sesungguhnya ada ahli zikir yang telah menganggap zikir itu sebagai penukar dunia. Maka, bisnis atau jual beli tidak akan melalaikannya dari berzikir kepada Allah.
5. Ada kalanya engkau meminta sesuatu (kepada Allah SWT), tetapi permintaanmu itu tidak dikabulkan Nya, namun engkau diberiNya dengan sesuatu yang lebih baik daripada yang engkau minta itu langsung atau tak langsung. Dia memalingkanmu kepada sesuatu yang lebih baik bagimu.
6. Doa adalah kunci rahmat.
7. Mintalah (kepada Allah SWT) secara mendesak (terus menerus), niscaya akan dibukakan bagimu pintu pintu rahmat.
8. Tolaklah berbagai gelombang bencana dengan doa.
9. Orang yang berdoa dengan tulus pasti akan mendapatkan salah satu dari ketiga ini: dosa yang diampuni, kebaikan yang disegerakan, atau keburukan yang ditangguhkan.
10. Mahasuci Yang kita memohon kepada Nya untuk kepentingan kita, maka Dia bergegas memberikannya, sementara Dia menyerukan kepada kita demi kepentingan kita, tetapi kita lambat mengerjakannya. Kebaikan Nya turun kepada kita, sementara keburukan kita naik kepada Nya, padahal Dia adalah Raja Yang Mahakuasa.
11. Harapan bagi al Khaliq SWT lebih kuat daripada rasa takut, karena engkau takut kepada Nya disebabkan oleh dosamu, sedangkan engkau berharap kepada Nya disebabkan oleh kemurahan Nya. Maka, ketakutan itu adalah milikmu, sedangkan harapan itu adalah milik Nya.
12. Tuhanku, apa nilainya dosa dosa yang aku bawa dibandingkan dengan kemuliaanmu? Dan apa pula nilainya ibadah yang aku persembahkan dibandingkan dengan nikmat nikmat Mu (yang Engkau karuniakan kepadaku)? Sesungguhnya aku berharap dosa dosaku tenggelam dalam kemuliaan Mu, sebagaimana tenggelamnya amal-amalku dalam nikmat nikmat Mu.
13. Doa Imam 'Ali a.s. ketika memohon kepada Allah SWT agar diturunkan hujan, "Ya Allah, turunkanlah untuk kami hujan yang membawa rahmat, bukan siksaan."
14. Ya Allah, aku berlindung kepada Mu dari mengatakan kebenaran yang di dalamnya tidak ada keridhaan Mu, atau berharap kepada seseorang selain diri Mu. Aku berlindung kepada Mu dari berhias kepada manusia dengan sesuatu yang aku menjadi buruk di sisiMu. Dan aku berlindung kepada Mu dari menjadi pelajaran bagi seseorang dari makhluk makhluk Mu.
15. Aku memohon kepada Mu dengan keagungan keesaan Mu dan kemuliaan ketuhanan Mu, jangan Engkau putuskan dariku kebaikanMu setelah kematianku, sebagaimana Engkau senantiasa melihatku pada hari hari hidupku. Engkaulah Yang mengabulkan orang yang berdoa kepada Mu dan Yang tidak akan mengecewakan orang yang berharap kepada Mu, sedangkan orang yang memohon kepada selain diri Mu pasti akan mendapatkan kekecewaan.
16. Ya Allah, aku memohon kepada Mu keikhlasan orang orang yakin, persahabatan orang orang yang berbakti, ketetapan hati dalam setiap kebajikan, keselamatan dari setiap dosa, keberuntungan dengan (masuk) surga, dan keselamatan dari (siksa) neraka.
Perang Melawan Riya' dan Ujub
Perang Melawan Riya' dan Ujub
"Maka, celaka bagi orang yang sholat, yang kewtika sholat mereka alpa, yaitu orang yang berbuat riya'." (Al-Ma'uun 4-6)
"Maka siapa yang berharap bertemu Tuhannya hendaknya beramal dengan amal ibadah yang saleh dan tidak sedikit pun memusyrikkan Tuhannya ketika beribadah." (Al-Kahfi 110)
Hari-hari pertarungan besar dalam Perang Besar dalam diri ummat Islam tak kunjung reda. Perang melawan diri sendiri, melawan hawa nafsu, melawan ego dan segala lapisan pasukan kejahatan jiwa. Semua bisa dirasakan dengan kejernihan batin dan kebersihan jiwa, sebegitu tipis batas-batasnya.
Mari kita tengok barisan-barisan moral buruk, akhlak jiwa yang runtuh, dan tatanan hati yang tercerabut dari akarnya lalu menimbulkan berantakan dalam kehidupan. Dua divisi pasukan keburukan ini telah mengoyak jiwa-jiwa ummat dalam seluruh lapisannya, mulai dari kalangan Ulamanya, kalangan Ustadznya, kalangan tokoh, dan khalayak public ummatnya, bahkan kalangan ahli ibadah dan kaum sufi. Divisi Riya' dan 'Ujub.
Ilustrasi:
Gelombang Riya' bisa kita potret dalam jiwa kita masing-masing, apakah kita masuk dalam kategori komunitas-komunitas di bawah ini:
Ada seorang aktifis ibadah, tetapi ia tampakkan wajahnya yang pucat, tubuhnya yang kering, agar ia disebut sebagai orang yang begitu serius dalam perkara agama, lebih memilih akhirat ketimbang dunia, bahkan ketika bicara dengan suara yang direndahkan, matanya disayu-sayukan, senyumnya diramah-ramahkan, dan setiap berbicara selalu disela dengan kalimat-kalimat seperti "Subhanallah….., Masya Allah….., Astaghfirullah…, Alhamdulillah…" Sementara di hatinya tidak sama sekali ada denyut nadi Allah, melainkan hanya agar disebut sebagai sosok yang dekat dengan Allah, agar disebut sebagai hamba yang religius.
Ada lagi yang lebih ekstrim lagi dengan mengibarkan panji-panji agama atas nama syiar, dengan performen fisik dan pakaian yang serba menggambarkan seseorang yang suci, meniru gaya pakaian-pakaian Hindustan, Timur Tengah, dengan dua tanda sujud di jidatnya, untuk sebuah identitas dan kebanggaan paling religius dibanding yang lainnya. Untuk sebuah identitas sosial keummatan kah atau untuk Allah? Jika ditanya demikian, ia jawab, "Ini semua demi syiar Islam, demi kepentingan Allah, demi Laailaaha Illallah Muhammadurrasulullah…" kalimat untuk mempertahankan diri, membela diri, keuntungan diri atau memang demikian adanya?
Sekolompok orang yang mencari dukungan massa melalui aktifitas atas nama agama, tetapi hanya kepentingan politik belaka, bahkan atas nama simbol-simbol agama untuk kepentingan bisnis belaka, lalu terjadi politisasi agama, bisnis atas nama agama, membangun mesin uang atas nama agama, faktanya untuk pemenuhan hasrat dirinya, pribadinya, popularitasnya.
Nah, kali ini seorang tokoh agama, yang mulai dikerubuti ummat, lalu ia semakin tampil sebagai agamawan atau Ulama, atau ustadz atau Kyai, yang berlomba-lomba mencari dukungan massa. Seluruh dirinya dicurahkan demi sebuah "Kenikmatan bersama massa", bukan untuk menyelamatkan massa menuju Jalan yang diridhoi oleh Allah. Bahkan pada saat yang sama ia mulai takut ditinggalkan massanya, atau takut meninggalkan massanya. Dari awal hingga akhir, kata kunci "ikhlas" terkubur lama, diganti dengan visual-visual yang dibanggakan pada orang lain.
Ada orang yang begitu hobinya melakukan aktivitas sosial, memberikan sumbangan sosial, amal jariyah keagamaan, hanya karena ia menikmati interaksi tersebut, karena pada saat yang sama ia bangga sebagai penyumbang, apalagi jika disorot media massa. Bahkan di sudut sana juga ada yang bermunculan, "Kok rasanya tidak enak sama tetangga dan kawan-kawan, kalau tidak ikut nyumbang….".
"Maka, celaka bagi orang yang sholat, yang kewtika sholat mereka alpa, yaitu orang yang berbuat riya'." (Al-Ma'uun 4-6)
"Maka siapa yang berharap bertemu Tuhannya hendaknya beramal dengan amal ibadah yang saleh dan tidak sedikit pun memusyrikkan Tuhannya ketika beribadah." (Al-Kahfi 110)
Hari-hari pertarungan besar dalam Perang Besar dalam diri ummat Islam tak kunjung reda. Perang melawan diri sendiri, melawan hawa nafsu, melawan ego dan segala lapisan pasukan kejahatan jiwa. Semua bisa dirasakan dengan kejernihan batin dan kebersihan jiwa, sebegitu tipis batas-batasnya.
Mari kita tengok barisan-barisan moral buruk, akhlak jiwa yang runtuh, dan tatanan hati yang tercerabut dari akarnya lalu menimbulkan berantakan dalam kehidupan. Dua divisi pasukan keburukan ini telah mengoyak jiwa-jiwa ummat dalam seluruh lapisannya, mulai dari kalangan Ulamanya, kalangan Ustadznya, kalangan tokoh, dan khalayak public ummatnya, bahkan kalangan ahli ibadah dan kaum sufi. Divisi Riya' dan 'Ujub.
Ilustrasi:
Gelombang Riya' bisa kita potret dalam jiwa kita masing-masing, apakah kita masuk dalam kategori komunitas-komunitas di bawah ini:
Ada seorang aktifis ibadah, tetapi ia tampakkan wajahnya yang pucat, tubuhnya yang kering, agar ia disebut sebagai orang yang begitu serius dalam perkara agama, lebih memilih akhirat ketimbang dunia, bahkan ketika bicara dengan suara yang direndahkan, matanya disayu-sayukan, senyumnya diramah-ramahkan, dan setiap berbicara selalu disela dengan kalimat-kalimat seperti "Subhanallah….., Masya Allah….., Astaghfirullah…, Alhamdulillah…" Sementara di hatinya tidak sama sekali ada denyut nadi Allah, melainkan hanya agar disebut sebagai sosok yang dekat dengan Allah, agar disebut sebagai hamba yang religius.
Ada lagi yang lebih ekstrim lagi dengan mengibarkan panji-panji agama atas nama syiar, dengan performen fisik dan pakaian yang serba menggambarkan seseorang yang suci, meniru gaya pakaian-pakaian Hindustan, Timur Tengah, dengan dua tanda sujud di jidatnya, untuk sebuah identitas dan kebanggaan paling religius dibanding yang lainnya. Untuk sebuah identitas sosial keummatan kah atau untuk Allah? Jika ditanya demikian, ia jawab, "Ini semua demi syiar Islam, demi kepentingan Allah, demi Laailaaha Illallah Muhammadurrasulullah…" kalimat untuk mempertahankan diri, membela diri, keuntungan diri atau memang demikian adanya?
Sekolompok orang yang mencari dukungan massa melalui aktifitas atas nama agama, tetapi hanya kepentingan politik belaka, bahkan atas nama simbol-simbol agama untuk kepentingan bisnis belaka, lalu terjadi politisasi agama, bisnis atas nama agama, membangun mesin uang atas nama agama, faktanya untuk pemenuhan hasrat dirinya, pribadinya, popularitasnya.
Nah, kali ini seorang tokoh agama, yang mulai dikerubuti ummat, lalu ia semakin tampil sebagai agamawan atau Ulama, atau ustadz atau Kyai, yang berlomba-lomba mencari dukungan massa. Seluruh dirinya dicurahkan demi sebuah "Kenikmatan bersama massa", bukan untuk menyelamatkan massa menuju Jalan yang diridhoi oleh Allah. Bahkan pada saat yang sama ia mulai takut ditinggalkan massanya, atau takut meninggalkan massanya. Dari awal hingga akhir, kata kunci "ikhlas" terkubur lama, diganti dengan visual-visual yang dibanggakan pada orang lain.
Ada orang yang begitu hobinya melakukan aktivitas sosial, memberikan sumbangan sosial, amal jariyah keagamaan, hanya karena ia menikmati interaksi tersebut, karena pada saat yang sama ia bangga sebagai penyumbang, apalagi jika disorot media massa. Bahkan di sudut sana juga ada yang bermunculan, "Kok rasanya tidak enak sama tetangga dan kawan-kawan, kalau tidak ikut nyumbang….".
Kumpulan Mukjizat Al Qur'an & Hadits
Kumpulan Mukjizat Al Qur'an & Hadits
Diantara Keajaiban Perintah Sujud, Terhadap Tubuh
Apabila anda sedang mengalami stress, atau tensi anda naik, atau pusing yang berkepanjangan, atau mengalami nervous (salah satu jenis penyakit penyimpangan perilaku berupa uring-uringan, gelisah, takut, dll). Jika anda takut terkena tumor, maka sujud adalah solusinya.... Dengan sujud akan terlepas segala penyakit nervous dan penyakit kejiwaan lainnya. Inilah salah satu hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr. Muhammad Dhiyaa\'uddin Hamid, dosen jurusan biologi dan ketua departemen radiasi makanan di lembaga penelitian teknologi radiasi.
Sudah lumrah bahwasannya manusia apabila mengalami kelebihan dosis dalam radiasi, dan hidup di lingkungan tegangan listrik atau medan magnet, maka hal itu akan berdampak kepada badannya, akan bertambah kandungan elektrik di dalam tubuhnya. Oleh karena itu, Dr. Dhiyaa\' mengatakan bahwa sesungguhnya sujud bisa menghilangkan zat-zat atau pun hal-hal yang menyebabkan sakit.
Pembahasan Seputar Organ Tubuh
Dia adalah salah satu organ tubuh... dan dia membantu manusia dalam merasakan lingkungan sekitar, dan berinteraksi dengan dirinya, dan itulah tambahan dalam daerah listrik dan medan magnet yang dihasilkan oleh tubuh menyebabkan gangguandan merusak fungsi organ tubuh sehingga akhirnya mengalami penyakit modern yang disebut dengan \"perasaan sumpeg\", kejang-kejang otot, radang tenggorokan, mudah capek/lelah, stress ... sampai sering lupa, migrant, dan masalah menjadi semakin parah apabila tanpa ada usaha untuk menghindari penyebab semua ini, yaitu menjauhkan tubuh kita dari segala peralatan dan tempat-tempat yang demikian.
Solusinya ???
Harus dengan mengikuti sesuatu yang diridhai untuk mengeliminir hal itu semua, ... yaitu dengan bersujud kepada Satu-satunya Dzat yang Maha Esa sebagaimana kita sudah diperintah untuk hal itu, dimana sujud itu dimulai dengan menempelkan dahi ke bumi (lantai). Maka di dalam sujud akan mengalir ion-ion positif yang ada di dalam tubuh ke bumi (sebagai tempat ion-ion negatif). dan seterusnya sempurnalah aktivitas penetralisiran dampak listrik dan magnet. Lebih khusus lagi ketika sujud dengan menggunakan 7 anggota badan (dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua kaki) maka dalam posisi ini sangat memudahkan bagi kita menetralisir dampak listrik dan magnet.
Diketahui selama penelitian, agar semakin sempurna proses penetralisiran dampak itu semua, maka sujud harus menghadap ke Makkah (Masjid Ka\'bah), yaitu aktivitas yang kita lakukan di dalam shalat (qiblat). Sebab Makkah adalah pusat bumi di alam semesta. Dan penelitian semakin jelas bahwa menghadap ke Makkah ketika sujud adalah tempat yang paling utama untuk menetralisir manusia dari hal-hal yang mengganggu fikirannya dan membuat rileks.
Subhanallah, ....pengetahuan yang menakjubkan.
Pengaruh Qur'an Terhadap Organ Tubuh
Ada menyeruak perhatian yang begitu besar terhadap kekuatan membaca Al-Qur'an, dan yang terlansir di dalam Al-Qur'an, dan pengajaran Rasulullah. Dan sampai beberapa waktu yang belum lama ini, belum diketahui bagaimana mengetahui dampak Al-Qur'an tersebut kepada manusia. Dan apakah dampak ini berupa dampak biologis ataukah dampak kejiwaan, atakah malah keduanya, biologis dan kejiwaan.
Maka, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, kami memulai sebuah penelitian tentang Al-Qur'an dalam pengulangan-pengulangan "Akbar" di kota Panama wilayah Florida. Dan tujuan pertama penelitian ini adalah menemukan dampak yang terjadi pada organ tubuh manusia dan melakukan pengukuran jika memungkinkan. Penelitian ini menggunakan seperangkat peralatan elektronik dengan ditambah komputer untuk mengukur gejala-gejala perubahan fisiologis pada responden selama mereka mendengarkan bacaan Al-Qur'an. Penelitian dan pengukuran ini dilakukan terhadap sejumlah kelompok manusia:
Muslimin yang bisa berbahasa Arab.
Muslimin yang tidak bisa berbahasa Arab
Non-Islam yang tidak bisa berbahasa Arab.
Pada semua kelompok responden tersebut dibacakan sepotong ayat Al-Qur'an dalam bahasa Arab dan kemudian dibacakan terjemahnya dalam bahasa Inggris.
Dan pada setiap kelompok ini diperoleh data adanya dampak yang bisa ditunjukkan tentang Al-Qur'an, yaitu 97% percobaan berhasil menemukan perubahan dampak tersebut. Dan dampak ini terlihat pada perubahan fisiologis yang ditunjukkan oleh menurunnya kadar tekanan pada syaraf secara sprontanitas. Dan penjelasan hasil penelitian ini aku presentasikan pada sebuah muktamar tahunan ke-17 di Univ. Kedokteran Islam di Amerika bagian utara yang diadakan di kota Sant Louis Wilayah Mizore, Agustus 1984.
Dan benar-benar terlihat pada penelitian permulaan bahwa dampak Al-Qur'an yang kentara pada penurunan tekanan syaraf mungkin bisa dikorelasikan kepada para pekerja: Pekerja pertama adalah suara beberapa ayat Al-Qur'an dalam Bahasa Arab. Hal ini bila pendengarnya adalah orang yang bisa memahami Bahasa Arab atau tidak memahaminya, dan juga kepada siapapun (random). Adapun pekerja kedua adalah makna sepenggal Ayat Al-Qur'an yang sudah dibacakan sebelumnya, sampai walaupun penggalan singkat makna ayat tersebut tanpa sebelumnya mendengarkan bacaan Al-Qur'an dalam Bahasa Arabnya.
Adapun Tahapan kedua adalah penelitian kami pada pengulangan kata "Akbar" untuk membandingkan apakah terdapat dampak Al-Qur'an terhadap perubahan-perubahan fisiologis akibat bacaan Al-Qur'an, dan bukan karena hal-hal lain selain Al-Qur'an semisal suara atau lirik bacaan Al-Qur'an atau karena pengetahun responden bahwasannya yang diperdengarkan kepadanya adalah bagian dari kitab suci atau pun yang lainnya.
Dan tujuan penelitian komparasional ini adalah untuk membuktikan asumsi yang menyatakan bahwa "Kata-kata dalam Al-Qur'an itu sendiri memiliki pengaruh fisiologis hanya bila didengar oleh orang yang memahami Al-Qur'an . Dan penelitian ini semakin menambah jelas dan rincinya hasil penelitian tersebut.
Peralatan
Peralatan yang digunakan adalah perangkat studi dan evaluasi terhadap tekanan syaraf yang ditambah dengan komputer jenis Medax 2002 (Medical Data Exuizin) yang ditemukan dan dikembangkan oleh Pusat Studi Kesehatan Univ. Boston dan Perusahaan Dafikon di Boston. Perangkat ini mengevaluasi respon-respon perbuatan yang menunjukkan adanya ketegangan melalui salah satu dari dua hal: (i) Perubahan gerak nafas secara langsung melalui komputer, dan (ii) Pengawasan melalui alat evaluasi perubahan-perubahan fisiologis pada tubuh. Perangkat ini sangat lengkap dan menambah semakin menguatkan hasil validitas hasil evaluasi.
Subsekuen:
Program komputer yang mengandung pengaturan pernafasan dan monitoring perubahan fisiologis dan printer.
Komputer Apple 2, yaitu dengan dua floppy disk, layar monitor dan printer.
Perangkat monitoring elektronik yang terdiri atas 4 chanel: 2 canel untuk mengevaluasi elektrisitas listrik dalam otot yang diterjemahkan ke dalam respon-respon gerak syaraf otot; satu chanel untuk memonitor arus balik listrik yang ke kulit; dan satu chanel untuk memonitor besarnya peredaran darah dalam kulit dan banyaknya detak jantung dan suhu badan.
Berdasarkan elektrisitas listrik dalam otot-otot, maka ia semakin bertambah yang menyebabkan bertambahnya cengkeraman otot. Dan untuk memonitor perubahan-perubahan ini menggunakan kabel listrik yang dipasang di salah satu ujung jari tangan.
Adapun monitoring volume darah yang mengalir pada kulit sekaligus memonitor suhu badan, maka hal itu ditunjukkan dengan melebar atau mengecilnya pori-pori kulit. Untuk hal ini, menggunakan kabel listrik yang menyambung di sekitar salah satu jari tangan. Dan tanda perubahan-perubahan volume darah yang mengalir pada kulit terlihat jelas pada layar monitoryang menunjukkan adanya penambahan cepat pada jantung. Dan bersamaan dengan pertambahan ketegangan, pori-pori mengecil, maka mengecil pulalah darah yag mengalir pada kulit, dan suhu badan, dan detak jantung.
Metode dan Keadaan yang digunakan:
Percobaan dilakukan selama 210 kali kepada 5 responden: 3 laki-laki dan 2 perempuan yang berusia antara 40 tahun dan 17 tahun, dan usia pertengahan 22 tahun.
Dan setiap responden tersebut adalah non-muslim dan tidak memahami bahasa Arab. Dan percobaan ini sudah dilakukan selama 42 kesempatan, dimana setiap kesempatannya selama 5 kali, sehingga jumlah keseluruhannya 210 percobaan. Dan dibacakan kepada responden kalimat Al-Qur'an dalam bahasa Arab selama 85 kali, dan 85 kali juga berupa kalimat berbahasa Arab bukan Al-Qur'an. Dan sungguh adanya kejutan/shock pada bacaan-bacaan ini: Bacaan berbahasa Arab (bukan Al-Qur'an) disejajarkan dengan bacaan Al-Qur'an dalam lirik membacanya, melafadzkannya di depan telingga, dan responden tidak mendengar satu ayat Al-Qur'an selama 40 uji-coba. Dan selama diam tersebut, responden ditempatkan dengan posisi duduk santai dan terpejam. Dan posisi seperti ini pulalah yang diterapkan terhadap 170 uji-coba bacaan berbahasa Arab bukan Al-Qur'an.
Dan ujicoba menggunakan bacaan berbahasa Arab bukan Al-Qur'an seperti obat yang tidak manjur dalam bentuk mirip seperti Al-Qur'an, padahal mereka tidak bisa membedakan mana yang bacaan Al-Qur'an dan mana yang bacaan berbahasa Arab bukan Al-Qur'an. Dan tujuannya adalah utuk mengetahui apakah bacaan Al-Qur'an bisa berdampak fisiologis kepada orang yang tidak bisa memahami maknanya. Apabila dampak ini ada (terlihat), maka berarti benar terbukti dan dampak tidak ada pada bacaan berbahasa Arab yang dibaca murottal (seperti bacaan Imam Shalat) pada telinga responden.
Adapun percobaan yang belum diperdengarkan satu ayat Al-Qur'an kepada responden, maka tujuannya adalah untuk mengetahui dampak fisiologis sebagai akibat dari letak/posisi tubuh yang rileks (dengan duduk santai dan mata terpejam).
Dan sungguh telah kelihatan dengan sangat jelas sejak percobaan pertama bahwasannya posisi duduk dan diam serta tidak mendegarkan satu ayat pun, maka ia tidak mengalami perubahan ketegangan apapun. Oleh karena itu, percobaan diringkas pada tahapan terakhir pada penelitian perbandingan terhadap pengaruh bacaan Al-Qur'an dan bacaan bahasa Arab yang dibaca murottal seperti Al-Qur'an terhadap tubuh.
Dan metode pengujiannya adalah dengan melakukan selang-seling bacaan: dibacakan satu bacaan Al-Qur'an, kemudian bacaan vahasa Arab, kemudian Al-Qur'an dan seterusnya atau sebaliknya secara terus menerus.
Dan para responden tahu bahwa bacaan yang didengarnya adalah dua macam: Al-Qur'an dan bukan Al-Qur'an, akan tetapi mereka tidak mampu membedakan antara keduanya, mana yang Al-Qur'an dan mana yang bukan.
Adapun metode monitoring pada setiap percobaan penelitian ini, maka hanya mencukupkan dengan satu chanel yaitu chanel monitoring elektrisitas listrik pada otot-otot, yaitu dengan perangkat Midax sebagaimana kami sebutkan di atas. Alat ini membantu menyampaikan listrik yang ada di dahi.
Dan petunjuk yang sudah dimonitor dan di catat selama percobaan ini mengadung energi listrik skala pertengahan pada otot dibandingkan dengan kadar fluktuasi listrik pada waktu selama percobaan. Dan sepanjang otot untuk mengetahui dan membandingkan persentase energi listrik pada akhir setiap percobaan jika dibandingkan keadaan pada awal percobaan. Dan semua monitoring sudah dideteksi dan dicatat di dalam komputer.
Dan sebab kami mengutamakan metode ini untuk memonitor adalah karena perangkat ini bisa meng-output angka-angka secara rinci yang cocok untuk studi banding, evaluasi dan akuntabel..
Pada satu ayat percobaan, dan satu kelompok percobaan perbandingan lainnya mengandung makna adanya hasil yang positif untuk satu jenis cara yang paling kecil sampai sekecil-kecilnya energi listrik bagi otot. Sebab hal ini merupakan indikator bagusnya kadar fluktuasi ketegangan syaraf, dibandingkan dengan berbagai jenis cara yang digunakan responden tersebut ketika duduk.
Hasil Penelitian
Ada hasil positif 65% percobaan bacaan Al-Qur'an. Dan hal ini menunjukkan bahwa energi listrik yang ada pada otot lebih banyak turun pada percobaan ini. Hal ini ditunjukkan dengan dampak ketegangan syaraf yang terbaca pada monitor, dimana ada dampak hanya 33 % pada responden yang diberi bacaan selain Al-Qur'an.
Pada sejumlah responden, mungkin akan terjadi hasil yang terulang sama, seperti hasil pengujian terhadap mendengar bacaan Al-Qur'an. Oleh karena itu, dilakukan ujicoba dengan diacak dalam memperdengarkannya (antara Al-Qur'an dan bacaan Arab) sehingga diperoleh data atau kesimpulan yang valid.
Pembahasan Hasil Penelitian dan Kesimpulan
Sungguh sudah terlihat jelas hasil-hasil awal penelitian tentang dampak Al-Qur'an pada penelitian terdahulu bahwasanya Al-Qur`an memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap syaraf. dan mungkin bisa dicatat pengaruh ini sebagai satu hal yang terpisah, sebagaimana pengaruh inipun terlihat pada perubahan energi listrik pada otot-otot pada organ tubuh. dan perubah-perubahan yang terjadi pada kulit karena energi listrik, dan perubahan pada peredaran darah, perubahan detak jantung, voleme darah yang mengalir pada kulit, dan suhu badan.
Dan semua perubahan ini menunjukan bahwasanya ada perubahan pada organ-organ syaraf otak secara langsung dan sekaligus mempengaruhi organ tubuh lainnya. Jadi, ditemukan sejumlah kemungkinan yang tak berujung ( tidak diketahui sebab dan musababnya) terhadap perubahan fisiologis yang mungkin disebabkan oleh bacaan Al-Qur`an yang didengarkannya.
Oleh karena itu sudah diketahui oleh umum bahwasanya ketegangan-ketegangan saraf akan berpengaruh kepada dis-fungsi organ tubuh yang dimungkinkan terjadi karena produksi zat kortisol atau zat lainnya ketika merespon gerakan antara saraf otak dan otot. Oleh karena itu pada keadaan ini pengaruh Al-Qur`an terhadap ketegangan saraf akan menyebabkan seluruh badannya akan segar kembali, dimana dengan bagusnya stamina tubuh ini akan menghalau berbagai penyakit atau mengobatinya. Dan hal ini sesuai dengan keadaan penyakit tumor otak atau kanker otak.
Juga, hasil uji coba penelitian ini menunjukan bahwa kalimat-kalimat Al-Qur`an itu sendiri memeliki pengaruh fisiologis terhadap ketegangan organ tubuh secara langsung, apalagi apabila disertai dengan mengetahui maknanya.
Dan perlu untuk disebutkan disini bahwasanya hasil-hasil penelitian yang disebutkan diatas adalah masih terbatas dan dengan responden yang juga terbatas.
[Dievalusi dengan menggunakan perangkat elektronik] Dr. Ahmad Al-Qadhiy (United States of America)
--------------------------------------------------------------------------------
Rahasia 'Besi' Dalam al-Qur'an
Semua orang pasti kenal dengan benda satu ini karena sudah tidak asing lagi dan sudah demikian familiar dengannya. Ia termasuk barang tambang penting dan digunakan untuk berbagai keperluan seperti bahan dasar pembuatan alat tranportasi, kapal dan sebagainya. Ia bahkan merupakan salah satu nama surat dalam al-Qur’an, yaitu al-Hadid. Kenapa al-Qur’an berbicara tentang benda yang bernama ‘al-Hadid (besi)’? Adakah keunggulan yang dimilikinya?
Seorang ilmuwan terkenal yang menjadi pembicara dalam seminar ‘Mukjizat Ilmiah al-Qur’an al-Karim’, DR Strogh yang juga begitu tersohor di kalangan Badan Antariksa Amerika, NASA mengatakan, “Kami telah melakukan berbagai penelitian terhadap sejumlah barang tambang bumi dan sejumlah penelitian laboratorium. Namun hanya satu jenis barang tambang yang sangat membingungkan para ilmuan, yaitu besi. Dari sisi kapasitasnya, besi memiliki bentuk (struktur) yang unik. Agar elektron-elektron dan nitron-nitron dapat menyatu dalam unsur besi maka ia butuh energi yang luar biasa mencapai 4 kali lebih besar dari total energi yang ada di planet matahari kita.”
Ini berarti, tidak mungkin besi itu telah terbentuk saat berada di bumi. Pasti ada unsur aneh yang turun ke bumi dimana ia belum terbentuk di sana. Allah SWT berfirman, “Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” (QS.al-Hadid:25)
(SUMBER: situs berbahasa Arab tentang mukjizat ilmiah al-Qur’an dan as-Sunnah, seperti yang dinukilnya dari buku al-Adillah al-Maaddiyyah ‘Ala Wujuudillaah karya Syaikh Muhammad Mutawalli asy-Sya’rawi)
--------------------------------------------------------------------------------
Al-Qur’an Cerita Tentang Nasib Jasad Fir’aun, Realita Membenarkan!!
Dr. Morris Bukay* di dalam bukunya ‘al-Qur’an Wa al-‘Ilm al-Hadiits’ (al-Qur’an Dan llmu Modern) mengungkap kesesuaian informasi al-Qur’an mengenai nasib Fir’aun Musa setelah ia tenggelam di laut dan realita di mana itu tercermin dengan masih eksisnya jasad Fir’aun Musa tersebut hingga saat ini. Ini merupakan pertanda kebesaran Allah SWT saat berfirman, (QS.Yunus:92)
Dr. Bukay berkata, “Riwayat versi Taurat mengenai keluarnya bangsa Yahudi bersama Musa AS dari Mesir menguatkan ‘statement’ yang menyatakan bahwa Mineptah, pengganti Ramses II adalah Fir’aun Mesir pada masa nabi Musa AS. Penelitian medis terhadap mumi Mineptah membeberkan kepada kita informasi-informasi berguna lainnya mengenai dugaan sebab kematian fir’aun ini.
Sesungguhnya kitab Taurat menyebutkan, jasad tersebut ditelan laut akan tetapi tidak memberikan rincian mengenai apa yang terjadi terhadapnya setelah itu. Sedangkan al-Qur’an menyebutkan, jasad Fir’aun yang dilaknat itu akan diselamatkan dari air sebagaimana keterangan ayat di atas. Dalam hal ini, pemeriksaan medis terhadap mumi tersebut menunjukkan, jasad tersebut tidak berada lama di dalam air sebab tidak menunjukkan adanya tanda kerusakan total akibat terlalu lama berada di dalam air.**”
Dr. Morris Bukay menyebutkan bahwa dalam sebuah penelitian medis dengan mengambil sampel organ tertentu dari jasad mumi tersebut pada tahun 1975 melalui bantuan Prof Michfl Durigon dan pemeriksaan yang detail dengan menggunakan mikroskop, bagian terkecil dalam organ itu masih dalam kondisi terpelihara secara sempurna. Ini menunjukkan, keterpeliharaan secara sempurna itu tidak mungkin terjadi andaikata jasad tersebut sempat tinggal beberapa lama di dalam air atau bahkan sekali pun berada lama di luar air sebelum terjadi proses pengawetan pertama.
Dr. Bukay juga menyebutkan, diri bersama tim telah melakukan banyak penelitian, di antaranya untuk mengetahui dugaan sebab kematian Fir’an. Penelitian yang dilakukannya berjalan legal karena dibantu direktur laboratorium satelit di Paris, Ceccaldi dan prof Durigan. Objek penelitian dititikberatkan pada salah satu orang di tengkorak kepala.
Mengenai hasilnya, Dr Bukay mengungkapkan, “Dari situ diketahui, bahwa semua penelitian itu sesuai dengan kisah-kisah yang terdapat dalam kitab-kitab suci yang menyiratkan Fir’aun tewas ketika digulung gelombang…”***
Dr. Bukay menjelaskan sisi kemukjizatan masalah ini. Ia mengatakan, “Di zaman di mana al-Qur’an sampai kepada manusia melalui Muhammad SAW, jasad-jasad para Fir’aun yang diragukan orang di zaman kontemporer ini apakah benar atau tidak ada kaitannya dengan saat keluarnya Musa, sudah lama terpendam di pekuburan lembah raja di Thoba, di pinggir lain dari sungai Nil di depan kota al-Aqshar saat ini.
Pada masa Muhammad SAW segala sesuatu mengenai hal ini masih kabur. Jasad-jasad tersebut belum terungkap kecuali pada penghujung abad ke-19.**** Dengan begitu, jasad Fir’aun Musa yang masih eksis hingga kini dinilai sebagai persaksian materil bagi sebuah jasad yang diawetkan milik seorang yang mengenal nabi Musa AS, menentang permintaannya dan memburunya dalam pelarian serta mati saat pengejaran itu. Lalu Allah menyelamatkan jasadnya dari kerusakan total sehingga menjadi tanda kebesaran-Nya bagi umat manusia sebagaimana yang disebutkan al-Qur’an al-Karim.*****
Informasi sejarah mengenai nasib jasad Fir’aun tidak berada di tangan manusia mana pun ketika al-Qur’an turun atau pun setelah beberapa abad setelah turunnya. Akan tetapi ia dijelaskan di dalam Kitab Allah SWT sebelum lebih dari 1400 tahun lalu.
* Seorang dokter ahli bedah paling masyhur berkewarganegaraan Perancis. Ia masuk Islam setelah mengadakan kajian secara mendalam mengenai al-Qur’an al-Karim dan mukjizat ilmiahnya
** Lihat, buku al-Qur’an Wa al-‘Ilm al-Hadits, Dr Morris Bukay
*** Lihat, buku Kitab al-Qur’an Wa al-‘Ilm al-Mu’ashir, Dr Morris Bukay, terjemah ke bahasa Arab, Dr Muhammad Bashal dan Dr Muhamma Khair al-Biqa’i
**** Diraasah al-Kutub al-Muqaddasah Fii Dhau’i al-Ma’aarif al-Hadiitsah, karya Dr Morris Bukay, hal.269, Darul Ma’arif, cet.IV, 1977 –dengan sedikit perubahan
***** Ibid.,
--------------------------------------------------------------------------------
Al-Qur’an Bicara Tentang Utuhnya Jasad Fir’aun, Ilmu Modern Membenarkannya!!!
Di dalam bukunya, “al-Qur’an Dan Ilmu Modern”, Dr Morris Bukay* menyingkap adanya kesesuaian antara informasi yang dipaparkan di dalam al-Qur’an mengenai nasib Fir’aun yang hidup pada masa nabi Musa (setelah ia tenggelam di laut) dan keberadaan jasadnya hingga hari ini sebagai tanda kebesaran Allah terhadap alam semesta ini. Dalam hal ini adalah firman Allah SWT, “Maka pada hari ini, Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang kami mengerjakannya, dan supaya kamu berdua mempunyai kekuasaan di muka bumi? Kami tidak mempercayai kamu berdua.”(QS.Yunus:92)
Dr Bukay melanjutkan, “Riwayat versi Taurat yang terkait dengan kisah keberangkatan bangsa Yahudi bersama Musa AS dari Mesir menguatkan analisa yang mengatakan bahwa Mineptah, pengganti Ramses II adalah Fir’aun Mesir di masa nabi Musa AS. Penelitian medis terhadap mummi Mineptah mengemukakan kepada kita informasi penting lainnya mengenai apa kemungkinan penyebab kematian Fir’aun ini.
Sesungguhnya Taurat menyebutkan, jasad Fir’aun tersebut ditelan laut, akan tetapi tidak memberikan rincian mengenai apa yang terjadi setelah itu. Sedangkan al-Qur’an menyebutkan bahwa jasad Fir’aun yang dilaknat itu akan diselamatkan dari air sebagaimana yang tertera dalam ayat di atas. Pemeriksaan medis terhadap mummi ini menunjukkan, jasad tersebut tidak berada dalam waktu yang lama di dalam air sebab tidak ada tanda-tanda ia mengalami kerusakan (pembusukan) total akibat terendam lama di dalam air.**
Dr Morris telah menyebutkan, “Hasil-hasil beberapa penelitian medis mendukung analisa terdahulu. Pada tahun 1975, di Cairo berhasil dilakukan pengambilan salah satu sampel organ tubuh berkat bantuan berharga dari Prof Michfl Durigon. Pemeriksaan yang sangat teliti dengan microscop menunjukkan kondisi utuh yang sangat sempurna dari objek penelitian itu. Juga menunjukkan bahwa keutuhan yang sangat sempurna seperti ini tidak mungkin terjadi andai jasad tersebut berada (tenggelam) di dalam selama beberapa waktu, bahkan sekali pun ia berada untuk waktu yang sekian lama di luar air sebelum dilakukan langkah pengawetan pertama.
Kami sudah melakukan lebih dari itu dan menitikkan perhatian pada pencarian kemungkinan yang menjadi penyebab kematian Fir’aun di mana dilakukan penelitian medis legal terhadap mummi tersebut berkat bantuan Ceccaldi, direktur laboratorium satelit udara di Paris dan Prof Durigon.
Dalam pengecekan itu, tim medis berupaya mengetahui sebab di balik kematian ‘ekspress’ akibat adanya memar di bagian tengkorak kepala…
Jelaslah, bahwa setiap penelitian-penelitian ini sangat sesuai dengan kisah-kisah yang terdapat di dalam kitab-kitab suci yang menyiratkan bahwa Fir’aun sudah mati saat ombak menelannya.***
Dr Bukay juga menjelaskan aspek kemukjizatan kisah ini dengan mengatakan, “Di zaman di mana al-Qur’an telah sampai kepada umat manusia melalui jalur Muhammad SAW, jasad-jasad setiap Fir’aun -yang di zaman modern ini orang-orang masih ragu apakah benar mereka memiliki hubungan dengan peristiwa keluarnya Musa AS ataukah tidak?- ternyata masih tersimpan di dekat beberapa kuburan di lembah raja-raja di Theeba di tebing lainnya dari sisi sungai Nil di hadapan kota al-Aqshar sekarang ini.
Pada masa nabi Muhammad SAW, segala sesuatu tentang masalah ini masih misterius. Jasad-jasad ini belum tersingkap kecuali di penghujung abad 19 H.**** Dengan demikian, jasad Fir’aun Musa yang hingga saat ini masih dapat disaksikan dengan mata kepala dengan jelas dinilai sebagai persaksian materil atas jasad yang diawetkan milik seorang yang mengenal Musa AS, melawan semua permintaannya bahkan melakukan pengejaran atas pelariannya lalu mati di tengah aksi pengejaran itu. Allah menyelamatkan jasadnya dari kepunahan total agar menjadi pertanda kebesaran Allah bagi umat manusia sebagaimana yang disebutkan al-Qur’an al-Karim.*****
Informasi sejarah mengenai nasib jasad Fir’aun ini tidak ada dalam pengetahuan manusia mana pun saat al-Qur’an diturunkan bahkan sampai beberapa abad setelah turunnya padahal ia telah dijelaskan di dalam Kitabullah sebelum lebih dari 1400-an tahun lalu.
WALLAHU A'LAM
--------------------------------------------------------------------------------
Manuskrip Laut Mati Benarkan Kenabian Muhammad SAW!!
Baru-baru ini (di abad kontemporer-red) telah ditemukan beberapa Manuskrip kuno pada sebuah galian di dalam beberapa bejana yang terbuat dari tanah liat di gua-gua dekat laut mati. Pemerintah Yordania lah yang kini memiliki manuskrip-manuskrip tersebut.
Mengenai penemuan tersebut, Dr. P.Bryan, ‘maestro’ ilmu purbakala Injil mengomentari, “Sungguh tidak ada keraguan lagi di dunia ini seputar kebenaran dan otentisitas manuskrip-manuskrip tersebut dan lembaran-lembarannya itu akan menjadi sebuah revolusi di dalam pemikiran kita mengenai agama Kristen.”
Pendeta Prof. Powell Defner, kepala para orang-orang suci di Washington di dalam bukunya, “Manuskrip-Manuskrip Laut Mati” mengatakan, “Sesungguhnya manuskrip-manuskrip laut mati yang merupakan penemuan paling besar dan penting sejak beberapa abad lalu bisa jadi akan merubah pemahaman tradisional mengenai Injil.”
Ternyata, di dalam manuskrip-manuskrip itu terdapat pesan yang berbunyi: “Sesungguhnya Isa adalah Messia umat Masehi dan di sana akan ada seorang Messia yang lain….”
Arti Messia dalam bahasa Aram Kuno adalah Rasul. (Lihat, kitab Tauhid al-Khaliq karya Syaikh Abdul Majid az-Zandani)
NB:
Ungkapan “di sana akan ada seorang messia -alias Rasul- yang lain” tentu tidak lain yang dimaksud adalah nabi kita Muhammad SAW. Sedangkan messia yang untuk umat masehi itu tidak lain adalah nabi ‘Isa AS. Allahu Akbar!
--------------------------------------------------------------------------------
Air Zam-zam Memiliki Kandungan Yang Berbeda dengan Air Biasa ?
Benar, air zam-zam memiliki keistimewaan dalam zat-zat yang dikandungnya. Tentang hal ini, sejumlah peneliti dari Pakistan telah melakukan penelitian panjang dan akhirnya mereka menemukan hal ini. Dan Pusat Penelitian Haji pun sudah melakukan hal yang sama terhadap air zam-zam, maka mereka menemukan bahwa air zam-zam adalah air yang menakjubkan, berbeda dengan air pada umunya.
Sami Unqowy, Eng., Ketua Pusat Penelitian Haji, "Ketika kami melakukan penggalian untuk perluasan sumur zam-zam, maka setiap kali mengambil air zam-zam tersebut semakin bertambah air yang keluar, setiap kami mengambil airnya, bertambah pula air dari sumur zam-zam itu, ...maka kami menyibukkan diri untuk memompa (menyedot) air zam-zam itu dengan tiga kali sedotan agar kering sehingga memudahkan kami dalam memasang pondasi. Lalu, kami pun melakukan penelitian terhadap air zam-zam dari celah-celah mata airnya untuk mengetahui ada tidaknya bakteri. Maka, ternyata air zam-zam tesebut tidak mengandung satu jenis bakteri pun!! Murni dan bersih. Akan bisa terkontaminasi setelah dipindahkan pada bejana atau ember, maka polutan pun masuk kepadanya !! Akan tetapi air itu bersih dan suci tidak terdapat bakteri apapun. Ini adalah keistimewaan air zam-zam. Dan diantara keistimewaan lainnya adalah engkau masih bisa menikmati air zam-zam itu sampai sekarang, dan terus mengalir sejak zaman Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam sampai kini.
Berapa usia sumur biasa untuk tetap bisa mengeluarkan air ?? 50 tahun, 100 tahun, ... dikeduk airnya dan habis. Maka air zam-zam ini terus-menerus mengeluarkan air!!?.
Rasulullah bersabda, "Air zam-zam adalah sesuai dengan tujuan orang yang meminumnya" (HR. Ahmad.
Benar, aku mengetahui ini dengan sebenar-benarnya tentang kisah seorang laki-laki asal Yaman, aku mengenalnya dan dia adalah sahabatku, dia adalah orang yang sudah tua, pandangan matanya sudah melemah... karena sebab usianya yang sudah lanjut, hampir saja ia tidak bisa melihat ! Ia selalu membaca Al-Qur'an, dan dia sangat bersemangat untuk selalu membacanya... dia selalu memperbanyak membacanya, di sisinya ada mushaf kecil; mushhaf kecil itu serasa tidak ingin berpisah dengannya, akan tetapi karena melemahnya kekuatan matanya, apa yang harus ia perbuat?! Ia pun berkata, "Katanya air zam-zam itu bisa jadi obat, maka akupun mendatangi zam-zam itu, lalu aku pun mengambil dan meminumnya, tiba-tiba aku pun mulai bisa melihat kembali tulisan mushhaf." Aku melihat ia pun mengambil mushhaf kecilnya dari saku dan membacanya. Ia pun berkata, "Ini berkat aku meminum air zam-zam itu.
Maka, .... wahai saudara-saudaraku yang mulia. Ini adalah hadits Rasulullah. Akan tetapi do'a syaratnya adalah pelakunya harus yakin doanya akan dikabulkan; ia memenuhi perintah Allah; orang yang berdo'a memenuhi syarat sebagaimana firman Allah:
Dan jika para hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka jawablah bahwa Aku dekat; Aku mengabulkan do'anya orang-orang yang berdoa, maka hendaklah mereka memenuhi perintah-Ku dan mengimani Aku agar mereka mendapat bimbingan (Q.S. Al-Baqarah: 186)
Sumber: Anta Tas'al wa Syaikh Al-Zindani Yujib haula Al-I'jaz Al-Ilmiy fii Al-Qur'an wa Al-Sunnah
Yusriyah Sembuh dari Penyakit Mata Sebalah Kirinya setelah Minum Air Zam-Zam
Seorang ikhwah yang baru pulang dari haji bercerita. Kata dia, "Seorang ibu yang mulia namanya Yusriyah Abdurrahman Hiraz ikut bersama kami melakukan haji dalam rombongan Departemen Wakaf Mu'jizat yang terjadi karena barokah air zam-zam. Ia berkata, "Yusriyah pernah menderita penyakit mata yang disebabkan oleh bakteri nyamuk bertahun-tahun hingga menyebabkan migran (sakit kepala sebagian) sepanjang siang dan malam dan tidak mereda sedikitpun, ... sampai akhirnya mata kirinya tersebut tidak bisa melihat sama sekali karena adanya selaput putih di matanya. Maka ia pun pergi ke salah seorang dokter spesialis mata ternama. Tapi dokter tersebut mengatakan, "Tidak ada cara lain untuk menyembuhkan migran tersebut (sebagai efek sakit matanya) kecuali dengan menyuntik mata tersebut, akan tetapi itu pun akan berakibat kebutaan untuk selamanya.
Maka, Ny. Yusriyah semakin bertambah ketakutan mendengar perkataan dokter itu. Aan tetapi, ia adalah orang yang percaya benar dan merasa tenteram dengan rahmat Allah. Dan hal itu akan mendatangkan sebab pengobatan sakitnya, demikian seteah mendengar penegasan para dokter tentang sakit yang ia derita itu... Maka, ia pun berkeinginan untuk melakukan umrah, sehingga memungkinkan mendapat obat dan penawar langsung dari Allah di Baitullah Al-Haram.
Maka, ia pun datang ke Mekkah dan thawaf di Ka'bah -waktu itu belum ramai orang-orang besar demikian kata beliau- sehingga ia bisa mencium hajar aswad dan menyentuhkan matanya yang sakit padanya ... lalu ia pun pergi menuju air zam-zam dan meminum satu cangkir serta mencuci matanya dengan air zam-zam itu ... setelah itu, ia pun meneruskan sa'i, lalu kembali ke Ghandaq tempat ia memulai ihram.
Maka, aku menemuinya sekembalinya dari Ghandaq dan matanya yang sakit menjadi sehat sempurna, dan penyakit matanya pun hilang tanpa ada bekas sedikitpun.
Bagaimana mungkin penyakit bisa hilang (diangkat) tanpa ada operasi?? Dan, ... bagaimana mungkin pandangan matanya bisa kembali sehat seperti biasa tanpa diobati?? Dan ilmu kedokteran yang mengobati penderitaannya tidak mampu melakukan apapun, kecuali membenarkan keagungan Allah yang Maha Besar; bahwa ibu yang sakit ini, yang para dokter gagal membantu pengobatannya, telah diobati oleh Dzat Yang Maha Mengobati, ketika ia melakukan kunjungan ibada (Umrah), sebagaimana Rasululah kabarkan:
Air zam-zam tergantung niat orang yang meminumnya; jika engkau meniatkan dalam meminumnya untuk mengobatimu, maka Allah akan menyembuhkanmu; jika engkau niatkan agar engkau kenyang, maka Allah menjadikanmu kenyang; jika engkau meniatkannya untuk menghilangkan haus, maka Allah akan menghilangkan kehausanmu, dan zam-zam itu adalah cekungan yang dibuat oleh Jibril dan air yang mengalir yang Allah berikan kepada Ismail (HR. Daraquthni).
Keluarnya Batu Tanpa Operasi
Dan kisah seperti ini sert akisah-kisah lainnya pun kami pernah mendengarnya dari sahabat-sahabat kami, atau pun kami membacanya. Dan itu semua meskipun menunjukkan kepada sesuatu hal, akan tetapi itu menunjukkan atas benarnya perkataan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang sumur yang penuh barakah ini (zam-zam).
Yang mengisahkan cerita ini adalah Dr. Farouq 'Antar.
Beliau berkata, "Aku telah menderita kencing batu selama bertahun-tahun. Para dokter menyatakan tidak mampu mengeluarkannya kecuali dengan operasi. Akan tetapi aku mengurungkan niat operasi itu dua kali... kemudian aku aku berniat untuk melakukan umrah... , dan aku memohon kepada Allah agar memberikan kesembuhan kepadaku tanpa operasi.
Maka, Dr. Farouq pun pergi ke Mekkah, dan melakukan umrah di sana serta minum air zam-zam, mencium hajar aswad, sholat dua rakaat sebelum keluar dari Masjidil Haram, maka tiba-tiba ia merasakan sesuatu di kantung kemihnya, maka ia pun bergegas ke kamar kecil. Maka, ternyata sesuatu yang menakjubkan telah terjadi, keluar batu yang lumayan besar, dan ia pun sembuh tanpa harus masuk ke ruang operasi.
Dan sungguh ketika keluarnya batu telah mengejutkan dirinya dan para dokter yang selalu mengikuti perkembangan kesehatannya.
Penerjemah: Abu Muhammad ibn Shadiq
--------------------------------------------------------------------------------
Rahasia Dalam Laut
Allah Ta'ala berfirman: Dia membiarkan dua buah laut mengalir, kemudian keduanya bertemu; diantara keduanya ada batas yang tidak bisa dilampaui oleh masing-masingnya; maka nikmat Rabb-mu manakah yang kalian dustakan?; dari keduanya keluar mutiara dan marjan. (Q.S. Ar-Rahmaan)
Maksudnya adalah bahwa kedua laut itu adalah asin. Sebab, ayat-ayat di atas berbicara tentang laut dan apa yang keluar dari salah satu laut berupa marjan dan dari laut lainnya lagi berupa mutiara. Laut yang pertama rasanya asin, demikian juga yang kedua. Dan kapan manusia mengetahui bahwa laut yang asin itu berbeda-beda, dan bukannya laut yang memiliki kandungan sama. Hal ini tidak diketahui oleh manusia kecuali setelah mereka memasuki tahun 1942. Pada tahun 1873 manusia mengetahui bahwa ada tempat tertentu di dalam laut yang kandungan airnya berbeda-beda.
Ketika para peselancar melakukan selancar dan mengelilingi lautan dunia selama 3 tahun dengan menggunakan kapal, maka ini menjadi tonggak pembatas antara ilmu kelautan kuno, penuh dengan khurafat, dengan penelitian mendalam yang didasarkan kepada penelaahan atas fakta laut tersebut. Dan ini merupakan awal dari gelombang kemajuan ilmu pengetahuan bahwa laut yang asin memiliki kandungan air yang berbeda-beda. Dan sudah pernah dilakukan penelitian dan evaluasi terhadap penelitian ini bahwa air laut berbeda-beda kadar panas, berat jenis (BJ air), kandungan oksigen.
Dan pada tahun 1942, muncul untuk yang pertama kalinya sebuah hasil penelitian yang sangat panjang. Penelitian ini dilakukan oleh ratusan para peneliti dasar laut, dan mereka menemukan bahwa samudera atlantik bukanlah laut yang hanya merupakan satu lautan, akan tetapi samudera atlantik ternyata terdiri atas beberapa laut yang masing-masing berbeda. Masing-masing peneliti menemukan perbedaan dari masing-masing air laut yang mereka temui. Air laut di sebelah sana memiliki keistimewaan dan karakteristik tersendiri, demikian juga air laut bagian lainnya; masing-masing berbeda kadar suhu, BJ air, oksigennya, semuanya bersatu dalam satu samudera, altlantik......
Apalagi dengan laut-laut lain yang berbeda dan kemudian bertemu, seperti laut tengah, laut merah, laut atlantik, dan seperti laut merah dan teluk 'adn juga bertemu di satu tempat yang sempit.
Maka pada tahun 1942, untuk pertama kalinya kita mengetahui ada satu laut yang masing-masing bagian laut tersebut memiliki perbedaan dalam kandungan dan sifat-sifatnya, dan bertemu pada satu tempat tertentu.
Pada pakar kelautan (oceanolog) mengatakan bahwa sifat yang paling kentara dari laut dan airnya adalah bahwa laut dan airnya tidak pernah tetap ... tidak pernah tenang, dan hal yang paling terlihat adalah ia selalu bergerak, ... panjangnya, dan lebarnya, dan gelombang airnya, arah pergerakannya adalah diantara faktor-faktor yang sangat banyak yang mempengaruhi keadaan air laut.
Dari sini ada satu pertanyaan: Bila memang demikian keadaannya, maka kenapa air-air yang berbeda itu tidak bercampur dan tidak menyatu (melebur) menjadi satu jenis?" maka mereka pun mempelajari, meneliti, dan menelahnya. Dan akhirnya pun mereka menemukan jawabannya, yaitu bahwa ada "dinding air pembatas" yang memisahkan setiap pertemuan dua laut dalam satu tempat, baik di dasar samudera atau pun di dalam palung (jurang di dalam lautan). Tempat inilah yang ternyata memisahkan antara laut yang satu dengan laut yang lainnya. Akhirnya mereka pun dapat mengetahui batas laut ini dan bagaimana karakteristiknya. Akan tetepi dengan apakah mereka bisa mengetahuinya ? Apakah dengan kedua mata kita ...? Tidak, ... akan tetapi dengan meneliti secara mendetail dan rinci terhadap kandungan kadar garam, kadar suhu, BJ air. Dan hal-hal inilah yang tidak bisa dilihat oleh mata telanjang.
--------------------------------------------------------------------------------
Penelitian Ilmiah Tentang Puasa
Manfaat Puasa Secara Medis
Allah ta'alaa berfirman: Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan kepada kalian untuk berpuasa sebagaimana juga telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertaqwa (Q.S. Al-Baqarah: 183).
Allah berfirman: Dan andai kalian memilih puasa tentulah itu lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui (Q.S. Al-Baqarah: 184).
Apakah ilmu pengetahuan kontemporer sudah bisa mengungkap rahasia dari firman Allah "Dan jika kalian berpuasa maka itu lebih baik bagi kalian"???
Sesungguhnya ilmu pengetahuan kedokteran kontemporer belum mempu mengungkap hakikat puasa, selain hanya menyatakan bahwa puasa adalah keinginan yang boleh bagi manusia untuk melakukannya atau tidak. Itu saja.
Sesungguhnya puasa, setelah melalui berbagai penelitian ilmiah dan terperinci terhadap organ tubuh manusia dan aktivitas fisiologisnya menemukan bahwa puasa secara jelas adalah sesuatu yang harus dilakukan oleh tubuh manusia sehingga ia bisa terus melakukan aktivitasnya secara baik. Dan puasa benar-benar sangat penting dan dibutuhkan bagi kesehatan manusia sebagaimana manusia membutuhkan makan, bernafas, bergerak, dan tidur. Maka manusia sangat membutuhkan hal-hal ini. Jika manusia tidak bisa tidur, makan selama rentang waktu yang lama maka ia akan sakit. Maka, tubuh manusia pun akan mengalami hal yang jelek jika ia tidak berpuasa.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Nasaa'i dari shahabat Abu Umamah:"Wahai Rasulullah, perintahkanlah kepadaku satu amalan yang Allah akan memberikan manfaat-Nya kepadaku dengan sebab amalan itu". Maka Rasulullah bersabda, "Berpuasalah, sebab tidak ada satu amalan pun yang setara dengan puasa".
Dan sebab pentingnya puasa bagi tubuh adalah karena puasa bisa membantu badan dalam membuang sel-sel yang sudah rusak, sekaligus sel-sel atau hormon atau pun zat-zat yang melebihi jumlah yang dibutuhkan tubuh. Dan puasa, sebagaimana dituntunkan oleh Islam adalah rata-rata 14 jam, kemudian baru makan untuk durasi waktu beberapa jam.
Ini adalah metode yang bagus untuk sistem pembuangan sel-sel atau hotmon yang rusak dan membangun kembali badan dengan sel-sel baru. Dan ini sangat berbeda dengan dengan apa yang difahami kebanyakan orang bahwa puasa menyebabkan orang menjadi lemah dan lesu. Puasa yang bagus bagi badan itu adalah dengan syarat dilakukan selama satu bulan berturut-turut dalam setahun, dan bisa ditambahkan 3 hari setiap bulan. hal ini sesuai benar dengan anjuran Rasulullah dalam sebuah haditsnya: Siapa yang berpuasa tiga hari setiap bulan, maka itu sama dengan puasa dahr (puasa sepanjang tahun).
Dan Allah pun membenarkan ucapan Nabi ini dengan firman-Nya:Barangsiapa yang beramal dengan satu perbuatan baik, maka Allah memberikan kepadanya 10 kali lipat dari amalan itu.
Satu hari dihargai 10 hari oleh Allah, maka 3 hari dihargai 30 hari, dan bila 3 hari setiap bulan maka menjadi 36 hari. Dan ini senilai dengan 360 hari atau satu tahun dalam penghargaan Allah.
Tom Branch, dari Columbia Press mengatakan:
Aku menganggap puasa adalah pengalaman ruhani yang sangat luar biasa, lebih besar daripada pengalaman biologis/badan semata. Maka karena keinginan itu, aku mulai berpuasa dengan tujuan membersihkan diriku dari berat badan yang berlebih. Akan tetapi, ternyata aku mendapati bahwa puasa tersebut bermanfaat sekali bagi kejernihan fikiran. Puasa sangat membantu pandangan mata sehingga pandangan menjadi jelas sekali. Demikian juga sangat membantu dalam menganalisis ide-ide baru atau pun persepsi. Dan aktivitas puasaku belum berlalu beberapa hari, tetapi aku mendapati pengaruh kejiwaan yang demikian besar.
Aku telah berpuasa beberapa kali hinga sekarang. Dan aku biasanya memilih waktu antara 1 sampai 6 hari. Dan pada awalnya tujuanku adalah untuk menghilangkan efek negatif dari makanan yang aku konsumsi, juga untuk membersihkan jiwaku dari hal-hal yang aku alami sepanjang hidupku, khususnya setelah memperhatikan dunia dalam beberapa bulan terakhir, dan aku melihat banyak kedhaliman dan kebrutalan yang manusia hidup di dalamnya. Sungguh aku merasa bertangung jawab terhadap keadaan mereka, maka aku pun berpuasa untuk menghilangkan fikiran-fikiran itu."
"Saya setiap kali berpuasa perasaan tertarik pada makanan benar-benar hilang, dan aku merasakan badanku sangat rileks dan nyaman. Dan aku merasakan diriku berpaling dari fantasi-fantasi, emosi-emosi negatif seperti dengki, cemburu, suka ngerumpi, juga hilang perasaan takut, perasaan tidak enak, dan bosan. Semua perasaan-perasaan ini hilang dengan sendirinya ketika aku berpuasa. Dan sungguh aku merasa dengan pengalaman yang begitu mengesankan bersama dengan banyak manusia ketika berpuasa. Dan mungkin semua yang aku katakan ini adalah sebab yang menjadikan muslimin -sebagaimana aku melihat mereka di Turki, Suriah, dan Quds- dengan puasa selama 1 bulan penuh menjadikan jiwa-jiwa mereka begitu mengesankan yang tidak pernah aku temukan di belahan duni manapun".
Mencegah Dari Tumor
Puasa juga berfungsi sebagai "dokter bedah" yang menghilangkan sel-sel yang rusak dan lemah di dalam tubuh. Maka, rasa lapar yang dirasakan orang yang sedang berpuasa akan bisa menggerakan organ-organ internal di dalam tubuh untuk menghancurkan atau memakan sel-sel yang rusah atau lemah tadi untuk menutupi rasa laparnya. Maka hal itu merupakan saat yang bagus bagi badan untuk mengganti sel-selnya dengan sel-sel baru sehingga bisa kembali berfungsi dan beraktivitas. Dengan hal itu juga bisa menghilangkan atau memakan organ-organ yang sakit dan memperbaharuinya. Dan puasa juga berfungsi menjaga badan dari berbagai penambahan zat-zat berbahaya, seperti kelebihan kalsium, kelebihan daging, dan lemak. Juga bisa mencegah terjadinya tumor ketika awal-awal pembentukannya.
Menjaga Kadar Gula Dalam Darah
Puasa saangat bagus dalam menurunkan kadar gula dalam darah hingga mencapai kadar seimbang. Berdasarkan hal ini, maka sesungguhnya puasa memberikan kepada kelenjar pankreas kesempatan yangbaik untuk istirahat. Maka, pankreas pun mengeluarkan insulin yang menetralkan gula menjadi zat tepung dan lemak dikumpulkan di dalam pankreas. Apabila makanan kelebihan kandungan insulin, maka pankreas akan mengalami tekanan dan melemah. Hal ini hingga akhirnya pankreas tidak bisa menjalankan fungsinya. Maka, kadar darah pun akan merambat naik dan terus meningkat hingga akhirnya muncul penyakit diabets. Dan sudah banyak dilakukan usaha pengobatan terhadap diabets ini di seluruh dunia dengan mengikuti "sistem puasa" selama lebih dari 10 jam dan kurang dari 20 jam. Setiap kelompok mendapatkan pengaruh sesuai dengan keadaannya. Kemudian, para penderita tersebut mengkonsumsi makanan ringan selama berurutan yang kurang dari 3 minggu. Dan metode semacam ini telah mencapai hasil yang menakjubkan dalam pengobatan diabets dan tanpa menggunakan satu obat-obatan kimiawi pun.
Puasa Adalah Dokter Yang Paling Murah
Sesungguhnya puasa, tanpa berlebih-lebihan, adalah "dokter" yang paling murah secara mutlak. Sebab puasa bisa menurunkan berat badan secara signifikan, dengan catatan ketika berbuka puasa memakan makanan dengan menu seimbang dan tidak mengkonsumsi makanan dan minuman langsung ketika berbuka. Rasullulah ketika memulai ifthar dari puasa adalah dengan memakan beberapa biji kurma dan bukan yang lain, atau seteguk air putih lalu shalat. Inilah petunjuk.
Dan inisebaik-baik petunjuk bagi orang yang berpuasa dari makanan dan minuman untuk waktu yang lama. Maka, gula ada dalam kurma dan orang akan merasa kenyang ketika memakan kurma, sebab ia sangat mudah dicerna dan dikirim ke dalam darah, dan pada saat yang sama ia memberikan energi atau kekuatan kepada badan.
Adapun jika kita langsung makan daging setelah lapar karena puasa, sayuran, dan roti, maka tubuh memerlukan waktu yang lumayan lama untuk bisa mencerna dan menyerap sari makanannya dan baru kemudian kita merasa kenyang. Dan pada saat seperti ini, maka orang ketika awal-awal berbuka akan tetap merasa lapar. Dan akhirnya, orang yang berpuasa itu kurang bisa memperoleh manfaat langsung dari puasanya, yaitu memperoleh kesehatan, afiat, dan vitalitas, bahkan ia akan tetap kebanyakan lemak dan kegemukan. Dan ini tentu bukanlah tujuan Allah mensyariatkan bagi hamba-Nya untuk berpuasa.
Allah berfirman:Bulan Ramadhan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia, penjelasan atas petunjuk itu dan pembeda. Maka siapa yang menemui bulan Ramadhan ini maka berpuasalah. Dan siapa yang sakit atau dalam perjalanan maka dia mengganti puasa tersebut pada bulan-bulan lain. Allah menginginkan untuk kalian kemudahan dan tidak menginginkan bagi kalian kesulitan (Q.S. Al-Baqarah: 175).
Penyakit-Penyakit Kulit
Sungguh puasa memberikan manfaat untuk mengobati berbagai penyakit kulit. hal ini disebabkan karena dengan puasa maka kandungan air dalam darah berkurang, maka berkurang juga kandungan air yang ada di kulit. Hal ini pada gilirannya akan berpengaruh pada:
1. Menambah kekuatan kulit dalam melawan mikroba dan penyakit-penyakit mikroba dalam perut.
2. Meminimalisir kemungkinan penyakit-penyakit kulit yang menyebar di sekujur badan seperti sakit psoriasis (sakit kulit kronis).
3. Meminimalisir alergi kulit dan membatasi masalah kulit berlemak.
Ny. Ilham Husain, seorang puteri Mesir menuturkan:
Ketika aku berusia 10 tahun, aku menderita sakit kulit yang kronis. Penyakit ini muncul dengan warna merah, dan aku tidak menemui satu jenis obat pun. Dan setelah dokter-dokter spesialis kulit terkenal di Mesir berkata kepada Ayahku, "Kalian harus membiasakan ini dan kalian hidup dengan penyakit ini. Penyakit iniadalah tamu yang memberatkan lagi memakan waktu lama".
Dan ketika usiaku mencapai akhir 20 tahun, dan dekat dengan waktu pernikahanku, aku semakin berduka dan mengucilkan diri dari masyarakat, aku benar-benar sumpeg (sempit dada). Dan akhirnya, salah seorang sahabat ayahku yang selalu membiasakan diri melakukan puasa memberi nasihat kepadaku, "Cobalah wahai puteriku, engkau berpuasa sehari kemudian engkau berbuka (makan) sehari, sebab hal itulah yang juga menjadi sebab kesembuhan suamiku dari penyakit yang sampai sekarang tidak diketahui obatnya oleh dokter. Akan tetapi, lakukanlah bahwa pemberi obat adalah Allah dan sesungguhnya sebab terjadinya obat seluruhnya ada di tangan-Nya. Maka, mohonlah kesembuhan terlebih dahulu kepada-Nya dari penyakit yang engkau derita ini, lalu berpuasalah".
Maka, aku pun melakukan puasa, dan aku mulai meneliti hal-hal yang mengeluarkan aku dari jahim yang menyelimutiku. Dan aku membiasakan diri ketika berbuka puasa mengkonsumsi berbagai sayuran dan buah-buahan, kemudian setelah 3 jam aku baru makan makanan berat. Dan aku makan (tidak puasa) pada hari ke dua, lalu berpuasa para hari ke tiga, dan demikian seterusnya. Dan mulai terjadi hal yang mengherankan semua orang, yaitu sakit yang aku derita itu mulai sembuh setelah melewati waktu 2 bulan sejak aku berpuasa. Aku sampai tidak percaya pada diriku, dan aku memulai seperti biasa, dan aku melihat bekas sakitku itu sedikit-demi sedikit mulai hilang dan sampai akhirnya benar-benar sembuh. Akhirnya, aku pun tidak pernah tertimpa penyakit kulit tersebut sampai akhir hayatku."
Puasa Mencegah "Penyakit Orang Kaya"
Penyakit ini sering juga disebut dengan nama "penyakit nacreous" yaitu yang disebabkan karena kelebihan makanan dan sering makan daging. Dan akhirnya tubuh tidak bisa mengurai berbagai protein yang ada dalam daging. Dimana darinya akan menyebabkan tumpukan kelebihan urine dalam persendian, khususnya pada persendian jari-jari besar di kaki. Dan ketika persendian terkena penyakit nacreous, maka ia akan membengkak dan memerah dan disertai nyeri yang sangat. Dan terkadang kadar garam pada air kencing berlebih dalam darah, kemudian ia mengendap di ginjal dan akhirnya mengkristal di dalam ginjal. Dan mengurangi porsi makan merupakan sebab utama bagi kesembuhan dari penyakit yang sangat berbahaya ini.
Pembekuan Jantung dan Otak
Para profesor yang melakukan penelitian medikal ilmiah ini --mayoritasnya adalah non-muslim-- menegaskan akan kebenaran puasa, sebab puasa bisa menjadi sebab berkurangnya minyak dalam tubuh dan pada gilirannya akan menyebabkan berkurangnya kolesterol. Taukah anda apa "mal-kolesterol" itu? Mal-Kolesterol adalah zat yang tertimbun pada oleh karena itu tidaklah berlebihan jika kita mau mendengarkan kepada firman Allah Ta`ala yang berbunyi :
"Dan adaikan kalian mau berpuasa tentu itu lebih bagus bagi kalian jika kalian mengetahui."
Maka berapa ribu manusia yang diliputi kebiasaan makan dan minum secara terus menerus tanpa ilmu ataupun bukan karena keinginan. Dan andai mereka mengikuti metode Allah dan sunnah Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam yang tidak berlebihan dalam hal makan dan minum, puasa tiga kali tiap bulan, tentu mereka akan mengetahui bahwa berbagai penyakit yang mereka alami akan berakhir serta akan turun berat badan mereka beberapa puluh kilogram.
Sakit Persendian Tulang
Sakit persendian adalah penyakit yang timbul karena berlalunya waktu yang panjang. Dengan hal itu maka organ-oragan tubuh mulai terasa nyeri dan sakit-sakitpun akan menyertai, dan kedua tangan dan kaki akan mengalami nyeri yang banyak. Penyakit ini terkadang menimpa manusia pada fase-fase akhir usianya, akan tetapi lebih khusus lagi pada usia antara 30 s/d 50 tahun. Dan masalah yang sesungguhnya adalah kedokteran modern belum mampu menemukan obat atas penyakit ini sampai sekarang.
Akan tetapi percobaan ilmiah yang dilakukan di Rusia menegaskan bahwasannya puasa bisa menjadi sebab kesembuhan penyakit ini. Dan puasa bisa mengembalikan atau membersihkan tubuh dari hal-hal yang membahayakan. Puasa ini dilakukan selama tiga minggu berturut-turut. pada kondisi ini maka mikroba ataupun bakteri penyebab penyakit ini menjadi zat yang dibersihkan pada badan selama puasa. Percobaan ini dilakukan terhadap jumlah penderita penyakit tersebut dan ternyata memperoleh hasil yang menakjubkan.
Berkata Sulaiman Rogerz dari New York berkata, "Aku pernah mengalami penyakit dis-fungsi persendian tulang yang sangat kronis selama tiga tahun yang lalu, padahal penyakit ini tidak terlalu berat waktu itu kecuali aku tidak bisa berjalan jauh, dan tidak mampu duduk lebih dari setengah jam. Aku sudah mencari obat dari berbagai jenis akan tetapi semuanya gagal kemudian qodarullah aku berkenal dengan seorang kawan namanya Zanji Irfani disebuah jalan yang menuju masjid dan ia mengajak aku masuk Islam, dan kami waktu itu sedang di bulan Ramadhan, dan aku sangat terheran-heran dengan metode puasa itu sendiri, akan tetapi aku terus mengikuti aturan Islam ini karena aku merasa aturan itu lebih menyejukan hati dimana atarun-aturan itu bisa mencegah munculnya zat-zat yang berbahaya dan menyeimbangkan hal-hal yang tidak stabil di dalam tubuh. Dua hal inilah masalah yang paling susah yang aku alami di New York. Dan sungguh aku mencoba untuk berpuasa sehari sebelum masuk Islam, aku hanya makan sayur-sayuran, buah-buahan dan kurma saja ketika berbuka pusa. Dan aku tidak makan apapun setelah itu kecuali ketika sahur, dan kini aku bisa berjalan panjang dan Alhamdulillah aku bisa berjalan cepat. Dan akhirnyapun hilang semua nyeri yang selama ini aku alami. Puasa ini merupakan satu-satunya cara yang aku temui yang bisa mengobati penyakitku ini. Maka akupun mengucapkan syukur pada Allah atas limpahan nikmat-Nya padaku untuk masuk Islam setelah aku benar-benar mantap dengan-Nya.
Diakhirnya, Sulaiman berkata sesungguhnya puasa memiliki keutamaan besar sekali bagiku, andai engkau melihat bagaimana aku menyambut bulan Ramadhan setiap tahun, tentu engkau akan mengatakan, "Ah, layaknya seperti anak kecil saja tidak seperti orang yang berusia 40 atau 50 tahun".Diantara Hikmah Diharamkannya Daging Babi
Pada dasarnya, seorang muslim adalah selalu mentaati Allah dalam segala yang diperintahkan dan berhenti dari segala yang dilarang-Nya, baik diketahui hikmah perintah atau larangan tersebut ataupun tidak. Allah berfirman:
"Dan tidak selayaknya, seorang mu'min dan mu'minah, apabila Allah I dan rasul-Nya sudah menetapkan satu hokum terhadap urusan mereka, lalu mereka diperbolehkan memilih keputusan sendiri."
Dan dalam hikmah pengharaman babi, Dr. Abdul Fattah Idris, dosen Fiqh Perbandingan di Univ. Al-Azhar Mesir, mengatakan:
Islam mengharamkan mengharamkan manusia dari memakan daging babi dalam firman-Nya:
Katakanlah, "Tidak aku temukan dalam wahyu yang diturunkan kepadaku, sesuatu yang haram untuk memakannya, kecuali bangkai atau darah yang mengalir atau daging babi, sebab semua itu adalah nista (kotor) atau binatang yang disembelih untuk selain Allah I; maka barangsiapa karena keadaan terpaksa dengan tidak menginginkannya lagi tidak melampaui batas, maka sesungguhnya Rabb-mu Maha pengampun lagi Maha penyayang. (Q.S. Al-An'aam: 145)
Dan dalam ayat yang lain, Allah I berfirman:
"Diharamkan atas kalian adalah bangkai, darah, dan daging babi. "
Secara tekstual, dua ayat di atas menerangkan akan haram-nya memakan daging babi, bahkan para ulama menyatakan haram memakan seluruh bagian dari binatang babi, walaupun bukan daging. Dan disebutkannya kata "daging" dalam ayat di atas hanyalah karena memang mayoritas maksudnya adalah daging jika dimakan.
Oleh karena itu, Imam Nawawi dan Imam Ibn Qudamah Al-Maqdisi menyatakan ijma' (kesepakatan ulama) tentang haramnya memakan satu bagian tertentu dari binatang babi (walaupun bukan dagingnya).
Imam Ibn Hazm mengatakan, "Sepakat seluruh ulama tentang keharaman memakannya, maka tidak halal seseorang memakan satu bagian tertentu dari babi, baik daging, lemak, urat, tulang, otak, atau pun yang lainnya.
Apabila memang demikian syari'at sudah menjelaskan alasan keharaman babi, yaitu "nista" atau kotor, yaitu najis. Dan najis, haru sdijauhioleh setiap muslim. Dan ternyata bukan hanya nista atau kotor atau najis saja, bahkan ia adalah jelek dan banyaknya kandungan kejelekan atau sesuatu yang berbahaya yang mungkin bias mencapai batas "mematikan" bagi orang yang memakannya.
Sejumlah penelitian medis ilmiah telah menetapkan bahwa babi, dibandingkan semua jenis daging hewan yang ada, termasuk daging yang banyak mengandung bahan berbahaya bagi tubuh manusia. Diantara penyakit yang muncul karena memakan babi adalah sebagaiberikut:
1. Penyakit hewan parasit. Diantaranya adalah berkembangnya cacing spiral, termasuk golongan cacing yang paling berbahaya bagi manusia. Semua daging babi pasti mengandung cacing ini. Biasanya cacing ini terkumpul di dalam otot-otot. Maka orang yang memakan daging babi, maka bisa menyebabkan sakit yang sangat, juga menyerang batas diafragma sehingga bisa menyebabkan nafas terhenti, kemudian mati. Dan cacing pita yang panjangnya bisa mencapai 10 kaki, bisa menyebabkan kejang-kejang perut dan darah rendah, juga bisa menyebabkan adanya cacing di otak orang yang memakan daging, hati, paru-paru, jerohan, dan lain-lainnya. Cacing Scars, bisa menyebabkan dis-fungsi paru-paru dan komplikasi saluran pencernaan. Cacing Engcalostoma, Balharesia, Dosentaria bisa menyebabkan leukimia, pendarahan, dan penyakit lainnya yang bisa menyebabkan kematian. Dan cacing jenis lainnya yang ada di dalam babi yang jumlahnya lebih dari 30 jenis dan bervariasi tingkat bahayanya.
2. Penyakit dari bakteri, seperti TB (Tuberculoses), Cholera Tivudiah, Pharatefouid, demam tinggi yang cepat, dan lain-lain;
3. Penyakit dari virus, seperti penyakit dis-fungsi syaraf, dis-fungsi otot jantung (qalbu), influenza, dis-fungsi mulut sapi, dan lain-lain;
4. Penyakit dari mikroba, seperti mikroba Tacsoplasma guwandi, yang bisa menyebabkan panas demam tinggi dan badan melemah, membesarnya hati dan limpa, dis-fungsi paru-paru, otot jantung, dis-fungsi syaraf yang terkait dengan pandangan dan penglihatan;
5. Penyakit-penyakit yang berkembang dari susunan biologis daging dan lemak babi., seperti penambahan persentase cairan bolic pada darah, karena daging babi tidak mengeluarkan cairanbolic kecuali 2%, dan sisanya menjadi seperti daging babi. Oleh karena itu, orang yang memakan daging babi, dikhawatirkan akan terjangkit penyakit nyeri persendian.
Ditambah lagi, babi mengandung minyak lecithin (minyak babi) yang sangat berbeda dengan hewan lainnya. Oleh karena itu, orang yang memakan daging babi mengandung lecithin jenis ini dan kelebihan kolesterol dalam darah mereka, sehingga menambah kemungkinan terkena penyakit kanker, jantung, pendarahan dada, yang semuanya bisa menyebabkan kematian secara mendadak.
Hal-hal ini sampai terjadi perut susah mencerna karena daging babi di perut sekitar 4 jam sampai sempurna bisa dicerna, berbeda dengan daging lain. Juga bisa menyebabkan bertambahnya kegemukan, merasa sesak dan menyebabkan lemahnya ingatan.
Mudharat yang demikian dan lainnya yang sampai kini belum diketahui lagi, merupakan bukti bahwa pembuat syari'at yang maha bijak tidak mengharamkan memakan babi kecuali karena adanya hikmah yang agung, yaitu menjaga jiwa. Dan menjaga jiwa merupakan satu dari lima pokok hal, dalam syariat yang mulia, yang harus dijaga. Wallahu a'laam (Abm)
--------------------------------------------------------------------------------
Tahnik Bayi Dan Kandungan Mukjizat Nabi
Islam telah memberikan perhatian yang besar dalam rangka menjaga anak anak dan ibu-ibu dalam setiap tahapannya dengan perhatian yang demikian tinggi yang tidak tertandingi oleh apa yang sudah dilakukan oleh PBB dan organisasi HAM dan WHO sekalipun.
Dalam Islam, anak tidak hanya dipelihara sejak setelah lahir semata, bahkan bahkan sejak seseorang berfikir akan menikah!!! Nabi saw telah bersabda agar kita memilih pasangan atau isteri yang shalihah (baik). Islam telah memberikan perhatian yang besar untuk keselamatan keturunan dan anggota keluarga agar menjadi kuat, tidak hanya secara akhlaq, bahkan dalam hal genetika tubuh dan kejiwaan. Pemeliharaan ini terus berjalan sampai mencapai masa kehamilan dan ketika hendak melahirkan, melahirkan, menyusui, dan tahapan pendidikan, serta perkembangan berikutnya. Diantara bukti perhatian Islam terhadap anak pada masa kelahiran adalah masalah Tahnik.
Sejumlah hadits tentang tahnik
Iman Bukhari dalam Shahih-nya men-takhrij hadits dari Asma' binti Abi Bakr
Dari Asma' binti Abu Bakr -semoga Allah meridhai keduanya- bahwa dirinya ketika sedang mengandung Abdullah ibn Zubair di Mekah mengatakan, "Saya keluar dan aku sempurna hamilku 9 bulan, lalu aku dating ke madinah, aku turun di Quba' dan aku melahirkan di sana, lalu aku pun mendatangi Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, maka beliau Shalallaahu alaihi wasalam menaruh Abdullah ibn Zubair di dalam kamarnya, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam meminta kurma lalu mengunyahnya, kemudian beliau Shalallaahu alaihi wasalam memasukkan kurma yang sudah lumat itu ke dalam mulut Abdullah ibn Zubair. Dan itu adalah makanan yang pertama kali masuk ke mulutnya melalu Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, kemudianbeliau men-tahnik-nya, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam pun mendo'akannya dan mendoakan keberkahan kepadanya.
Dalam shahihain -Shahih Bukhari dan Muslim- dari Abu Musa Al-Asy'ariy, "Anakku lahir, lalu aku membawa dan mendatangi Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam memberinya nama Ibrahim dan kemudian men-tahnik-nya dengan kurma." dalam riwayat Imam Bukhari ada tambahan: "maka beliau SAW mendoakan kebaikan dan memdoakan keberkahan baginya, lalu menyerahkan kembali kepadaku."
Penjelasan Ilmiah
Sesungguhnya kandungan zat gula "glukosa" dalam darah bayi yang baru lahir adalah sangat kecil, dan jika bayi yang lahir beratnya lebih kecil maka semakinkecil pula kandungan zat gula dalam darahnya.
Oleh karena itu, bayi prematur (lahir sebelum dewasa), beratnya kurang dari 2,5 kg, maka kandungan zat gulanya sangat kecil sekali, dimana pada sebagian kasus malah kurang dari 20 mg/100ml darah. Adapun anak yang lahir dengan berat badan di atas 2,5 kg maka kadar gula dalam darahnya biasanya di atas 30 mg/100 ml.
Kadar semacam ini berarti (20 atau 30 mg/100 ml darah) merupakan keadaan bahaya dalam ukuran kadar gula dalam darah. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya berbagai penyakit:
Bayi menolak untuk menyusui;
Otot-otot melemas;
Berhenti secara terus-menerus aktivitas pernafasan dan kulit bayi menjadi kebiruan;
Kontraksi atau kejang-kejang;
Dan terkadang bisa juga menyebabkan sejumlah penyakit yang berbahaya dan lama, seperti:
Insomnia;
Lemah otak;
Gangguan syaraf;
Gangguan pendengaran, penglihatan, atau keduanya;
Kejang-kejang secara berkepanjangan dan kronis.
Apabila hal-hal di atas tidak segera ditanggulangi atau diobati maka bisa menyebabkan kematian. Padahal obat untuk itu adalah sangat mudah, yaitu memberikan zat gula yang berbentuk glukosa melalui infus, baik lewat mulut, maupun pembuluh darah.
Pembahasan
Sesungguhnya perbuatan Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam men-tahnik bayi-bayi yang baru lahir dengan kurma setelah dilumatkan dan kemudian memasukkannya ke mulut bayi, kemudian men-tahnik-nya (mengolehkan lumatan kurma di langit-langit mulut) adalah memiliki hikmah yang agung. Sebab, kurma memiliki kandungan gula "glukosa" dalam jumlah yang banyak, khususnya setelah dilumatkan dimulut sehingga bercampur dengan air liur, diman air liur mengandungs ejumlah enzim khusus yangbisa mengubah glukosa menjadi gula asal. Air liur juga bisa melumatkan zat-zat gula. Sehingga bayi yang baru lahir bias mencerna kurma lembut itu dengan baik.
Dan karena mayoritas atau bahkan semua bayi membutuhkan zat gula dalam bentuk "glukosa" seketika setelah lahir, maka memberikan kurma yang sudah dilumat bias menjauhkan sang bayi -dengan izin Allah Subhannahu wa Ta'ala - dari kekurangan kadar gula yang berlipat-lipat.
Sesungguhnya disunnahkannya tahnik kepada bayi adalah obat sekaligus tindakan preventif yang memiliki fungsi penting yang sangat, dan ini adalah mukjizat kenabian Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam secara medis dimana sejarah kemanusiaan tidak pernah mengetahui hal itu sebelumnya, bahkan kini manusia tahu bahayanya kekurangan kadar glukosa dalam darah bayi.
Dan sesungguhnya bayi yang baru lahir, apalagi jika lahir premature, tanpa diragukan lagi sangat membutuhkan solusi cepat, yaitu memberikan zat gula. Dan rumah sakit-rumah sakit pun kini memberikan kepada bayi dan anak-anak glukosa agar dihisap oleh sang bayi atau anak kecil langsung setelah lahir, kemudian baru setelah itu, mulailah sang ibu menyusuinya.
Sesungguhnya hadits-hadits Nabi Shalallaahu alaihi wasalam yang mulia yang berkenaan dengan tahnik menjadi pintu pembuka cakrawala pengetahuan dunia dalam hal menjaga dan merawat anak atau bayi, khususnya bayi lahir premature.
Prematur adalah diantara penyakit yang sangat berbahaya, karena sang bayi memiliki kandungan kadar gula glukosa yang sangat kecil dalam darahnya. Jika diberikan kepadanya zat gula yang siap diserap olehnya, maka itu adalah solusi yang terbaik dan selamat dalam keadaan darurat semacam ini. Tahnik kurma juga sekaligus menjadi mukjizat kenabian Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam secara medis, padahal hal itu tidak pernah diketahui sebelumnya, baik pada zaman beliau hidup ataupun pada zaman-zaman sekarang, kecuali setelah dilakukannya sejumlah penelitian pada abad 20-an ini.
Sumber: Makalah Dr. Muhammad 'Ali Al-Bari, dalam Majalah Al-I'jaaz Al-Ilmiy No. 04. (Abm)
--------------------------------------------------------------------------------
Kurma, Antara Islam Dan Ilmu Pengetahuan
Kurma memiliki nilai dan kedudukan khusus dalam Islam, dan semua perhatian manusia tentang keutamaan kurma terfokus pada dua hal ini, dan ketika semakin mendalam pembahasan dan penelitian terhadap kurma, maka anda akan menemukan bahwa kurma memang layak untuk mendapatkan kedudukan dan keistimewaan ini. Dan ini adalah nikmat yang agung yang Allah muliakan kita dengannya dalam deretan nikmat-nikmat lain yang tiada terhitung. Allah berfirman:
Dan kami memberikan kepada kalian semua apa yang kalian minta; dan andai kalian menghitung-hitung nikmat Allah pastilah kalian tidak bisa mendatanya, sesungguhnya manusia benar-benar dhalim dan sangat ingkar (Q.S. Ibrahim: 34)
Allah juga berfirman:
Dan ditumbuhkan untuk kalian di bumi ini tanaman, zaitun, kurma, anggur, dan semua buah-buahan. Sesungguhnya yang demikian benar-benar menjadi tanda-tanda kebesaran Kami bagi kaum yang mau berfikir (Q.S. An-Nahl: 11).
Berdasarkan penelitian yang sudah banyak dilakukan terhadap kurma, ditegaskan bahwa bahwa kurma mengandung sejumlah unsur penting bagi tubuh, akan tetapi sebagian orang tidak mengetahui hal itu, kecuali sedikit saja. Berdasarkan konfigurasi yang bersumber dari ilmu pengetahuan, wawasan yang bisa dicapai di zaman kiwari, aku tercengang dan terhenyak ketika membaca hadits Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam tentang rahasia yang terkandung dalam kurma, dimana Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda:
Jika salah seorang diantara kalian hendak berbuka puasa, maka berbukalah dengan kurma sebab ia berkah, jika tidak ada kurma maka dengan air sebab ia bersih dn suci. (HR. Tirmidzi)
Ini adalah kehebatan kenabian Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam. Sejumlah penelitian ilmiah telah menetapkan akan kebenaran hal di atas. Ketika akhir dari tahapan penyerapan sari makanan -dipenghujung puasa- akan bergetar keadaan glukosa dan insulin dalam darah yang dating ke katup hati. Dan ini dengan prosesnya akan meminimalisir pemakaian glukosa dan mengambilnya melalui organ hati dan sel-sel ujung seperti otot-otot, sel syaraf, dan menjadi sesuatu yang bisa menghilangkan setiap zat yang terkandung dari gelokogen hati. Pada saat seperti itu organ-organ bergantung untuk mendapatkan energi dari Co2 (karbon dioksida) kimiawi, dan oksida glukosa yang terbentuk dalam hati dari asam amino dan gelesrol. Oleh karena itu memulurnya (melentur memanjang) organ penyerap makanan dengan glukosa pada saat ini memiliki manfaat yang sangat banyak. Jadi, meningkatnya kandungan glukosa secara cepat di dalam katup pembuluh darah vena di hati secara langsung akan diserap, dan kemudian masuk ke dalam ke organ hati pertama kali, kemudian ke sel otak, darah, organ pencernaan, otot-otot, dan seluruh jaringan tubuh yang lainnya yang Allah gerakkan organ-organ tubuh untuk beraktivitas kembali dengan melalui makanan itu. Itu untuk menjadikan zat gula terbaik sebagai makanan terbaiknya, paling mudah diserap tubuh, dan menghentikan oksidasi karbon kimiawi, memangkas zat-zat berbahaya dalam tubuh, menghilangkan keadaan lemah secara umum dan kegemetaran yang kecil dalam organ pencernaan. Sesungguhnya adanya oksidasi kimiawi dalam jumlah besar lemak, sebagaimana terhentinya masuknya glukosa melalui aktivitas pembuatan glukosa dalam hati, maka akan menghentikan pemusnahan asam amino dan seterusnya terjagalah protein dalam tubuh.
Kenapa Kurma?
Kurma merupakan makanan paling kaya akan glukosa. Oleh karena itu, kurma merupakan makanan yang paling baik, sebab ia mengandung zat gula yang tinggi antara 75 - 87% dan dalam bentuk glukosa sebanyak 55%, fructose (fraktosa) 45% lebih tinggi dari jumlah protein, minyak dan beberapa vitamin dimana yang terpentingnya adalah vitamin A, B-2, B-12, dan sejumlah zat penting seperti kalsium, phosphor, potassium, sulfur, sodium, magnesium, cobalt, seng (zinc), florin, nuhas (tembaga), Salyolosa, dan zat lain yang bermanfaat untuk tubuh. Fruktosa akan diubah menjadi glukosa dengan cepat dan langsung diserap oleh organ pencernaan dan dikirim ke seluruh tubuh terutama organ-ogran pusat, seperti otak, syaraf, sel darah merah, dan sel pembersih tulang.
Fraktosa bersama zat Salyolosa akan berpengaruh untuk membangkitkan gerakan melilit pada organ perut. Phosphor sangat penting untuk makanan penting bagi ruang-ruang dalam otak dan masuk dalam susunan phosphate dan yang mampu mengubah energi dan mengarahkan penggunaannya dalam seluruh sel tubuh.
Seluruh vitamin yang dikandung oleh kurma juga memiliki pengaruh yang efektif dalam nutrisi makanan (vitamin A, B-1, B-2), Biotin, repuflatin, dan yang lainnya. Ia juga mempunyai pengaruh yang positif untuk syaraf pusat. Kandungan lainnya dari kurma juga memiliki pengaruh yang begitu penting bagi pembentukan sebagian enzim yang vital dalam kerja organ pernafasan, berperan vital dalam meregang dan mengkerutnya otot (fleksibel dan lentur), menyeimbangkan zat asam. Zat magnesium dalam kurma juga bisa menghambat ketuaan.
Sebaliknya, seandainya seseorang memulai berbuka puasa dengan makanan yang berprotein tinggi atau berminyak, maka ia sukar untuk dicerna kecuali setelah memalui waktu yang panjang dari mulai dilumat hingga diserap tubuh. Dan hal ini tidak bisa memenuhi kebutuhan tubuh akan energi siap pakai secara cepat, apalagi untuk bisa meningkatkan kandungan asam amino dalam tubuh sebagai hasil dari makanan yang tidak mengandung zat gula sehingga akhirnya kekurangan zat gula dalam darah.
Masalah vitamin dan zat lainnya, kita melihat bahwa kurma mengandung serat, dan ini merupakan zat yang sangat bagus dalam meningkatkan gerakan organ perut, sekaligus bisa menjaga dari kejang perut yang akhirnya bisa menyulitkan organ pencernaan dan berbagai komplikasi organ sekitar perut.
Kurma yang mentah atau ruthab (kurma mengkel, setengah matang di pohon) memiliki kandungan hormon bitosin . Ini adalah hormon yang khusus untuk kerja gerak peristaltik dalam jaringan darah dan rahim. Dengan hal ini, ia bisa membantu menghindari terjadinya pendarahan dalam rahim. Oleh karena itu, kita mendapati tentang hal itu dalam surat Maryam. Allah berfirman:
Dan rog-lah pohon kurma itu, maka akan jatuh kepadamu ruthab; makan dan minumlah dan bersenang hatilah kamu (Q.S. Maryam: 25 - 26)
(Keterangan: rog [bahasa Jawa] adalah aktivitas seseorang yang ingin mengambil sesuatu dari atas pohon dengan cara memegang pohon dengan kedua tangan, kemudian mendorong dan menarik pohon sehingga bergoyang dan jatuhlah sesuatu yang ada di atas pohon itu -pent).
Dengan sebab ini, kita bisa mengerti bahwa kurma bisa menjadi makanan sekaligus obat. Akan tetapi yang terbaik adalah dengan cara memakan kurma dengan niat sunnah Nabi Shalallaahu alaihi wasalam, maka engkau akan mendapatkan makanan, obat, dan pahala dari Allah Subhannahu wa Ta'ala. Plus jangan lupa untuk memuji Allah atas nikmat ini. (Abm)
Oleh Mahmoud Islamil Syall / Muraja'ah: Dr. Sa'id Syalbi Penasihat Masalah Organ Lambung dan Hati
--------------------------------------------------------------------------------
Indera Perasa
Kulit mampu merasakan. ia merupakan batas luar bagi tubuh. Allah menjadikan kulit tersebut sebagai "radar" yang merupakan indera perasa. Organ "radar" ini bisa mengetahui bahaya yang mengancamnya; bila panas, ia akan memberi tanda bahaya; berjalan kepayahan, ia akan memberi tanda bahaya; terjepit dengan keras, ia akan memberi tanda bahaya, dan bila tertusuk maka ia akan memberi tanda bahaya; bila anda terpotong, ia akan memberi tanda bahaya.
Kalau bukan karena Allah dan kemudian "radar" ini yang ada pada tubuh bagian luar, tentu anda ketika sedang berjalan-jalan di pasar kemudian datang seseorang dan memotong tanganmu dan anda tidak tahu. Maka Allah menjadikan kulit anda memiliki fungsi-fungsi ini untuk menolong dan melindungimu sebagai bukti rahman dan rahimnya Allah subhanahu wa ta'alaa. Dan indera perasa ketika panas, dingin tidak akan dirasakan oleh tubuh manusia kecuali hanya di bagian kulit saja. Dan pada organ kulit ini terdapat syaraf-syaraf perasa yang bisa merasakan panas atau pun dingin.
Ketika para penghuni neraka memasuki neraka pada hari qiamat, maka api neraka memakan kulitnya. Maka, apakah setelah hangusnya kulit, manusia akan merasakan pedihnya api?
Jawabannya adalah: tidak, sebab apabila kulit sudah mati maka mati pula syara-syaraf perasanya. Oleh karena itu, para dokter mengatakan, "Apabila manusia terkena bakar, maka ia akan terluka, yaitu api tersebut menghanguskan kulinya sehingga tidak sakit lagi, sebab syaraf-syaraf kulitnya sudah mati -seperti rambut dan kuku, bila kita mencukur atau memotongnya maka kita tidak merasa sakit, sebab rambut dan kuku tidak mengandung syaraf-syaraf yang bisa menghantarkan rasa sakit.
Maka, apa yang akan menimpa penghuni neraka, bila mereka telah memasuki neraka? Maka, yang terjadi adalah api yang memakan (menghanguskan) kulitnya dan rilekslah sudah... Akan tetapi Allah subhanahu wa ta'alaa yang telah menciptakan kulit, telah berfirman dalam Al-Qur'an:
Sesungguhnya orang-orang yang kafir (mengingkari) ayat-ayat kami (Al-Qur'an), Kami pasti akan memasukkan mereka ke dalam Neraka, maka setiap kali hangus kulit mereka, kami ganti kulit merek atersebut dengan kulit yang baru sehingga mereka merasakan adzab yang pedih (Q.S. An-Nisaa)
Sebab adzab yang menimpa kulit, bila kulit sudah hangus, maka tidak berguna lagi karena tidak adakan dirasakan lagi, akan tetapi Allah mengembalikan kulit tersebut dengan kulit baru sehingga mereka merasakan adzab tersebut.
--------------------------------------------------------------------------------
Jantung dan Pusat Akal Manusia
Pertanyaan:
Apakah pusat keimanan dan kesabaran manusia ada di dalam jantung (Al-Qalbu) ? Dan jika demikian, maka bagaimana keadaannya jika jantung itu dioperasi dan digantikan dengan jantung buatan ? Dan apakah jantung yang disebutkan di dalam Al-Qur'an dan Al-Sunnah sama dengan jantung yang disebut dalam ilmu anatomi?
Jawaban:
Kami pernah meneliti permasalahan ini dan kami sudah menemukan jawabannya. Sejak beberapa saat, kami mengutus seorang utusan ke Pusat penelitian aktivitas jantung buatan di Amerika. Maka terjadilah dialog sebagaiberikut:
Utusan kami: Kalau diperbolehkan, kami ingin bertemu dengan pasien (orang yang baru diganti jantungnya dengan jantung buatan).
Para pakar jantung: Tidak boleh, Anda tidak diizinkan untuk mewawancarainya !!
Utusan kami: Kenapa tidak boleh, kami hanya ingin menemui dan bertanya kepadanya ."
Maka para pakar jantung tersebut menolak dan terus menolaknya dengan keras.
Para pakar jantung: Informasi apa yang ingin anda peroleh dari pasien kami, kami akan memberikannya kepada anda".
Utusan kami: Kalau Rabb kami Allah ta'alaa mengizinkan, maka informasi yang kami peroleh akan menjadi bukti mukjizat kebenaran Al-Qur'an secara ilmiah dan kami akan membicarakannya di waktu-waktu mendatang. Ini, insya Allah, akan kalian saksikan dan kalian ketahui".
Maka kami pun menyepakati dan mengikuti. Dan ternyata di sana ada salah seorang profesor dari Univ. Al-Mulk Abdul Aziz. Dia berkata kepadaku, "Apakah anda belum mendengar informasi baru ?"
Utusan kami: Tentang apa?"
Profesor: Diberitakan di sebuah harian sejak 3,5 tahun yang lalu. Harian tersebut mengatakan bahwa mereka telah berhasil mengungkap bahwa jantung bukan hanya tempat bagi darah semata!!! Bahkan, juga merupakan pusat akal dan berfikir manusia.
Utusan kami: Allahu Akbar, tunjukan kepada kami harian (koran) itu."
Maka kami pun menerima koran tersebut, dan sampai kini koran tersebut ada padaku". Ini yang pertama.
Kemudian waktu pun berlalu, kami hadir di pusat penggantian jantung di Yordania. Aku katakan bahwa negeri ini adalah negeri Arab, mungkin kita akan lebih mudah insya Allah untuk mendapatkan informasi tentang hal itu. Dan mungkin juga kita bisa melihat dengan mata kepala kita. Maka salah seorang yang terus mengikuti pembicaraan ini berkata, "Apakah anda pernah mendengar sebuah konferensi pers tentang orang pertama yang diganti jantungnya?"
Aku katakan, "Belum pernah."
Ia berkata, "Konferensi pers tersebut mengatakan bahwa andai anda bersama dengan kami di dalam rumah tentu kalian akan melihat/menyaksikan perilaku ini , tentu kalian tidak mengira bahwa aku akan begini. Masih tersisa satu masalah, akan tetapi hal itu di luar konteks pembahasannya.
Pagi hari ini, salah seorang dokter Saudi Arabia yang sedang sibuk konsentrasi dalam penggantian jantung menghubungiku dan dirinya ingin kembali berbicara tentang pembahasan yang tertinggal tersebut.
Maka aku pun menanyakannya: Aku ingin pembicaraan kita tentang perubahan-perubahan akal dan fikiran dan emosional yang terjadi, dan kemampuan untuk memilih pada orang yang diganti jantungnya. Apa yang terjadi ?"
Dokter : Pertama, aku ingin katakan kepada anda satu informasi yang sedang dihadapi para dokter yang melakukan penggantian jantung, bahwa jantung baru yang dipasang pada tubuh pasien tidak memiliki emosi dan perasaan".
Saya berkata: maksudnya bagaimana?"
Dokter: "Orang yang dipasangi Jantung tersebut jika aku mendekatinya dengan tiba-tiba, dia tidak merespon samasekali, seolah tidak ada sesuatu mengancamnya, jantungnya seolah dingin tidak bisa mengirimkan merespon apapun ke seluruh organ tubuhnya".
Aku berkata: Ini insya Allah akan mengungkap sejumlah hal yang merupakan mukjizat Al-Qur'an dan akan menjelaskan apa yang selama ini kita teliti, sabarlah sebentar, sebab masalah ini masih dalam permulaan dan mereka pun mengatakan bahwa mereka telah berhasil mengungkap bahwa jantung, di dalamnya terdapat hormon-hormon akal dan berfikir. Hormon inilah yang mengirimkan perintah-perintah akal ke seluruh organ tubuh, dan sesungguhnya jantung adalah pusat akal dan berfikir, danbukanlah sekedar tempat sirkulasi darah semata. Allah benar-benar Maha Mengetahui, dan waktu yang kami janjikan sudah dekat, insya Allah.
Allah berfirman:
Dan kami (Allah) telah jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia; mereka memiliki qulub (jantung) akan tetapi jantungnya tidak mereka gunakan untuk memahami; mereka memiliki mata tapi tidak mereka gunakan untuk melihat; dan mereka memiliki telinga akan tetapi tidak mereka gunakan untuk mendengar ayat-ayat Allah. Mereka layaknya binatang ternak, bahkan lebih rendah daripada itu, dan merekalah orang-orang yang lalai. (QS. Al-A'raaf, 179)
( Sumber: Al-I'jaaz Al-Ilmiy fii Al-Qur'an wa Al-Sunnah )
--------------------------------------------------------------------------------
Warna Hijau Dalam Al-Qur'an
Ada banyak kata "hijau" di dalam ayat-ayat Al-Qur'an dan menjelaskan akan keadaan penghuni jannah ataupun segala yang ada disekelilingnya, berupa kenikmatan, suasana, kesenangan, ketenangan jiwa. Kita mendapati di dalam surat Al-Rahman:
Mereka bertelekan (bertelekan: tiduran menyamping, tubuh lurus, dengan salah satu tangannya dilipat dan telapak tangannya menyangga kepala -pent) di atas bantal-bantal yang hijau dan permadani yang indah (QS. Al-Rahman: 76)
Mereka mengenakan pakaian sutra halus yang hijau, dan sutra tebal, serta dipakaikan gelang dari perak kepada mereka. Dan Rabb mereka memberi minum mereka dengan minuman yang suci (Q.S. Al-Insan: 21)
Mereka mengenakan pakaian sutra halus yang hijau dan sutra tebal (Q.S. Al-Kahf: 31)
Salah seorang pakar psikologi, Ardatsham, mengatakan, "Sesungguhnya pengaruh warna terhadap manusia sangat besar, dan saya pernah melakukan sejumlah penelitian dan menjelaskan bahwa warna berpengaruh terhadap kejiwaan dan semangat serta vitalitas kita; merasa panas; atau dingin; atau nyaman; atau bahagia; bahkanbisa berpengaruh terhadap kepribadian seseorang dan berpengaruh terhadap menyikapi kehidupan.
Dan warna bias menjadi sebab relung jiwa yang dalam terpengaruh dengannya. Sebuah rumah sakit pernah mengundang sejumlah pakar untuk memberikan saran bagi warna dinding ruang pasien atau warna dinding rumah sakit, sehingga bisa banyak membantu dalam mengobati mereka. Rumah sakit juga meminta saran tentang warna yang terbaik untuk pakaian pasien. Sejumlah percobaan telah membuktikan bahwa warna kuning bisa membangkitkan semangat di syaraf pusat. Adapun warna ungu bisa membangkitkan ketenangan;
Adapun warna biru, maka orang yang melihatnya akan merasa dingin. Sebaliknya, warna merah maka orang akan merasa panas atau gersang. Dan para pakar tersebut mengatakan bahwa warna yang bisa membangkitkan kebahagiaan, gembira, bersemangat hidup (bergairah) adalah warna hijau.
Oleh karena itu, warna yang utama dan sesuai untuk kamar atau ruang operasi, pakaian para ahli bedah dan pakaian pasien adalah warna hijau. Sebuah pengalaman unik akankami kemukakan di sini bahwa ada sebuah pengalaman yang terjadi di London, Inggris, di kawasan Black Fryer yang dikenal dengan "kawasan bunuh diri" karena mayoritas kejadian bunuh diri banyak terjadi di kawasan ini. Kemudian diadakan perubahan warna dari warna gelap gurun ke warna hijau metalik. Denganhal ini ternyata terjadi penurunan jumlah kejadian bunuh diri dengan sangat signifikan. Warna hijau juga bisa menjadikan pandangan mata nyaman.
Sumber: ( Kitab: Ma'a Al-Thib fii Al-Qur'an Al-Karim, Dr. Abdul Hamid Diyab, Dr. Ahmad Qarquz, Mu'assasah Ulum Al-Qur'an, Dimasyq. )
--------------------------------------------------------------------------------
Hikmah Disyari'atkan Khitan
Dari Abu Hurairah -Semoga Allah meridhainya- Rasulullah bersabda:
Artinya: Fithrah manusia itu ada lima, yaitu khitan, mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, memotong kuku, dan mencukur kumis (HR. Bukhari, 5889).
Makna fitrah pada asalnya adalah tabiat yang semula sudah ada, dan yang dimaksu dengan hadits tersebut di atas adalah, "Jika 5 hal di atas dilakukan maka pelakunya disifati dengan fithrah sebagaimana Allah tetapkan demikian untuk para hambanya, dan juga Allah memotivasi hamba-Nya untuk melakukan, mencintai hal yang demikian, sehingga hamba tersebut memiliki sifat yang paling sempurna lagi mulia. Dalam sejumlah sifat yang lain disebutkan, "Lima hal yang teramsuk sunnah/kebiasaan".
Dan khitan maknanya adalah memotong, yaitu memotong kulub (kulit yang berlebih yang ada pada dzakar bagian depan. Adapun istihdad, adalah menggunakan alat potong untuk menghilangkan rambut yang ada di atas dan sekitar kemaluan laki-laki. Demikian juga rambut yang ada di sekitar kemaluan perempuan.
Sebuah majalah medis terkenal di Inggris, BMG, pernah menurunkan makalah tentang kanker kelamin dan penyebab-penyebabnya pada tahun 1986. Diantara keterangannya adalah, "Sesungguhnya kanker kelamin sangat kecil sekali terjadi di kalangan yahudi dan negeri-negeri muslim, sebab mereka ini melakukan khitan semenjak usia anak-anak. Dan data statistik medis menunjukkan bahwa kanker kemaluan yang terjadi pada kalangan yahudi tidak terjadi kecuali hanya terhadap 9 penderita saja dalam setahun."
Proses terjadinya kanker kelamin adalah ketika kemaluan tidak dikhitan, maka kulub yang ada di bagian depan kemaluan tersebut selalu menyisakan air kencing yang keluar. Air kencing tersebut membawa endapan-endapan yang dalam waktu yang lama akan menutupi bagian saluran air kencing sehingga menyebabkan dis-fungsi. Maka dengan dikhitannya kulub ini, kemungkinan mengendapnya sisa-sisa air kencing tidak ada lagi karena selalu dibersihkan setiap kali kencing. Sisa-sisa endapan air kencing inilah yang berdasarkan penelitian merupakan sebab utama terjadinya kanker kelamin.
Majalah "Al-Ma'had Al-Wathaniy lii Al-Sarthan" menurunkan berita tentang hasil penelitian yang menegaskan bahwa kanker kelamin bisa berpindah ketika berhubungan seks. Dan dengan hubungan seks dengan banyak pasangan bebas juga akan menyebabkan terjadinya kanker ini. Dalam dalam laporan buletin sebuah akademi untuk penyakit-penyakit anak-anak disebutkan bahwa sesungguhnya khitan adalah cara yang efektif untuk mencegah terjadinya kanker kelamin.
Sebuah majalah Amerika untuk penyakit anak-anak juga menegaskan bahwa aktivitas-aktivitas agama yang dianut kalangan muslimin (Islam) dan yahudi yang menegaskan mensyari'atkan khitan memiliki dampak yang sangat mendasar dalam memotivasi mereka untuk melaksanakan fithrah ini (khitan)". Dan dalam shahihain (Bukhari dan Muslim) diriwayatkan dari Abu Hurairah secara marfu' bahwa Nabi Ibrahim --Alaihis Salam-- melakukan khitan ketika ia memasuki usia 80 tahun.
Sumber: Al-Arbaun Al-Ilmiyah" Abdul hamid Mahmud Thahmaz, Daar Al-Qalam
Penerjemah: Abu Muhammad ibn Shadiq
--------------------------------------------------------------------------------
Hikmah Pengharaman Alkohol : Dampaknya Terhadap Jantung
Dr. Sath-han Ahmad (United State of America)
òSudah menjadi sesuatu yang diketahui umum, yaitu adanya dampak yang sangat kentara dari alkohol terhadap otak dan kerja hati (liver), kecuali apabila hal itu digunakan untuk tujuan-tujuan sosial atau untuk medis. Ada sebuah pemahaman yang menyatakan bahwa penggunaan alkohol dalam jumlah kecil tidak berdampak pada toksin atau mempengaruhi anggota tubuh lainnya sehingga tidak boleh melarang penggunaan alkohol.
Oleh karena itu, aku melaksanakan penelitian ini untuk memastikan ada-tidaknya dampak yang signifikan terhadap jantung bagi manusia. Penelitian juga aku lakukan terhadap zat aditif "khomer" bagi responden. Tes percobaan adalah 6 jenis alkohol dengan kandungan 43% saya berikan kepada orang biasa yang sehat yang berusia 23 - 30 tahun selama 2 jam, bagi kelompok pertama, dan 1 jam bagi kelompok kedua. Dan ternyata, kerja jantung jadi berdebar kencang.
Terhadap kelompok pertama, setelah berselang 60 menit (1 jam), kandungan al-kohol menjadi + 74 mcm/ml ada penambahan selama pemompaan darah 90 - 96 mili kedua. Dan penambahan waktu kepastian 44 - 52, bertambah persentase keduanya dari 0,299 sampai 323. Dan mulai menurun setelah 2 jam pertama padahal jumlah alkohol dalam darah bertambah sampai 111 mg dengan peningkatan yang sangat cepat/drastis (pada kelompok kedua) dan terjadi dis-fungsi organ perut bagian kiri setelah 30 menit. Hal ini terjadi ketika keadaan alkohol dalam darah mencapai 50 mg/100ml.
Adapun pada kelompok ketiga. Kami melakukan studi komparasional terhadap 5 orang yang aku beri saccharine dan terjadi penurunan pada tiga hal tersebut pada setiap orang.
Oleh karena itu, penggunaan alkohol dengan dosis "kecil/atau tidak seberapa" akan menyebabkan terjadinya disfungsi organ secara berkala; dan pada orang-orang biasa bila tidak berkala. Dan untuk menganalisis kerja jantung pada pada saat diberi zat aditif tersebut di atas, maka 3 orang yang sudah kecanduan khomer, kami melakukan studi komparasinya dengan kelompok orang-orang biasa yang sehat. Berdasarkan hipotesis : Ada perbedaan yang jelas pada keadaan dan gejala-gejala jantung, maka diketahui bahwasanya ditemukan keadaan yang sangat jelas pada setiap responden tentang disfungsi organ perut bagian kiri, baik besar atau pun kecil. Dan disfungsi ini lebih jelas lagi pada orang yang sedang sakit yang relatif lebih lama pada lama-tidaknya kerja jantung. Pada 12 pasien tidak mengetahui penyebab pembengkakan jantung, sebab ukuran/volume organ perut bagian kiri dan volume darah dan terbuang berbeda lebih jelas dibandingkan pada responden orang biasa.
Dan pada 11 orang yang menderita sakit tambahan, tidak mengetahui pembengkakan jantung dengan perbedaan yang jelas, yaitu adanya penambahan atau pengurangan volume pompa darah.
Pada 18 pasien, mengetahui adanya pembengkakan jantung tanpa diserta gejala, terjadi penurunan atau dis-fungsi kerja pompa jantung secara jelas dan disertai penurunan volume dan darah yang terbuang.
Berdasarkan hal tersebut, penggunaan alkohol (sebagai zat aditif) adalah kritis secara terus-menerus terhadap jantung. Hal ini diawali dengan berdebarnya detak jantung dan sampai pada tahapan berikutnya, sakit; penurunan stamina tubuh pada kerja pompa darah, kemudian pembengkakan jantung, munculnya dis-fungsi jantung. Dan informasi yang diperoleh dari percobaan terhadap sejumlah anjing menguatkan data kami ini, dimana kami telah memberi makan 7 anjing tersebut secara paralel 5 kebutuhan anjing tersebut akan energi panas melalui alkohol selama 18 bulan. Maka, terjadilah dis-fungsi/penurunan yang sangat jelas pada jumlah yang terbuang dari organ perut bagian kiri, dan pada kekuatan tulang biseps. Adapun pembengkakan pada organ perut dan inflamasi ataupun perubahan pada keduanya, maka hal itu tidak terjadi, dan terjadinya penurunan potassium dengan adanya catatan pada biseps jantung anjing (64, dimana sebelumnya 72).
Berdasarkan hal tersebut, pengunaan alkohol dengan dosis apapun dan dalam kondisi apapun bukan hanya mempengaruhi aqidah saja, bahkan berdampak kepada jantung dengan dampak yang sangat berbahaya.
Sesungguhnya hukum pengharaman di dalam Islam adalah sesuatu yang sudah dogmatis dan terbatas yang tidak ada porsi sedikitpun untuk meragukannya atau mengingkarinya. Sikap Islam terhadap penggunaannya minuman beralkohol dalam dosis kecil adalah sangat jelas yang tidak perlu penjelasan tambahan, sebagaimana disebutkan dalam hadits-hadits Rasulullah. Adapun orang-orang kafir dan kalangan pendosa, mereka mengikuti kaidah-kaidah mereka dari aspek kemanusiaan dan medik untuk melegalkan penggunaan alkohol dalam dosis rendah .... Maka mereka akhirnya menyangka bahwa dosis rendah tidak akan berdampak secara signifikan, tidak jadi haram, dan tidak membahayakan tubuh. Dari hal ini pun akhirnya dimungkinkan penggunaan alkohol dalam dosis sedang untuk tujuan-tujuan medik.
Oleh karena itu, dipandang perlu bahwa kita dalam setiap moment selalu mengedepankan ilmu dan dalil untuk memuaskan mereka-mereka yang tidak yakin dengan asas komitmen dalam kita bertahkim dengan hukum ilahi.
--------------------------------------------------------------------------------
Hikmah Diharamkannya Menikahi Saudara Sesusuan
Rasulullah bersabda, "Diharamkan dari saudara sesusuan segala sesuatu yang diharamkan dari nasab".HR. Bukhari dan Muslim
Sejumlah penelitian ilmiah baru-baru ini menemukan adanya gen dalam ASI orang yang menyusui, dimana ASI mengakibatkan terbentuknya organ-organ pelindung pada orang yang menyusu. Yang demikian apabila ia menyusu antara 3 sampai 5 susuan. Dan ini adalah susuan yang dibutuhkan untuk bisa membentuk organ-organ yang berfungsi melindungi tubuh manusia.
Maka, apabila ASI disusu maka ia akan menurunkan sifat-sifat khusus sebagaimana pemilik ASI tersebut. Oleh karena itu, ia akan memiliki kesamaan atau kemiripan dengan saudara atau saudari sesusuannya dalam hal sifat yang diturunkan dari ibu pemilik ASI tersebut.
Dan juga sudah ditemukan bahwa organ-organ yang berfungsi melindungi tubuh mungkin akan menyebabkan munculnya sifat-sifat yang diridhai oleh sesama saudara dalam kaitannya dengan pernikahan. Dari sini, kita mengetahui hikmah yang terkandung dari hadits di atas yang melarang kita dari menikahi saudara sesusuan yaitu mereka yang menyusu pada ibu lebih dari 5 kali susuan.
Sesungguhnya kekerabatan karena sesusuan ditetapkan dan dapat dipindahkan karena keturunan. Dan penyebab yang diturunkan dan gen yang dipindahkan. maksudnya adalah bahwa kekerabatan karena faktor sesusuan disebabkan karena adanya perpindahan gen dari ASI orang yang menyusui kepada orang yang menyusu tersebut, masuk, dan bersatu dengan jaringan gen orang yang menyusu tersebut, atau ASI tersebut memang mengandung lebih dari satu sel, dimana sel itu merupakan inti dari kehidupan manusia. Sel itu sering disebut dengan DNA.
Juga mungkin karena organ sel pada orang yang menyusu menerima sel yang asing, sebab sel itu tidak matur. Keadannya adalah keadaan percampuran dari berbagai sel, dimana perkembangannya tidak akan sempurna kecuali setelah melewati beberapa bulan atau beberapa tahun sejak kelahiran. Kalau penjelasan asal-mula penyebab adanya kekerabatan karena hal ini, maka hal ini memiliki konsekuensi yang sangat penting dan sangat menentukan.
Rasulullah bersabda, "Diharamkan dari saudara sesusuan segala sesuatu yang diharamkan dari nasab".( HR. Bukhari dan Muslim )
( Dr. Muhammad Jamil Jabbal, Dr. Miqdad Mar'iy )
--------------------------------------------------------------------------------
Hikmah Didahulukan Pendengaran daripada Penglihatan Di Dalam Al-Qur'an
Manusia ketika hilang matanya, maka hilanglah segalanya, hidup dalam kegelapan sepanjang waktu, tidak bisa melihat apa-apa...
Akan tetapi kalau manusia kehilangan pendengarannya, maka dia masih bisa melihat. Pada saat itu, musibah yang ia derita lebih ringan daripada ia kehilangan mata.
Akan tetapi Allah ta'alaa ketika menyebutkan kata "pendengaran" dalam Al-Qur'an selalu didahulukan daripada penglihatan.
Sungguh, ini merupakan satu mu'jizat Al-Qur'an yang mulia. Allah telah mengutamakan dan mendahulukan pendengaran daripada penglihatan. Sebab, pendengaran adalah organ manusia yang pertama kali bekerja ketika di dunia, juga merupakan organ yang pertama kali siap bekerja pada saat akhirat terjadi. Maka pendengaran tidak pernah tidur sama sekali.
Sesunguhnya pendengaran adalah organ tubuh manusia yang pertama kali bekerja ketika seorang manusia lahir di dunia. Maka, seorang bayi ketika saat pertama kali lahir, ia bisa mendengar, berbeda dengan kedua mata. Maka, seolah Allah ta'alaa ingin mengatakan kepada kita, "Sesungguhnya pendengaran adalah organ yang pertama kali mempengaruhi organ lain bekerja, maka apabila engkau datang disamping bayi tersebut beberapa saat lalu terdengar bunyi kemudian, maka ia kaget dan menangis. Akan tetapi jika engkau dekatkan kedua tanganmu ke depan mata bayi yang baru lahir, maka bayi itu tidak bergerak sama sekali (tidak merespon), tidak merasa ada bahaya yang mengancam. Ini yang pertama.
Kemudian, apabila manusia tidur, maka semua organ tubuhnya istirahat, kecuali pendengarannya. Jika engkau ingin bangun dari tidurmu, dan engkau letakkan tanganmu di dekat matamu, maka mata tersebut tidak akan merasakannya. Akan tetapi jika ada suara berisik di dekat telingamu, maka anda akan terbangun seketika. Ini yang kedua.
Adapun yang ketiga, telinga adalah penghubung antara manusia dengan dunia luar. Allah ta'alaa ketika ingin menjadikan ashhabul kahfi tidur selama 309 tahun, Allah berfirman: Maka Kami tutup telinga-telinga mereka selama bertahun-tahun (selama 309 tahun, lihat pada ayat 25 berikutnya -pent) (Q.S. Al-Kahfi: 11)
Dari sini, ketika telinga tutup sehingga tidak bisa mendengar, maka orang akan tertidur selama beratus-ratus tahun tanpa ada gangguan. Hal ini karena gerakan-gerakan manusia pada siang hari menghalangi manusia dari tidur pulas, dan tenangnya manusia (tanpa ada aktivitas) pada malam hari menyebabkan bisa tidur pulas, dan telinga tetap tidak tidur dan tidak lalai sedikitpun.
Dan di sini ada satu hal yang perlu kami garis bawahi, yaitu sesungguhnya Allah berfirman dalam surat Fushshilat:
Dan kamu sekali-kali tidak dapat bersembunyi dari persaksian yang dilakukan oleh pendengaranmu, mata-mata kalian, dan kulit-kulit kalian terhadap kalian sendiri, bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kalian kerjakan. (Q.S. Fushshilat: 22)
Kenapa kalimat "pendengaran" dalam ayat tersebut berbentuk tunggal (mufrad) dan kalimat "penglihatan" dan "kulit" dalam bentuk jamak ? Padahal, bisa saja Allah mengatakannya: Pendengaran-pendengaran kalian, penglihatan-penglihatan kalian, dan kulit-kulit kalian.
Dan memang konteks ayatnya adalah pendengaran dan penglihatan (bentuk tunggal) atau pendengaran-pendengaran dan penglihatan-penglihatan (bentuk jamak). Akan tetapi Allah ta'alaa dalam ayat di atas -yang demikian rinci dan jelas- ingin mengungkapkan kepada kita tentang keterperincian Al-Qur'an yang mulia. Maka mata adalah indera yang bisa diatur sekehendak manusia, saya bisa melihat dan bisa tidak melihat, saya bisa memejamkan mata bila saya tidak ingin melihat sesuatu, memalingkan wajahku ke arah lain, atau pun mengalihkan pandanganku ke yang lain yang ingin saya lihat. Akan tetapi telinga tidak memiliki kemampuan itu, ingin mendengar atau tidak ingin mendengar, maka anda tetap mendengarnya. Misalnya, anda dalam sebuah ruangan yang di sana ada 10 orang yang saling berbicara, maka anda akan mendengar semua suara mereka, baik anda ingin mendengarnya atau tidak; anda bisa memalingkan pandangan anda, maka anda akan melihat siapa saja yang ingin anda lihat dan anda tidak bisa melihat orang yang tidak ingin anda lihat. Akan tetapi, anda tidak mampu mendengarkan apa yang ingin anda dengar perkataannya dan tidak juga mampu untuk tidak mendengar orang yang tidak ingin anda dengar. Paling-paling anda hanya bisa seolah-olah tidak tahu atau seolah-olah tidak mendengar suara yang tidak ingin anda dengar, akan tetapi pada hakikatnya semua suara tersebut sampai ke telinga anda, mau atau pun tidak.
Jadi, mata memiliki kemampuan untuk memilih; anda bisa melihat yang itu atau memalingkan pandangan mata dari hal itu, saya pun demikian, dan orang lain pun demikian, sedangkan pendengaran; setiap kita mendengar apa saja yang berbunyi, diinginkan atau pun tidak. Dari hal ini, maka setiap mata berbeda-beda pada yang dilihatnya, akan tetapi pendengaran mendengar hal yang sama. Setiap kita memiliki mata, ia melihat apa saja yang ia mau lihat; akan tetapi kita tidak mampu memilih hal yang mau kita dengarkan, kita mendengarkan apa saja yang berbunyi, suka atau tidak suka, sehingga pantas Allah ta'alaa menyebutkan kalimat "pandangan" dalam bentuk jamak, dan kalimat "pendengaran" dalam bentuk tunggal, meskipun kalimat pendengaran didahulukan daripada kalimat penglihatan. Maka pendengaran tidak pernah tidur atau pun istirahat. Dan organ tubuh yang tidak pernah tidur maka lebih tinggi (didahulukan) daripada makhluk atau organ yang bisa tidur atau istirahat. Maka telinga tidak tidur selama-lamanya sejak awal kelahirannya, ia bisa berfungsi sejak detik pertama lahirnya kehidupan yang pada saat organ-organ lainnya baru bisa berfungsi setelah beberapa saat atau beberapa hari, bahkan sebagian setelah beberapa tahun kemudian, atau pun 10 tahun lebih.
Dan telinga tidak pernah tidur, ketika engkau sedang tidur maka semua organ tubuhmu tidur atau istirahat, kecuali telinga. Jika terdengar suara disampingmu maka spontan engkau akan terbangun. Akan tetapi, jika fungsi telinga terhenti, maka hiruk-pikuk aktivitas manusia di siang hari dan semua bunyi yang ada tidak akan membangunkan tidur kita, sebab alat pendengarannya (penerima bunyi) yaitu telinga tidak bisa menerima sinyal ini. Dan telinga pulalah yang merupakan alat pendengar panggilan penyeru pada hari qiamat kelak ketika terompet dibunyikan.
Dan mata membutuhkan cahaya untuk bisa melihat, sedangkan telinga tidak memerlukan hal lain. Maka, jika dunia dalam keadaan gelap, maka mata tidak bisa melihat, walaupun mata anda tidak rusak. Akan tetapi telinga bisa mendengar apapun, baik siang maupun malam; dalam gelap maupun terang benderang. Maka telinga tidak pernah tidur dan tiak pernah berhenti berfungsi.
--------------------------------------------------------------------------------
Hikmah Larangan Bernafas Ketika Minum
Dari Tsumamah bin Abdullah, "Dahulu Anas bin Malik radhiyallahu ta'alaa anhu pernah bernafas di dalam bejana dua kali atau tiga kali, dan dia mengira Nabi sallallahu alaihi wa sallam pernah melakukan hal itu (HR. Bukhari, No. 5631)
Dari Abu Qatadah dan bapaknya, Rasulullah bersabda, "Apabila salah seorang diantara kalian minum, maka janganlah ia bernafas di bejana (gelas), dan jika salah seorang dari kalian kencing maka janganlah ia memegang dzakar (kemaluannya) dengan tangan kanannya, jika membersihkan maka jangan membersihkan dengan tangan kanannya (HR. Bukhari 5630)
Sebagian ulama mengatakan, "Larangan bernafas di dalam bejana ketika minum sama seperti larangan ketika makan dan minum, sebab hal itu bisa menyebabkan keluarnya ludah sehingga bisa mempengaruhi kebersihan air minum tersebut. Dan keadaan ini apabila dia makan dan minum dengan orang lain. Adapun bila ia makan sendirian atau bersama keluarganya atau dengan orang yang tidak terganggu dengan caramu tersebut, maka hal itu tidak mengapa." Aku ( Imam Ibn Hajar Al-Asqalani) berkata, "Dan yang lebih bagus adalah memberlakukan larangan hadits Nabi tersebut, sebab larangan itu bukan untuk menghormati orang yang layak dihormati ataupun untuk mendapat penghargaan dari orang lain.... Berkata Imam Al-Qurthubi, "Makna larangan itu adalah agar bejana dan air tersebut tidak tercemar dengan air ludah atau pun bau yang tidak sedap". Fat-hul Bari, 10/94.
Demikianlah penjelasan para ulama kita. Para pakar kontemporer pun telah berusaha mengorek hikmah atas larangan tersebut. Mereka mengatakan, "Ini adalah petunjuk yang indah yang diajarkan oleh Nabi kita Muhammad sallallahu alaihi wa sallam dalam menyempurnakan akhlaq. Dan apabila makan atau minum kemudian terpercik ludah keluar dari mulut kita, maka hal itu merupakan kekurangnya sopan santun kita, dan sebab munculnya sikap meremehkan, atau penghinaan. Dan Rasulullah adalah adalah penghulunya seluruh orang-orang yang santun dan pemimpinnya seluruh para pendidik.
Bernafas adalah aktivitas menghirup dan mengeluarkan udara; menghirup udara yang bersih lagi penuh dengan oksigen ke dalam paru-paru sehingga tubuh bisa beraktivitas sebagaimana mestinya; dan menghembuskan nafas adalah udara keluar dari paru-paru yang penuh dengan gas karbon dan sedikit oksigen, serta sebagian sisa-sisa tubuh yang beterbangan di dalam tubuh dan keluar melalui kedua paru-paru dalam bentuk gas. Gas-gas ini dalam persentase yang besar ketika angin dihembuskan, padanya terdapat sejumlah penyakit, seperti pada toksin air kencing ... Maka udara yang dihembuskan mengandung sisa-sisa tubuh yang berbentuk gas dengan sedikit oksigen. Dari hal ini kita mengetahui hikmah yang agung dari larangan Rasulullah; yaitu agar kita tidak bernafas ketika makan atau minum; akan tetapi yang dibenarkan adalah minum sebentar lalu diputus dengan bernafas di luar bejana, lalu minum kembali.
Rasulullah memberikan wejangan tentang awal yang bagus dalam perintahnya tentang memutus minum dengan bernafas sebentar-sebentar. Sebagimana sudah kita ketahui, bahwa seorang yang minum 1 gelas dalam satu kali minuman akan memaksa dirinya untuk menutup/menahan nafasnya hingga ia selesai minum. Yang demikian karena jalur yang dilalui oleh air dan makanan dan jalan yang dilalui oleh udara akan saling bertabrakan, sehingga tidak mungkin seseorang akan bisa makan atau minum sambil bernafas secara bersama-sama. Sehingga tidak bisa tidak, ia harus memutus salah satu dari keduanya. Dan ketika seseorang menutup/menahan nafasnya dalam waktu lama, maka udara di dalam paru-paru akan terblokir, maka ia akan menekan kedua dinding paru-paru, maka membesar dan berkuranglah kelenturannya setahap demi setahap.
Dan gejala ini tidak akan terlihat dalam waktu yang singkat. Akan tetapi apabila seseorang membiasakan diri melakukan ini (minum dengan menghabiskan air dalam satu kali tenggakan) maka ia akan banyak sekali meminum air, seperti unta, dimana paru-parunya selalu terbuka.... Maka paru-paru akan menyempitkan nafasnya manakala ia sedikit minum air, maka kedua bibirnya kelu dan kaku, dan demikian juga dengan kukunya. Kemudian, kedua paru-parunya menekan jantung sehingga mengalami dis-fungsi jantung (gagal jantung), kemudian membalik ke hati, maka hati menjadi membesar (membengkak), kemudian sekujur tubuh akan menggembur. Dan Demikianlah keadaannya, sebab kedua paru-paru yang terbuka merupakan penyakit yang berbahaya, sampai para dokter pun menganggapnya lebih berbahaya daripada kanker tenggorokan.
Dan Nabi Sallallahu alaihi wassallam tidak menginginkan seorangpun dari ummatnya sampai menderita penyakit ini. Oleh karena itu, beliau menasihati ummatnya agar meminum air seteguk demi seteguk (antara dua tegukan dijeda dengan nafas), dan meminum air 1 gelas dengan 3 kali tegukan, sebab hal ini lebih memuaskan rasa dahaga dan lebih menyehatkan tubuh (Lihat Al-Haqa'iq Al-Thabiyyah fii Al-Islam, secara ringkas)
Sumber: Al-Arba'in Al-Ilmiah, Abdul Hamid Mahmud Thahmaaz
--------------------------------------------------------------------------------
Diantara Keajaiban Perintah Sujud, Terhadap Tubuh
Apabila anda sedang mengalami stress, atau tensi anda naik, atau pusing yang berkepanjangan, atau mengalami nervous (salah satu jenis penyakit penyimpangan perilaku berupa uring-uringan, gelisah, takut, dll). Jika anda takut terkena tumor, maka sujud adalah solusinya.... Dengan sujud akan terlepas segala penyakit nervous dan penyakit kejiwaan lainnya. Inilah salah satu hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr. Muhammad Dhiyaa\'uddin Hamid, dosen jurusan biologi dan ketua departemen radiasi makanan di lembaga penelitian teknologi radiasi.
Sudah lumrah bahwasannya manusia apabila mengalami kelebihan dosis dalam radiasi, dan hidup di lingkungan tegangan listrik atau medan magnet, maka hal itu akan berdampak kepada badannya, akan bertambah kandungan elektrik di dalam tubuhnya. Oleh karena itu, Dr. Dhiyaa\' mengatakan bahwa sesungguhnya sujud bisa menghilangkan zat-zat atau pun hal-hal yang menyebabkan sakit.
Pembahasan Seputar Organ Tubuh
Dia adalah salah satu organ tubuh... dan dia membantu manusia dalam merasakan lingkungan sekitar, dan berinteraksi dengan dirinya, dan itulah tambahan dalam daerah listrik dan medan magnet yang dihasilkan oleh tubuh menyebabkan gangguandan merusak fungsi organ tubuh sehingga akhirnya mengalami penyakit modern yang disebut dengan \"perasaan sumpeg\", kejang-kejang otot, radang tenggorokan, mudah capek/lelah, stress ... sampai sering lupa, migrant, dan masalah menjadi semakin parah apabila tanpa ada usaha untuk menghindari penyebab semua ini, yaitu menjauhkan tubuh kita dari segala peralatan dan tempat-tempat yang demikian.
Solusinya ???
Harus dengan mengikuti sesuatu yang diridhai untuk mengeliminir hal itu semua, ... yaitu dengan bersujud kepada Satu-satunya Dzat yang Maha Esa sebagaimana kita sudah diperintah untuk hal itu, dimana sujud itu dimulai dengan menempelkan dahi ke bumi (lantai). Maka di dalam sujud akan mengalir ion-ion positif yang ada di dalam tubuh ke bumi (sebagai tempat ion-ion negatif). dan seterusnya sempurnalah aktivitas penetralisiran dampak listrik dan magnet. Lebih khusus lagi ketika sujud dengan menggunakan 7 anggota badan (dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua kaki) maka dalam posisi ini sangat memudahkan bagi kita menetralisir dampak listrik dan magnet.
Diketahui selama penelitian, agar semakin sempurna proses penetralisiran dampak itu semua, maka sujud harus menghadap ke Makkah (Masjid Ka\'bah), yaitu aktivitas yang kita lakukan di dalam shalat (qiblat). Sebab Makkah adalah pusat bumi di alam semesta. Dan penelitian semakin jelas bahwa menghadap ke Makkah ketika sujud adalah tempat yang paling utama untuk menetralisir manusia dari hal-hal yang mengganggu fikirannya dan membuat rileks.
Subhanallah, ....pengetahuan yang menakjubkan.
Pengaruh Qur'an Terhadap Organ Tubuh
Ada menyeruak perhatian yang begitu besar terhadap kekuatan membaca Al-Qur'an, dan yang terlansir di dalam Al-Qur'an, dan pengajaran Rasulullah. Dan sampai beberapa waktu yang belum lama ini, belum diketahui bagaimana mengetahui dampak Al-Qur'an tersebut kepada manusia. Dan apakah dampak ini berupa dampak biologis ataukah dampak kejiwaan, atakah malah keduanya, biologis dan kejiwaan.
Maka, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, kami memulai sebuah penelitian tentang Al-Qur'an dalam pengulangan-pengulangan "Akbar" di kota Panama wilayah Florida. Dan tujuan pertama penelitian ini adalah menemukan dampak yang terjadi pada organ tubuh manusia dan melakukan pengukuran jika memungkinkan. Penelitian ini menggunakan seperangkat peralatan elektronik dengan ditambah komputer untuk mengukur gejala-gejala perubahan fisiologis pada responden selama mereka mendengarkan bacaan Al-Qur'an. Penelitian dan pengukuran ini dilakukan terhadap sejumlah kelompok manusia:
Muslimin yang bisa berbahasa Arab.
Muslimin yang tidak bisa berbahasa Arab
Non-Islam yang tidak bisa berbahasa Arab.
Pada semua kelompok responden tersebut dibacakan sepotong ayat Al-Qur'an dalam bahasa Arab dan kemudian dibacakan terjemahnya dalam bahasa Inggris.
Dan pada setiap kelompok ini diperoleh data adanya dampak yang bisa ditunjukkan tentang Al-Qur'an, yaitu 97% percobaan berhasil menemukan perubahan dampak tersebut. Dan dampak ini terlihat pada perubahan fisiologis yang ditunjukkan oleh menurunnya kadar tekanan pada syaraf secara sprontanitas. Dan penjelasan hasil penelitian ini aku presentasikan pada sebuah muktamar tahunan ke-17 di Univ. Kedokteran Islam di Amerika bagian utara yang diadakan di kota Sant Louis Wilayah Mizore, Agustus 1984.
Dan benar-benar terlihat pada penelitian permulaan bahwa dampak Al-Qur'an yang kentara pada penurunan tekanan syaraf mungkin bisa dikorelasikan kepada para pekerja: Pekerja pertama adalah suara beberapa ayat Al-Qur'an dalam Bahasa Arab. Hal ini bila pendengarnya adalah orang yang bisa memahami Bahasa Arab atau tidak memahaminya, dan juga kepada siapapun (random). Adapun pekerja kedua adalah makna sepenggal Ayat Al-Qur'an yang sudah dibacakan sebelumnya, sampai walaupun penggalan singkat makna ayat tersebut tanpa sebelumnya mendengarkan bacaan Al-Qur'an dalam Bahasa Arabnya.
Adapun Tahapan kedua adalah penelitian kami pada pengulangan kata "Akbar" untuk membandingkan apakah terdapat dampak Al-Qur'an terhadap perubahan-perubahan fisiologis akibat bacaan Al-Qur'an, dan bukan karena hal-hal lain selain Al-Qur'an semisal suara atau lirik bacaan Al-Qur'an atau karena pengetahun responden bahwasannya yang diperdengarkan kepadanya adalah bagian dari kitab suci atau pun yang lainnya.
Dan tujuan penelitian komparasional ini adalah untuk membuktikan asumsi yang menyatakan bahwa "Kata-kata dalam Al-Qur'an itu sendiri memiliki pengaruh fisiologis hanya bila didengar oleh orang yang memahami Al-Qur'an . Dan penelitian ini semakin menambah jelas dan rincinya hasil penelitian tersebut.
Peralatan
Peralatan yang digunakan adalah perangkat studi dan evaluasi terhadap tekanan syaraf yang ditambah dengan komputer jenis Medax 2002 (Medical Data Exuizin) yang ditemukan dan dikembangkan oleh Pusat Studi Kesehatan Univ. Boston dan Perusahaan Dafikon di Boston. Perangkat ini mengevaluasi respon-respon perbuatan yang menunjukkan adanya ketegangan melalui salah satu dari dua hal: (i) Perubahan gerak nafas secara langsung melalui komputer, dan (ii) Pengawasan melalui alat evaluasi perubahan-perubahan fisiologis pada tubuh. Perangkat ini sangat lengkap dan menambah semakin menguatkan hasil validitas hasil evaluasi.
Subsekuen:
Program komputer yang mengandung pengaturan pernafasan dan monitoring perubahan fisiologis dan printer.
Komputer Apple 2, yaitu dengan dua floppy disk, layar monitor dan printer.
Perangkat monitoring elektronik yang terdiri atas 4 chanel: 2 canel untuk mengevaluasi elektrisitas listrik dalam otot yang diterjemahkan ke dalam respon-respon gerak syaraf otot; satu chanel untuk memonitor arus balik listrik yang ke kulit; dan satu chanel untuk memonitor besarnya peredaran darah dalam kulit dan banyaknya detak jantung dan suhu badan.
Berdasarkan elektrisitas listrik dalam otot-otot, maka ia semakin bertambah yang menyebabkan bertambahnya cengkeraman otot. Dan untuk memonitor perubahan-perubahan ini menggunakan kabel listrik yang dipasang di salah satu ujung jari tangan.
Adapun monitoring volume darah yang mengalir pada kulit sekaligus memonitor suhu badan, maka hal itu ditunjukkan dengan melebar atau mengecilnya pori-pori kulit. Untuk hal ini, menggunakan kabel listrik yang menyambung di sekitar salah satu jari tangan. Dan tanda perubahan-perubahan volume darah yang mengalir pada kulit terlihat jelas pada layar monitoryang menunjukkan adanya penambahan cepat pada jantung. Dan bersamaan dengan pertambahan ketegangan, pori-pori mengecil, maka mengecil pulalah darah yag mengalir pada kulit, dan suhu badan, dan detak jantung.
Metode dan Keadaan yang digunakan:
Percobaan dilakukan selama 210 kali kepada 5 responden: 3 laki-laki dan 2 perempuan yang berusia antara 40 tahun dan 17 tahun, dan usia pertengahan 22 tahun.
Dan setiap responden tersebut adalah non-muslim dan tidak memahami bahasa Arab. Dan percobaan ini sudah dilakukan selama 42 kesempatan, dimana setiap kesempatannya selama 5 kali, sehingga jumlah keseluruhannya 210 percobaan. Dan dibacakan kepada responden kalimat Al-Qur'an dalam bahasa Arab selama 85 kali, dan 85 kali juga berupa kalimat berbahasa Arab bukan Al-Qur'an. Dan sungguh adanya kejutan/shock pada bacaan-bacaan ini: Bacaan berbahasa Arab (bukan Al-Qur'an) disejajarkan dengan bacaan Al-Qur'an dalam lirik membacanya, melafadzkannya di depan telingga, dan responden tidak mendengar satu ayat Al-Qur'an selama 40 uji-coba. Dan selama diam tersebut, responden ditempatkan dengan posisi duduk santai dan terpejam. Dan posisi seperti ini pulalah yang diterapkan terhadap 170 uji-coba bacaan berbahasa Arab bukan Al-Qur'an.
Dan ujicoba menggunakan bacaan berbahasa Arab bukan Al-Qur'an seperti obat yang tidak manjur dalam bentuk mirip seperti Al-Qur'an, padahal mereka tidak bisa membedakan mana yang bacaan Al-Qur'an dan mana yang bacaan berbahasa Arab bukan Al-Qur'an. Dan tujuannya adalah utuk mengetahui apakah bacaan Al-Qur'an bisa berdampak fisiologis kepada orang yang tidak bisa memahami maknanya. Apabila dampak ini ada (terlihat), maka berarti benar terbukti dan dampak tidak ada pada bacaan berbahasa Arab yang dibaca murottal (seperti bacaan Imam Shalat) pada telinga responden.
Adapun percobaan yang belum diperdengarkan satu ayat Al-Qur'an kepada responden, maka tujuannya adalah untuk mengetahui dampak fisiologis sebagai akibat dari letak/posisi tubuh yang rileks (dengan duduk santai dan mata terpejam).
Dan sungguh telah kelihatan dengan sangat jelas sejak percobaan pertama bahwasannya posisi duduk dan diam serta tidak mendegarkan satu ayat pun, maka ia tidak mengalami perubahan ketegangan apapun. Oleh karena itu, percobaan diringkas pada tahapan terakhir pada penelitian perbandingan terhadap pengaruh bacaan Al-Qur'an dan bacaan bahasa Arab yang dibaca murottal seperti Al-Qur'an terhadap tubuh.
Dan metode pengujiannya adalah dengan melakukan selang-seling bacaan: dibacakan satu bacaan Al-Qur'an, kemudian bacaan vahasa Arab, kemudian Al-Qur'an dan seterusnya atau sebaliknya secara terus menerus.
Dan para responden tahu bahwa bacaan yang didengarnya adalah dua macam: Al-Qur'an dan bukan Al-Qur'an, akan tetapi mereka tidak mampu membedakan antara keduanya, mana yang Al-Qur'an dan mana yang bukan.
Adapun metode monitoring pada setiap percobaan penelitian ini, maka hanya mencukupkan dengan satu chanel yaitu chanel monitoring elektrisitas listrik pada otot-otot, yaitu dengan perangkat Midax sebagaimana kami sebutkan di atas. Alat ini membantu menyampaikan listrik yang ada di dahi.
Dan petunjuk yang sudah dimonitor dan di catat selama percobaan ini mengadung energi listrik skala pertengahan pada otot dibandingkan dengan kadar fluktuasi listrik pada waktu selama percobaan. Dan sepanjang otot untuk mengetahui dan membandingkan persentase energi listrik pada akhir setiap percobaan jika dibandingkan keadaan pada awal percobaan. Dan semua monitoring sudah dideteksi dan dicatat di dalam komputer.
Dan sebab kami mengutamakan metode ini untuk memonitor adalah karena perangkat ini bisa meng-output angka-angka secara rinci yang cocok untuk studi banding, evaluasi dan akuntabel..
Pada satu ayat percobaan, dan satu kelompok percobaan perbandingan lainnya mengandung makna adanya hasil yang positif untuk satu jenis cara yang paling kecil sampai sekecil-kecilnya energi listrik bagi otot. Sebab hal ini merupakan indikator bagusnya kadar fluktuasi ketegangan syaraf, dibandingkan dengan berbagai jenis cara yang digunakan responden tersebut ketika duduk.
Hasil Penelitian
Ada hasil positif 65% percobaan bacaan Al-Qur'an. Dan hal ini menunjukkan bahwa energi listrik yang ada pada otot lebih banyak turun pada percobaan ini. Hal ini ditunjukkan dengan dampak ketegangan syaraf yang terbaca pada monitor, dimana ada dampak hanya 33 % pada responden yang diberi bacaan selain Al-Qur'an.
Pada sejumlah responden, mungkin akan terjadi hasil yang terulang sama, seperti hasil pengujian terhadap mendengar bacaan Al-Qur'an. Oleh karena itu, dilakukan ujicoba dengan diacak dalam memperdengarkannya (antara Al-Qur'an dan bacaan Arab) sehingga diperoleh data atau kesimpulan yang valid.
Pembahasan Hasil Penelitian dan Kesimpulan
Sungguh sudah terlihat jelas hasil-hasil awal penelitian tentang dampak Al-Qur'an pada penelitian terdahulu bahwasanya Al-Qur`an memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap syaraf. dan mungkin bisa dicatat pengaruh ini sebagai satu hal yang terpisah, sebagaimana pengaruh inipun terlihat pada perubahan energi listrik pada otot-otot pada organ tubuh. dan perubah-perubahan yang terjadi pada kulit karena energi listrik, dan perubahan pada peredaran darah, perubahan detak jantung, voleme darah yang mengalir pada kulit, dan suhu badan.
Dan semua perubahan ini menunjukan bahwasanya ada perubahan pada organ-organ syaraf otak secara langsung dan sekaligus mempengaruhi organ tubuh lainnya. Jadi, ditemukan sejumlah kemungkinan yang tak berujung ( tidak diketahui sebab dan musababnya) terhadap perubahan fisiologis yang mungkin disebabkan oleh bacaan Al-Qur`an yang didengarkannya.
Oleh karena itu sudah diketahui oleh umum bahwasanya ketegangan-ketegangan saraf akan berpengaruh kepada dis-fungsi organ tubuh yang dimungkinkan terjadi karena produksi zat kortisol atau zat lainnya ketika merespon gerakan antara saraf otak dan otot. Oleh karena itu pada keadaan ini pengaruh Al-Qur`an terhadap ketegangan saraf akan menyebabkan seluruh badannya akan segar kembali, dimana dengan bagusnya stamina tubuh ini akan menghalau berbagai penyakit atau mengobatinya. Dan hal ini sesuai dengan keadaan penyakit tumor otak atau kanker otak.
Juga, hasil uji coba penelitian ini menunjukan bahwa kalimat-kalimat Al-Qur`an itu sendiri memeliki pengaruh fisiologis terhadap ketegangan organ tubuh secara langsung, apalagi apabila disertai dengan mengetahui maknanya.
Dan perlu untuk disebutkan disini bahwasanya hasil-hasil penelitian yang disebutkan diatas adalah masih terbatas dan dengan responden yang juga terbatas.
[Dievalusi dengan menggunakan perangkat elektronik] Dr. Ahmad Al-Qadhiy (United States of America)
--------------------------------------------------------------------------------
Rahasia 'Besi' Dalam al-Qur'an
Semua orang pasti kenal dengan benda satu ini karena sudah tidak asing lagi dan sudah demikian familiar dengannya. Ia termasuk barang tambang penting dan digunakan untuk berbagai keperluan seperti bahan dasar pembuatan alat tranportasi, kapal dan sebagainya. Ia bahkan merupakan salah satu nama surat dalam al-Qur’an, yaitu al-Hadid. Kenapa al-Qur’an berbicara tentang benda yang bernama ‘al-Hadid (besi)’? Adakah keunggulan yang dimilikinya?
Seorang ilmuwan terkenal yang menjadi pembicara dalam seminar ‘Mukjizat Ilmiah al-Qur’an al-Karim’, DR Strogh yang juga begitu tersohor di kalangan Badan Antariksa Amerika, NASA mengatakan, “Kami telah melakukan berbagai penelitian terhadap sejumlah barang tambang bumi dan sejumlah penelitian laboratorium. Namun hanya satu jenis barang tambang yang sangat membingungkan para ilmuan, yaitu besi. Dari sisi kapasitasnya, besi memiliki bentuk (struktur) yang unik. Agar elektron-elektron dan nitron-nitron dapat menyatu dalam unsur besi maka ia butuh energi yang luar biasa mencapai 4 kali lebih besar dari total energi yang ada di planet matahari kita.”
Ini berarti, tidak mungkin besi itu telah terbentuk saat berada di bumi. Pasti ada unsur aneh yang turun ke bumi dimana ia belum terbentuk di sana. Allah SWT berfirman, “Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.” (QS.al-Hadid:25)
(SUMBER: situs berbahasa Arab tentang mukjizat ilmiah al-Qur’an dan as-Sunnah, seperti yang dinukilnya dari buku al-Adillah al-Maaddiyyah ‘Ala Wujuudillaah karya Syaikh Muhammad Mutawalli asy-Sya’rawi)
--------------------------------------------------------------------------------
Al-Qur’an Cerita Tentang Nasib Jasad Fir’aun, Realita Membenarkan!!
Dr. Morris Bukay* di dalam bukunya ‘al-Qur’an Wa al-‘Ilm al-Hadiits’ (al-Qur’an Dan llmu Modern) mengungkap kesesuaian informasi al-Qur’an mengenai nasib Fir’aun Musa setelah ia tenggelam di laut dan realita di mana itu tercermin dengan masih eksisnya jasad Fir’aun Musa tersebut hingga saat ini. Ini merupakan pertanda kebesaran Allah SWT saat berfirman, (QS.Yunus:92)
Dr. Bukay berkata, “Riwayat versi Taurat mengenai keluarnya bangsa Yahudi bersama Musa AS dari Mesir menguatkan ‘statement’ yang menyatakan bahwa Mineptah, pengganti Ramses II adalah Fir’aun Mesir pada masa nabi Musa AS. Penelitian medis terhadap mumi Mineptah membeberkan kepada kita informasi-informasi berguna lainnya mengenai dugaan sebab kematian fir’aun ini.
Sesungguhnya kitab Taurat menyebutkan, jasad tersebut ditelan laut akan tetapi tidak memberikan rincian mengenai apa yang terjadi terhadapnya setelah itu. Sedangkan al-Qur’an menyebutkan, jasad Fir’aun yang dilaknat itu akan diselamatkan dari air sebagaimana keterangan ayat di atas. Dalam hal ini, pemeriksaan medis terhadap mumi tersebut menunjukkan, jasad tersebut tidak berada lama di dalam air sebab tidak menunjukkan adanya tanda kerusakan total akibat terlalu lama berada di dalam air.**”
Dr. Morris Bukay menyebutkan bahwa dalam sebuah penelitian medis dengan mengambil sampel organ tertentu dari jasad mumi tersebut pada tahun 1975 melalui bantuan Prof Michfl Durigon dan pemeriksaan yang detail dengan menggunakan mikroskop, bagian terkecil dalam organ itu masih dalam kondisi terpelihara secara sempurna. Ini menunjukkan, keterpeliharaan secara sempurna itu tidak mungkin terjadi andaikata jasad tersebut sempat tinggal beberapa lama di dalam air atau bahkan sekali pun berada lama di luar air sebelum terjadi proses pengawetan pertama.
Dr. Bukay juga menyebutkan, diri bersama tim telah melakukan banyak penelitian, di antaranya untuk mengetahui dugaan sebab kematian Fir’an. Penelitian yang dilakukannya berjalan legal karena dibantu direktur laboratorium satelit di Paris, Ceccaldi dan prof Durigan. Objek penelitian dititikberatkan pada salah satu orang di tengkorak kepala.
Mengenai hasilnya, Dr Bukay mengungkapkan, “Dari situ diketahui, bahwa semua penelitian itu sesuai dengan kisah-kisah yang terdapat dalam kitab-kitab suci yang menyiratkan Fir’aun tewas ketika digulung gelombang…”***
Dr. Bukay menjelaskan sisi kemukjizatan masalah ini. Ia mengatakan, “Di zaman di mana al-Qur’an sampai kepada manusia melalui Muhammad SAW, jasad-jasad para Fir’aun yang diragukan orang di zaman kontemporer ini apakah benar atau tidak ada kaitannya dengan saat keluarnya Musa, sudah lama terpendam di pekuburan lembah raja di Thoba, di pinggir lain dari sungai Nil di depan kota al-Aqshar saat ini.
Pada masa Muhammad SAW segala sesuatu mengenai hal ini masih kabur. Jasad-jasad tersebut belum terungkap kecuali pada penghujung abad ke-19.**** Dengan begitu, jasad Fir’aun Musa yang masih eksis hingga kini dinilai sebagai persaksian materil bagi sebuah jasad yang diawetkan milik seorang yang mengenal nabi Musa AS, menentang permintaannya dan memburunya dalam pelarian serta mati saat pengejaran itu. Lalu Allah menyelamatkan jasadnya dari kerusakan total sehingga menjadi tanda kebesaran-Nya bagi umat manusia sebagaimana yang disebutkan al-Qur’an al-Karim.*****
Informasi sejarah mengenai nasib jasad Fir’aun tidak berada di tangan manusia mana pun ketika al-Qur’an turun atau pun setelah beberapa abad setelah turunnya. Akan tetapi ia dijelaskan di dalam Kitab Allah SWT sebelum lebih dari 1400 tahun lalu.
* Seorang dokter ahli bedah paling masyhur berkewarganegaraan Perancis. Ia masuk Islam setelah mengadakan kajian secara mendalam mengenai al-Qur’an al-Karim dan mukjizat ilmiahnya
** Lihat, buku al-Qur’an Wa al-‘Ilm al-Hadits, Dr Morris Bukay
*** Lihat, buku Kitab al-Qur’an Wa al-‘Ilm al-Mu’ashir, Dr Morris Bukay, terjemah ke bahasa Arab, Dr Muhammad Bashal dan Dr Muhamma Khair al-Biqa’i
**** Diraasah al-Kutub al-Muqaddasah Fii Dhau’i al-Ma’aarif al-Hadiitsah, karya Dr Morris Bukay, hal.269, Darul Ma’arif, cet.IV, 1977 –dengan sedikit perubahan
***** Ibid.,
--------------------------------------------------------------------------------
Al-Qur’an Bicara Tentang Utuhnya Jasad Fir’aun, Ilmu Modern Membenarkannya!!!
Di dalam bukunya, “al-Qur’an Dan Ilmu Modern”, Dr Morris Bukay* menyingkap adanya kesesuaian antara informasi yang dipaparkan di dalam al-Qur’an mengenai nasib Fir’aun yang hidup pada masa nabi Musa (setelah ia tenggelam di laut) dan keberadaan jasadnya hingga hari ini sebagai tanda kebesaran Allah terhadap alam semesta ini. Dalam hal ini adalah firman Allah SWT, “Maka pada hari ini, Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang kami mengerjakannya, dan supaya kamu berdua mempunyai kekuasaan di muka bumi? Kami tidak mempercayai kamu berdua.”(QS.Yunus:92)
Dr Bukay melanjutkan, “Riwayat versi Taurat yang terkait dengan kisah keberangkatan bangsa Yahudi bersama Musa AS dari Mesir menguatkan analisa yang mengatakan bahwa Mineptah, pengganti Ramses II adalah Fir’aun Mesir di masa nabi Musa AS. Penelitian medis terhadap mummi Mineptah mengemukakan kepada kita informasi penting lainnya mengenai apa kemungkinan penyebab kematian Fir’aun ini.
Sesungguhnya Taurat menyebutkan, jasad Fir’aun tersebut ditelan laut, akan tetapi tidak memberikan rincian mengenai apa yang terjadi setelah itu. Sedangkan al-Qur’an menyebutkan bahwa jasad Fir’aun yang dilaknat itu akan diselamatkan dari air sebagaimana yang tertera dalam ayat di atas. Pemeriksaan medis terhadap mummi ini menunjukkan, jasad tersebut tidak berada dalam waktu yang lama di dalam air sebab tidak ada tanda-tanda ia mengalami kerusakan (pembusukan) total akibat terendam lama di dalam air.**
Dr Morris telah menyebutkan, “Hasil-hasil beberapa penelitian medis mendukung analisa terdahulu. Pada tahun 1975, di Cairo berhasil dilakukan pengambilan salah satu sampel organ tubuh berkat bantuan berharga dari Prof Michfl Durigon. Pemeriksaan yang sangat teliti dengan microscop menunjukkan kondisi utuh yang sangat sempurna dari objek penelitian itu. Juga menunjukkan bahwa keutuhan yang sangat sempurna seperti ini tidak mungkin terjadi andai jasad tersebut berada (tenggelam) di dalam selama beberapa waktu, bahkan sekali pun ia berada untuk waktu yang sekian lama di luar air sebelum dilakukan langkah pengawetan pertama.
Kami sudah melakukan lebih dari itu dan menitikkan perhatian pada pencarian kemungkinan yang menjadi penyebab kematian Fir’aun di mana dilakukan penelitian medis legal terhadap mummi tersebut berkat bantuan Ceccaldi, direktur laboratorium satelit udara di Paris dan Prof Durigon.
Dalam pengecekan itu, tim medis berupaya mengetahui sebab di balik kematian ‘ekspress’ akibat adanya memar di bagian tengkorak kepala…
Jelaslah, bahwa setiap penelitian-penelitian ini sangat sesuai dengan kisah-kisah yang terdapat di dalam kitab-kitab suci yang menyiratkan bahwa Fir’aun sudah mati saat ombak menelannya.***
Dr Bukay juga menjelaskan aspek kemukjizatan kisah ini dengan mengatakan, “Di zaman di mana al-Qur’an telah sampai kepada umat manusia melalui jalur Muhammad SAW, jasad-jasad setiap Fir’aun -yang di zaman modern ini orang-orang masih ragu apakah benar mereka memiliki hubungan dengan peristiwa keluarnya Musa AS ataukah tidak?- ternyata masih tersimpan di dekat beberapa kuburan di lembah raja-raja di Theeba di tebing lainnya dari sisi sungai Nil di hadapan kota al-Aqshar sekarang ini.
Pada masa nabi Muhammad SAW, segala sesuatu tentang masalah ini masih misterius. Jasad-jasad ini belum tersingkap kecuali di penghujung abad 19 H.**** Dengan demikian, jasad Fir’aun Musa yang hingga saat ini masih dapat disaksikan dengan mata kepala dengan jelas dinilai sebagai persaksian materil atas jasad yang diawetkan milik seorang yang mengenal Musa AS, melawan semua permintaannya bahkan melakukan pengejaran atas pelariannya lalu mati di tengah aksi pengejaran itu. Allah menyelamatkan jasadnya dari kepunahan total agar menjadi pertanda kebesaran Allah bagi umat manusia sebagaimana yang disebutkan al-Qur’an al-Karim.*****
Informasi sejarah mengenai nasib jasad Fir’aun ini tidak ada dalam pengetahuan manusia mana pun saat al-Qur’an diturunkan bahkan sampai beberapa abad setelah turunnya padahal ia telah dijelaskan di dalam Kitabullah sebelum lebih dari 1400-an tahun lalu.
WALLAHU A'LAM
--------------------------------------------------------------------------------
Manuskrip Laut Mati Benarkan Kenabian Muhammad SAW!!
Baru-baru ini (di abad kontemporer-red) telah ditemukan beberapa Manuskrip kuno pada sebuah galian di dalam beberapa bejana yang terbuat dari tanah liat di gua-gua dekat laut mati. Pemerintah Yordania lah yang kini memiliki manuskrip-manuskrip tersebut.
Mengenai penemuan tersebut, Dr. P.Bryan, ‘maestro’ ilmu purbakala Injil mengomentari, “Sungguh tidak ada keraguan lagi di dunia ini seputar kebenaran dan otentisitas manuskrip-manuskrip tersebut dan lembaran-lembarannya itu akan menjadi sebuah revolusi di dalam pemikiran kita mengenai agama Kristen.”
Pendeta Prof. Powell Defner, kepala para orang-orang suci di Washington di dalam bukunya, “Manuskrip-Manuskrip Laut Mati” mengatakan, “Sesungguhnya manuskrip-manuskrip laut mati yang merupakan penemuan paling besar dan penting sejak beberapa abad lalu bisa jadi akan merubah pemahaman tradisional mengenai Injil.”
Ternyata, di dalam manuskrip-manuskrip itu terdapat pesan yang berbunyi: “Sesungguhnya Isa adalah Messia umat Masehi dan di sana akan ada seorang Messia yang lain….”
Arti Messia dalam bahasa Aram Kuno adalah Rasul. (Lihat, kitab Tauhid al-Khaliq karya Syaikh Abdul Majid az-Zandani)
NB:
Ungkapan “di sana akan ada seorang messia -alias Rasul- yang lain” tentu tidak lain yang dimaksud adalah nabi kita Muhammad SAW. Sedangkan messia yang untuk umat masehi itu tidak lain adalah nabi ‘Isa AS. Allahu Akbar!
--------------------------------------------------------------------------------
Air Zam-zam Memiliki Kandungan Yang Berbeda dengan Air Biasa ?
Benar, air zam-zam memiliki keistimewaan dalam zat-zat yang dikandungnya. Tentang hal ini, sejumlah peneliti dari Pakistan telah melakukan penelitian panjang dan akhirnya mereka menemukan hal ini. Dan Pusat Penelitian Haji pun sudah melakukan hal yang sama terhadap air zam-zam, maka mereka menemukan bahwa air zam-zam adalah air yang menakjubkan, berbeda dengan air pada umunya.
Sami Unqowy, Eng., Ketua Pusat Penelitian Haji, "Ketika kami melakukan penggalian untuk perluasan sumur zam-zam, maka setiap kali mengambil air zam-zam tersebut semakin bertambah air yang keluar, setiap kami mengambil airnya, bertambah pula air dari sumur zam-zam itu, ...maka kami menyibukkan diri untuk memompa (menyedot) air zam-zam itu dengan tiga kali sedotan agar kering sehingga memudahkan kami dalam memasang pondasi. Lalu, kami pun melakukan penelitian terhadap air zam-zam dari celah-celah mata airnya untuk mengetahui ada tidaknya bakteri. Maka, ternyata air zam-zam tesebut tidak mengandung satu jenis bakteri pun!! Murni dan bersih. Akan bisa terkontaminasi setelah dipindahkan pada bejana atau ember, maka polutan pun masuk kepadanya !! Akan tetapi air itu bersih dan suci tidak terdapat bakteri apapun. Ini adalah keistimewaan air zam-zam. Dan diantara keistimewaan lainnya adalah engkau masih bisa menikmati air zam-zam itu sampai sekarang, dan terus mengalir sejak zaman Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam sampai kini.
Berapa usia sumur biasa untuk tetap bisa mengeluarkan air ?? 50 tahun, 100 tahun, ... dikeduk airnya dan habis. Maka air zam-zam ini terus-menerus mengeluarkan air!!?.
Rasulullah bersabda, "Air zam-zam adalah sesuai dengan tujuan orang yang meminumnya" (HR. Ahmad.
Benar, aku mengetahui ini dengan sebenar-benarnya tentang kisah seorang laki-laki asal Yaman, aku mengenalnya dan dia adalah sahabatku, dia adalah orang yang sudah tua, pandangan matanya sudah melemah... karena sebab usianya yang sudah lanjut, hampir saja ia tidak bisa melihat ! Ia selalu membaca Al-Qur'an, dan dia sangat bersemangat untuk selalu membacanya... dia selalu memperbanyak membacanya, di sisinya ada mushaf kecil; mushhaf kecil itu serasa tidak ingin berpisah dengannya, akan tetapi karena melemahnya kekuatan matanya, apa yang harus ia perbuat?! Ia pun berkata, "Katanya air zam-zam itu bisa jadi obat, maka akupun mendatangi zam-zam itu, lalu aku pun mengambil dan meminumnya, tiba-tiba aku pun mulai bisa melihat kembali tulisan mushhaf." Aku melihat ia pun mengambil mushhaf kecilnya dari saku dan membacanya. Ia pun berkata, "Ini berkat aku meminum air zam-zam itu.
Maka, .... wahai saudara-saudaraku yang mulia. Ini adalah hadits Rasulullah. Akan tetapi do'a syaratnya adalah pelakunya harus yakin doanya akan dikabulkan; ia memenuhi perintah Allah; orang yang berdo'a memenuhi syarat sebagaimana firman Allah:
Dan jika para hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka jawablah bahwa Aku dekat; Aku mengabulkan do'anya orang-orang yang berdoa, maka hendaklah mereka memenuhi perintah-Ku dan mengimani Aku agar mereka mendapat bimbingan (Q.S. Al-Baqarah: 186)
Sumber: Anta Tas'al wa Syaikh Al-Zindani Yujib haula Al-I'jaz Al-Ilmiy fii Al-Qur'an wa Al-Sunnah
Yusriyah Sembuh dari Penyakit Mata Sebalah Kirinya setelah Minum Air Zam-Zam
Seorang ikhwah yang baru pulang dari haji bercerita. Kata dia, "Seorang ibu yang mulia namanya Yusriyah Abdurrahman Hiraz ikut bersama kami melakukan haji dalam rombongan Departemen Wakaf Mu'jizat yang terjadi karena barokah air zam-zam. Ia berkata, "Yusriyah pernah menderita penyakit mata yang disebabkan oleh bakteri nyamuk bertahun-tahun hingga menyebabkan migran (sakit kepala sebagian) sepanjang siang dan malam dan tidak mereda sedikitpun, ... sampai akhirnya mata kirinya tersebut tidak bisa melihat sama sekali karena adanya selaput putih di matanya. Maka ia pun pergi ke salah seorang dokter spesialis mata ternama. Tapi dokter tersebut mengatakan, "Tidak ada cara lain untuk menyembuhkan migran tersebut (sebagai efek sakit matanya) kecuali dengan menyuntik mata tersebut, akan tetapi itu pun akan berakibat kebutaan untuk selamanya.
Maka, Ny. Yusriyah semakin bertambah ketakutan mendengar perkataan dokter itu. Aan tetapi, ia adalah orang yang percaya benar dan merasa tenteram dengan rahmat Allah. Dan hal itu akan mendatangkan sebab pengobatan sakitnya, demikian seteah mendengar penegasan para dokter tentang sakit yang ia derita itu... Maka, ia pun berkeinginan untuk melakukan umrah, sehingga memungkinkan mendapat obat dan penawar langsung dari Allah di Baitullah Al-Haram.
Maka, ia pun datang ke Mekkah dan thawaf di Ka'bah -waktu itu belum ramai orang-orang besar demikian kata beliau- sehingga ia bisa mencium hajar aswad dan menyentuhkan matanya yang sakit padanya ... lalu ia pun pergi menuju air zam-zam dan meminum satu cangkir serta mencuci matanya dengan air zam-zam itu ... setelah itu, ia pun meneruskan sa'i, lalu kembali ke Ghandaq tempat ia memulai ihram.
Maka, aku menemuinya sekembalinya dari Ghandaq dan matanya yang sakit menjadi sehat sempurna, dan penyakit matanya pun hilang tanpa ada bekas sedikitpun.
Bagaimana mungkin penyakit bisa hilang (diangkat) tanpa ada operasi?? Dan, ... bagaimana mungkin pandangan matanya bisa kembali sehat seperti biasa tanpa diobati?? Dan ilmu kedokteran yang mengobati penderitaannya tidak mampu melakukan apapun, kecuali membenarkan keagungan Allah yang Maha Besar; bahwa ibu yang sakit ini, yang para dokter gagal membantu pengobatannya, telah diobati oleh Dzat Yang Maha Mengobati, ketika ia melakukan kunjungan ibada (Umrah), sebagaimana Rasululah kabarkan:
Air zam-zam tergantung niat orang yang meminumnya; jika engkau meniatkan dalam meminumnya untuk mengobatimu, maka Allah akan menyembuhkanmu; jika engkau niatkan agar engkau kenyang, maka Allah menjadikanmu kenyang; jika engkau meniatkannya untuk menghilangkan haus, maka Allah akan menghilangkan kehausanmu, dan zam-zam itu adalah cekungan yang dibuat oleh Jibril dan air yang mengalir yang Allah berikan kepada Ismail (HR. Daraquthni).
Keluarnya Batu Tanpa Operasi
Dan kisah seperti ini sert akisah-kisah lainnya pun kami pernah mendengarnya dari sahabat-sahabat kami, atau pun kami membacanya. Dan itu semua meskipun menunjukkan kepada sesuatu hal, akan tetapi itu menunjukkan atas benarnya perkataan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tentang sumur yang penuh barakah ini (zam-zam).
Yang mengisahkan cerita ini adalah Dr. Farouq 'Antar.
Beliau berkata, "Aku telah menderita kencing batu selama bertahun-tahun. Para dokter menyatakan tidak mampu mengeluarkannya kecuali dengan operasi. Akan tetapi aku mengurungkan niat operasi itu dua kali... kemudian aku aku berniat untuk melakukan umrah... , dan aku memohon kepada Allah agar memberikan kesembuhan kepadaku tanpa operasi.
Maka, Dr. Farouq pun pergi ke Mekkah, dan melakukan umrah di sana serta minum air zam-zam, mencium hajar aswad, sholat dua rakaat sebelum keluar dari Masjidil Haram, maka tiba-tiba ia merasakan sesuatu di kantung kemihnya, maka ia pun bergegas ke kamar kecil. Maka, ternyata sesuatu yang menakjubkan telah terjadi, keluar batu yang lumayan besar, dan ia pun sembuh tanpa harus masuk ke ruang operasi.
Dan sungguh ketika keluarnya batu telah mengejutkan dirinya dan para dokter yang selalu mengikuti perkembangan kesehatannya.
Penerjemah: Abu Muhammad ibn Shadiq
--------------------------------------------------------------------------------
Rahasia Dalam Laut
Allah Ta'ala berfirman: Dia membiarkan dua buah laut mengalir, kemudian keduanya bertemu; diantara keduanya ada batas yang tidak bisa dilampaui oleh masing-masingnya; maka nikmat Rabb-mu manakah yang kalian dustakan?; dari keduanya keluar mutiara dan marjan. (Q.S. Ar-Rahmaan)
Maksudnya adalah bahwa kedua laut itu adalah asin. Sebab, ayat-ayat di atas berbicara tentang laut dan apa yang keluar dari salah satu laut berupa marjan dan dari laut lainnya lagi berupa mutiara. Laut yang pertama rasanya asin, demikian juga yang kedua. Dan kapan manusia mengetahui bahwa laut yang asin itu berbeda-beda, dan bukannya laut yang memiliki kandungan sama. Hal ini tidak diketahui oleh manusia kecuali setelah mereka memasuki tahun 1942. Pada tahun 1873 manusia mengetahui bahwa ada tempat tertentu di dalam laut yang kandungan airnya berbeda-beda.
Ketika para peselancar melakukan selancar dan mengelilingi lautan dunia selama 3 tahun dengan menggunakan kapal, maka ini menjadi tonggak pembatas antara ilmu kelautan kuno, penuh dengan khurafat, dengan penelitian mendalam yang didasarkan kepada penelaahan atas fakta laut tersebut. Dan ini merupakan awal dari gelombang kemajuan ilmu pengetahuan bahwa laut yang asin memiliki kandungan air yang berbeda-beda. Dan sudah pernah dilakukan penelitian dan evaluasi terhadap penelitian ini bahwa air laut berbeda-beda kadar panas, berat jenis (BJ air), kandungan oksigen.
Dan pada tahun 1942, muncul untuk yang pertama kalinya sebuah hasil penelitian yang sangat panjang. Penelitian ini dilakukan oleh ratusan para peneliti dasar laut, dan mereka menemukan bahwa samudera atlantik bukanlah laut yang hanya merupakan satu lautan, akan tetapi samudera atlantik ternyata terdiri atas beberapa laut yang masing-masing berbeda. Masing-masing peneliti menemukan perbedaan dari masing-masing air laut yang mereka temui. Air laut di sebelah sana memiliki keistimewaan dan karakteristik tersendiri, demikian juga air laut bagian lainnya; masing-masing berbeda kadar suhu, BJ air, oksigennya, semuanya bersatu dalam satu samudera, altlantik......
Apalagi dengan laut-laut lain yang berbeda dan kemudian bertemu, seperti laut tengah, laut merah, laut atlantik, dan seperti laut merah dan teluk 'adn juga bertemu di satu tempat yang sempit.
Maka pada tahun 1942, untuk pertama kalinya kita mengetahui ada satu laut yang masing-masing bagian laut tersebut memiliki perbedaan dalam kandungan dan sifat-sifatnya, dan bertemu pada satu tempat tertentu.
Pada pakar kelautan (oceanolog) mengatakan bahwa sifat yang paling kentara dari laut dan airnya adalah bahwa laut dan airnya tidak pernah tetap ... tidak pernah tenang, dan hal yang paling terlihat adalah ia selalu bergerak, ... panjangnya, dan lebarnya, dan gelombang airnya, arah pergerakannya adalah diantara faktor-faktor yang sangat banyak yang mempengaruhi keadaan air laut.
Dari sini ada satu pertanyaan: Bila memang demikian keadaannya, maka kenapa air-air yang berbeda itu tidak bercampur dan tidak menyatu (melebur) menjadi satu jenis?" maka mereka pun mempelajari, meneliti, dan menelahnya. Dan akhirnya pun mereka menemukan jawabannya, yaitu bahwa ada "dinding air pembatas" yang memisahkan setiap pertemuan dua laut dalam satu tempat, baik di dasar samudera atau pun di dalam palung (jurang di dalam lautan). Tempat inilah yang ternyata memisahkan antara laut yang satu dengan laut yang lainnya. Akhirnya mereka pun dapat mengetahui batas laut ini dan bagaimana karakteristiknya. Akan tetepi dengan apakah mereka bisa mengetahuinya ? Apakah dengan kedua mata kita ...? Tidak, ... akan tetapi dengan meneliti secara mendetail dan rinci terhadap kandungan kadar garam, kadar suhu, BJ air. Dan hal-hal inilah yang tidak bisa dilihat oleh mata telanjang.
--------------------------------------------------------------------------------
Penelitian Ilmiah Tentang Puasa
Manfaat Puasa Secara Medis
Allah ta'alaa berfirman: Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan kepada kalian untuk berpuasa sebagaimana juga telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertaqwa (Q.S. Al-Baqarah: 183).
Allah berfirman: Dan andai kalian memilih puasa tentulah itu lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui (Q.S. Al-Baqarah: 184).
Apakah ilmu pengetahuan kontemporer sudah bisa mengungkap rahasia dari firman Allah "Dan jika kalian berpuasa maka itu lebih baik bagi kalian"???
Sesungguhnya ilmu pengetahuan kedokteran kontemporer belum mempu mengungkap hakikat puasa, selain hanya menyatakan bahwa puasa adalah keinginan yang boleh bagi manusia untuk melakukannya atau tidak. Itu saja.
Sesungguhnya puasa, setelah melalui berbagai penelitian ilmiah dan terperinci terhadap organ tubuh manusia dan aktivitas fisiologisnya menemukan bahwa puasa secara jelas adalah sesuatu yang harus dilakukan oleh tubuh manusia sehingga ia bisa terus melakukan aktivitasnya secara baik. Dan puasa benar-benar sangat penting dan dibutuhkan bagi kesehatan manusia sebagaimana manusia membutuhkan makan, bernafas, bergerak, dan tidur. Maka manusia sangat membutuhkan hal-hal ini. Jika manusia tidak bisa tidur, makan selama rentang waktu yang lama maka ia akan sakit. Maka, tubuh manusia pun akan mengalami hal yang jelek jika ia tidak berpuasa.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Nasaa'i dari shahabat Abu Umamah:"Wahai Rasulullah, perintahkanlah kepadaku satu amalan yang Allah akan memberikan manfaat-Nya kepadaku dengan sebab amalan itu". Maka Rasulullah bersabda, "Berpuasalah, sebab tidak ada satu amalan pun yang setara dengan puasa".
Dan sebab pentingnya puasa bagi tubuh adalah karena puasa bisa membantu badan dalam membuang sel-sel yang sudah rusak, sekaligus sel-sel atau hormon atau pun zat-zat yang melebihi jumlah yang dibutuhkan tubuh. Dan puasa, sebagaimana dituntunkan oleh Islam adalah rata-rata 14 jam, kemudian baru makan untuk durasi waktu beberapa jam.
Ini adalah metode yang bagus untuk sistem pembuangan sel-sel atau hotmon yang rusak dan membangun kembali badan dengan sel-sel baru. Dan ini sangat berbeda dengan dengan apa yang difahami kebanyakan orang bahwa puasa menyebabkan orang menjadi lemah dan lesu. Puasa yang bagus bagi badan itu adalah dengan syarat dilakukan selama satu bulan berturut-turut dalam setahun, dan bisa ditambahkan 3 hari setiap bulan. hal ini sesuai benar dengan anjuran Rasulullah dalam sebuah haditsnya: Siapa yang berpuasa tiga hari setiap bulan, maka itu sama dengan puasa dahr (puasa sepanjang tahun).
Dan Allah pun membenarkan ucapan Nabi ini dengan firman-Nya:Barangsiapa yang beramal dengan satu perbuatan baik, maka Allah memberikan kepadanya 10 kali lipat dari amalan itu.
Satu hari dihargai 10 hari oleh Allah, maka 3 hari dihargai 30 hari, dan bila 3 hari setiap bulan maka menjadi 36 hari. Dan ini senilai dengan 360 hari atau satu tahun dalam penghargaan Allah.
Tom Branch, dari Columbia Press mengatakan:
Aku menganggap puasa adalah pengalaman ruhani yang sangat luar biasa, lebih besar daripada pengalaman biologis/badan semata. Maka karena keinginan itu, aku mulai berpuasa dengan tujuan membersihkan diriku dari berat badan yang berlebih. Akan tetapi, ternyata aku mendapati bahwa puasa tersebut bermanfaat sekali bagi kejernihan fikiran. Puasa sangat membantu pandangan mata sehingga pandangan menjadi jelas sekali. Demikian juga sangat membantu dalam menganalisis ide-ide baru atau pun persepsi. Dan aktivitas puasaku belum berlalu beberapa hari, tetapi aku mendapati pengaruh kejiwaan yang demikian besar.
Aku telah berpuasa beberapa kali hinga sekarang. Dan aku biasanya memilih waktu antara 1 sampai 6 hari. Dan pada awalnya tujuanku adalah untuk menghilangkan efek negatif dari makanan yang aku konsumsi, juga untuk membersihkan jiwaku dari hal-hal yang aku alami sepanjang hidupku, khususnya setelah memperhatikan dunia dalam beberapa bulan terakhir, dan aku melihat banyak kedhaliman dan kebrutalan yang manusia hidup di dalamnya. Sungguh aku merasa bertangung jawab terhadap keadaan mereka, maka aku pun berpuasa untuk menghilangkan fikiran-fikiran itu."
"Saya setiap kali berpuasa perasaan tertarik pada makanan benar-benar hilang, dan aku merasakan badanku sangat rileks dan nyaman. Dan aku merasakan diriku berpaling dari fantasi-fantasi, emosi-emosi negatif seperti dengki, cemburu, suka ngerumpi, juga hilang perasaan takut, perasaan tidak enak, dan bosan. Semua perasaan-perasaan ini hilang dengan sendirinya ketika aku berpuasa. Dan sungguh aku merasa dengan pengalaman yang begitu mengesankan bersama dengan banyak manusia ketika berpuasa. Dan mungkin semua yang aku katakan ini adalah sebab yang menjadikan muslimin -sebagaimana aku melihat mereka di Turki, Suriah, dan Quds- dengan puasa selama 1 bulan penuh menjadikan jiwa-jiwa mereka begitu mengesankan yang tidak pernah aku temukan di belahan duni manapun".
Mencegah Dari Tumor
Puasa juga berfungsi sebagai "dokter bedah" yang menghilangkan sel-sel yang rusak dan lemah di dalam tubuh. Maka, rasa lapar yang dirasakan orang yang sedang berpuasa akan bisa menggerakan organ-organ internal di dalam tubuh untuk menghancurkan atau memakan sel-sel yang rusah atau lemah tadi untuk menutupi rasa laparnya. Maka hal itu merupakan saat yang bagus bagi badan untuk mengganti sel-selnya dengan sel-sel baru sehingga bisa kembali berfungsi dan beraktivitas. Dengan hal itu juga bisa menghilangkan atau memakan organ-organ yang sakit dan memperbaharuinya. Dan puasa juga berfungsi menjaga badan dari berbagai penambahan zat-zat berbahaya, seperti kelebihan kalsium, kelebihan daging, dan lemak. Juga bisa mencegah terjadinya tumor ketika awal-awal pembentukannya.
Menjaga Kadar Gula Dalam Darah
Puasa saangat bagus dalam menurunkan kadar gula dalam darah hingga mencapai kadar seimbang. Berdasarkan hal ini, maka sesungguhnya puasa memberikan kepada kelenjar pankreas kesempatan yangbaik untuk istirahat. Maka, pankreas pun mengeluarkan insulin yang menetralkan gula menjadi zat tepung dan lemak dikumpulkan di dalam pankreas. Apabila makanan kelebihan kandungan insulin, maka pankreas akan mengalami tekanan dan melemah. Hal ini hingga akhirnya pankreas tidak bisa menjalankan fungsinya. Maka, kadar darah pun akan merambat naik dan terus meningkat hingga akhirnya muncul penyakit diabets. Dan sudah banyak dilakukan usaha pengobatan terhadap diabets ini di seluruh dunia dengan mengikuti "sistem puasa" selama lebih dari 10 jam dan kurang dari 20 jam. Setiap kelompok mendapatkan pengaruh sesuai dengan keadaannya. Kemudian, para penderita tersebut mengkonsumsi makanan ringan selama berurutan yang kurang dari 3 minggu. Dan metode semacam ini telah mencapai hasil yang menakjubkan dalam pengobatan diabets dan tanpa menggunakan satu obat-obatan kimiawi pun.
Puasa Adalah Dokter Yang Paling Murah
Sesungguhnya puasa, tanpa berlebih-lebihan, adalah "dokter" yang paling murah secara mutlak. Sebab puasa bisa menurunkan berat badan secara signifikan, dengan catatan ketika berbuka puasa memakan makanan dengan menu seimbang dan tidak mengkonsumsi makanan dan minuman langsung ketika berbuka. Rasullulah ketika memulai ifthar dari puasa adalah dengan memakan beberapa biji kurma dan bukan yang lain, atau seteguk air putih lalu shalat. Inilah petunjuk.
Dan inisebaik-baik petunjuk bagi orang yang berpuasa dari makanan dan minuman untuk waktu yang lama. Maka, gula ada dalam kurma dan orang akan merasa kenyang ketika memakan kurma, sebab ia sangat mudah dicerna dan dikirim ke dalam darah, dan pada saat yang sama ia memberikan energi atau kekuatan kepada badan.
Adapun jika kita langsung makan daging setelah lapar karena puasa, sayuran, dan roti, maka tubuh memerlukan waktu yang lumayan lama untuk bisa mencerna dan menyerap sari makanannya dan baru kemudian kita merasa kenyang. Dan pada saat seperti ini, maka orang ketika awal-awal berbuka akan tetap merasa lapar. Dan akhirnya, orang yang berpuasa itu kurang bisa memperoleh manfaat langsung dari puasanya, yaitu memperoleh kesehatan, afiat, dan vitalitas, bahkan ia akan tetap kebanyakan lemak dan kegemukan. Dan ini tentu bukanlah tujuan Allah mensyariatkan bagi hamba-Nya untuk berpuasa.
Allah berfirman:Bulan Ramadhan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia, penjelasan atas petunjuk itu dan pembeda. Maka siapa yang menemui bulan Ramadhan ini maka berpuasalah. Dan siapa yang sakit atau dalam perjalanan maka dia mengganti puasa tersebut pada bulan-bulan lain. Allah menginginkan untuk kalian kemudahan dan tidak menginginkan bagi kalian kesulitan (Q.S. Al-Baqarah: 175).
Penyakit-Penyakit Kulit
Sungguh puasa memberikan manfaat untuk mengobati berbagai penyakit kulit. hal ini disebabkan karena dengan puasa maka kandungan air dalam darah berkurang, maka berkurang juga kandungan air yang ada di kulit. Hal ini pada gilirannya akan berpengaruh pada:
1. Menambah kekuatan kulit dalam melawan mikroba dan penyakit-penyakit mikroba dalam perut.
2. Meminimalisir kemungkinan penyakit-penyakit kulit yang menyebar di sekujur badan seperti sakit psoriasis (sakit kulit kronis).
3. Meminimalisir alergi kulit dan membatasi masalah kulit berlemak.
Ny. Ilham Husain, seorang puteri Mesir menuturkan:
Ketika aku berusia 10 tahun, aku menderita sakit kulit yang kronis. Penyakit ini muncul dengan warna merah, dan aku tidak menemui satu jenis obat pun. Dan setelah dokter-dokter spesialis kulit terkenal di Mesir berkata kepada Ayahku, "Kalian harus membiasakan ini dan kalian hidup dengan penyakit ini. Penyakit iniadalah tamu yang memberatkan lagi memakan waktu lama".
Dan ketika usiaku mencapai akhir 20 tahun, dan dekat dengan waktu pernikahanku, aku semakin berduka dan mengucilkan diri dari masyarakat, aku benar-benar sumpeg (sempit dada). Dan akhirnya, salah seorang sahabat ayahku yang selalu membiasakan diri melakukan puasa memberi nasihat kepadaku, "Cobalah wahai puteriku, engkau berpuasa sehari kemudian engkau berbuka (makan) sehari, sebab hal itulah yang juga menjadi sebab kesembuhan suamiku dari penyakit yang sampai sekarang tidak diketahui obatnya oleh dokter. Akan tetapi, lakukanlah bahwa pemberi obat adalah Allah dan sesungguhnya sebab terjadinya obat seluruhnya ada di tangan-Nya. Maka, mohonlah kesembuhan terlebih dahulu kepada-Nya dari penyakit yang engkau derita ini, lalu berpuasalah".
Maka, aku pun melakukan puasa, dan aku mulai meneliti hal-hal yang mengeluarkan aku dari jahim yang menyelimutiku. Dan aku membiasakan diri ketika berbuka puasa mengkonsumsi berbagai sayuran dan buah-buahan, kemudian setelah 3 jam aku baru makan makanan berat. Dan aku makan (tidak puasa) pada hari ke dua, lalu berpuasa para hari ke tiga, dan demikian seterusnya. Dan mulai terjadi hal yang mengherankan semua orang, yaitu sakit yang aku derita itu mulai sembuh setelah melewati waktu 2 bulan sejak aku berpuasa. Aku sampai tidak percaya pada diriku, dan aku memulai seperti biasa, dan aku melihat bekas sakitku itu sedikit-demi sedikit mulai hilang dan sampai akhirnya benar-benar sembuh. Akhirnya, aku pun tidak pernah tertimpa penyakit kulit tersebut sampai akhir hayatku."
Puasa Mencegah "Penyakit Orang Kaya"
Penyakit ini sering juga disebut dengan nama "penyakit nacreous" yaitu yang disebabkan karena kelebihan makanan dan sering makan daging. Dan akhirnya tubuh tidak bisa mengurai berbagai protein yang ada dalam daging. Dimana darinya akan menyebabkan tumpukan kelebihan urine dalam persendian, khususnya pada persendian jari-jari besar di kaki. Dan ketika persendian terkena penyakit nacreous, maka ia akan membengkak dan memerah dan disertai nyeri yang sangat. Dan terkadang kadar garam pada air kencing berlebih dalam darah, kemudian ia mengendap di ginjal dan akhirnya mengkristal di dalam ginjal. Dan mengurangi porsi makan merupakan sebab utama bagi kesembuhan dari penyakit yang sangat berbahaya ini.
Pembekuan Jantung dan Otak
Para profesor yang melakukan penelitian medikal ilmiah ini --mayoritasnya adalah non-muslim-- menegaskan akan kebenaran puasa, sebab puasa bisa menjadi sebab berkurangnya minyak dalam tubuh dan pada gilirannya akan menyebabkan berkurangnya kolesterol. Taukah anda apa "mal-kolesterol" itu? Mal-Kolesterol adalah zat yang tertimbun pada oleh karena itu tidaklah berlebihan jika kita mau mendengarkan kepada firman Allah Ta`ala yang berbunyi :
"Dan adaikan kalian mau berpuasa tentu itu lebih bagus bagi kalian jika kalian mengetahui."
Maka berapa ribu manusia yang diliputi kebiasaan makan dan minum secara terus menerus tanpa ilmu ataupun bukan karena keinginan. Dan andai mereka mengikuti metode Allah dan sunnah Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam yang tidak berlebihan dalam hal makan dan minum, puasa tiga kali tiap bulan, tentu mereka akan mengetahui bahwa berbagai penyakit yang mereka alami akan berakhir serta akan turun berat badan mereka beberapa puluh kilogram.
Sakit Persendian Tulang
Sakit persendian adalah penyakit yang timbul karena berlalunya waktu yang panjang. Dengan hal itu maka organ-oragan tubuh mulai terasa nyeri dan sakit-sakitpun akan menyertai, dan kedua tangan dan kaki akan mengalami nyeri yang banyak. Penyakit ini terkadang menimpa manusia pada fase-fase akhir usianya, akan tetapi lebih khusus lagi pada usia antara 30 s/d 50 tahun. Dan masalah yang sesungguhnya adalah kedokteran modern belum mampu menemukan obat atas penyakit ini sampai sekarang.
Akan tetapi percobaan ilmiah yang dilakukan di Rusia menegaskan bahwasannya puasa bisa menjadi sebab kesembuhan penyakit ini. Dan puasa bisa mengembalikan atau membersihkan tubuh dari hal-hal yang membahayakan. Puasa ini dilakukan selama tiga minggu berturut-turut. pada kondisi ini maka mikroba ataupun bakteri penyebab penyakit ini menjadi zat yang dibersihkan pada badan selama puasa. Percobaan ini dilakukan terhadap jumlah penderita penyakit tersebut dan ternyata memperoleh hasil yang menakjubkan.
Berkata Sulaiman Rogerz dari New York berkata, "Aku pernah mengalami penyakit dis-fungsi persendian tulang yang sangat kronis selama tiga tahun yang lalu, padahal penyakit ini tidak terlalu berat waktu itu kecuali aku tidak bisa berjalan jauh, dan tidak mampu duduk lebih dari setengah jam. Aku sudah mencari obat dari berbagai jenis akan tetapi semuanya gagal kemudian qodarullah aku berkenal dengan seorang kawan namanya Zanji Irfani disebuah jalan yang menuju masjid dan ia mengajak aku masuk Islam, dan kami waktu itu sedang di bulan Ramadhan, dan aku sangat terheran-heran dengan metode puasa itu sendiri, akan tetapi aku terus mengikuti aturan Islam ini karena aku merasa aturan itu lebih menyejukan hati dimana atarun-aturan itu bisa mencegah munculnya zat-zat yang berbahaya dan menyeimbangkan hal-hal yang tidak stabil di dalam tubuh. Dua hal inilah masalah yang paling susah yang aku alami di New York. Dan sungguh aku mencoba untuk berpuasa sehari sebelum masuk Islam, aku hanya makan sayur-sayuran, buah-buahan dan kurma saja ketika berbuka pusa. Dan aku tidak makan apapun setelah itu kecuali ketika sahur, dan kini aku bisa berjalan panjang dan Alhamdulillah aku bisa berjalan cepat. Dan akhirnyapun hilang semua nyeri yang selama ini aku alami. Puasa ini merupakan satu-satunya cara yang aku temui yang bisa mengobati penyakitku ini. Maka akupun mengucapkan syukur pada Allah atas limpahan nikmat-Nya padaku untuk masuk Islam setelah aku benar-benar mantap dengan-Nya.
Diakhirnya, Sulaiman berkata sesungguhnya puasa memiliki keutamaan besar sekali bagiku, andai engkau melihat bagaimana aku menyambut bulan Ramadhan setiap tahun, tentu engkau akan mengatakan, "Ah, layaknya seperti anak kecil saja tidak seperti orang yang berusia 40 atau 50 tahun".Diantara Hikmah Diharamkannya Daging Babi
Pada dasarnya, seorang muslim adalah selalu mentaati Allah dalam segala yang diperintahkan dan berhenti dari segala yang dilarang-Nya, baik diketahui hikmah perintah atau larangan tersebut ataupun tidak. Allah berfirman:
"Dan tidak selayaknya, seorang mu'min dan mu'minah, apabila Allah I dan rasul-Nya sudah menetapkan satu hokum terhadap urusan mereka, lalu mereka diperbolehkan memilih keputusan sendiri."
Dan dalam hikmah pengharaman babi, Dr. Abdul Fattah Idris, dosen Fiqh Perbandingan di Univ. Al-Azhar Mesir, mengatakan:
Islam mengharamkan mengharamkan manusia dari memakan daging babi dalam firman-Nya:
Katakanlah, "Tidak aku temukan dalam wahyu yang diturunkan kepadaku, sesuatu yang haram untuk memakannya, kecuali bangkai atau darah yang mengalir atau daging babi, sebab semua itu adalah nista (kotor) atau binatang yang disembelih untuk selain Allah I; maka barangsiapa karena keadaan terpaksa dengan tidak menginginkannya lagi tidak melampaui batas, maka sesungguhnya Rabb-mu Maha pengampun lagi Maha penyayang. (Q.S. Al-An'aam: 145)
Dan dalam ayat yang lain, Allah I berfirman:
"Diharamkan atas kalian adalah bangkai, darah, dan daging babi. "
Secara tekstual, dua ayat di atas menerangkan akan haram-nya memakan daging babi, bahkan para ulama menyatakan haram memakan seluruh bagian dari binatang babi, walaupun bukan daging. Dan disebutkannya kata "daging" dalam ayat di atas hanyalah karena memang mayoritas maksudnya adalah daging jika dimakan.
Oleh karena itu, Imam Nawawi dan Imam Ibn Qudamah Al-Maqdisi menyatakan ijma' (kesepakatan ulama) tentang haramnya memakan satu bagian tertentu dari binatang babi (walaupun bukan dagingnya).
Imam Ibn Hazm mengatakan, "Sepakat seluruh ulama tentang keharaman memakannya, maka tidak halal seseorang memakan satu bagian tertentu dari babi, baik daging, lemak, urat, tulang, otak, atau pun yang lainnya.
Apabila memang demikian syari'at sudah menjelaskan alasan keharaman babi, yaitu "nista" atau kotor, yaitu najis. Dan najis, haru sdijauhioleh setiap muslim. Dan ternyata bukan hanya nista atau kotor atau najis saja, bahkan ia adalah jelek dan banyaknya kandungan kejelekan atau sesuatu yang berbahaya yang mungkin bias mencapai batas "mematikan" bagi orang yang memakannya.
Sejumlah penelitian medis ilmiah telah menetapkan bahwa babi, dibandingkan semua jenis daging hewan yang ada, termasuk daging yang banyak mengandung bahan berbahaya bagi tubuh manusia. Diantara penyakit yang muncul karena memakan babi adalah sebagaiberikut:
1. Penyakit hewan parasit. Diantaranya adalah berkembangnya cacing spiral, termasuk golongan cacing yang paling berbahaya bagi manusia. Semua daging babi pasti mengandung cacing ini. Biasanya cacing ini terkumpul di dalam otot-otot. Maka orang yang memakan daging babi, maka bisa menyebabkan sakit yang sangat, juga menyerang batas diafragma sehingga bisa menyebabkan nafas terhenti, kemudian mati. Dan cacing pita yang panjangnya bisa mencapai 10 kaki, bisa menyebabkan kejang-kejang perut dan darah rendah, juga bisa menyebabkan adanya cacing di otak orang yang memakan daging, hati, paru-paru, jerohan, dan lain-lainnya. Cacing Scars, bisa menyebabkan dis-fungsi paru-paru dan komplikasi saluran pencernaan. Cacing Engcalostoma, Balharesia, Dosentaria bisa menyebabkan leukimia, pendarahan, dan penyakit lainnya yang bisa menyebabkan kematian. Dan cacing jenis lainnya yang ada di dalam babi yang jumlahnya lebih dari 30 jenis dan bervariasi tingkat bahayanya.
2. Penyakit dari bakteri, seperti TB (Tuberculoses), Cholera Tivudiah, Pharatefouid, demam tinggi yang cepat, dan lain-lain;
3. Penyakit dari virus, seperti penyakit dis-fungsi syaraf, dis-fungsi otot jantung (qalbu), influenza, dis-fungsi mulut sapi, dan lain-lain;
4. Penyakit dari mikroba, seperti mikroba Tacsoplasma guwandi, yang bisa menyebabkan panas demam tinggi dan badan melemah, membesarnya hati dan limpa, dis-fungsi paru-paru, otot jantung, dis-fungsi syaraf yang terkait dengan pandangan dan penglihatan;
5. Penyakit-penyakit yang berkembang dari susunan biologis daging dan lemak babi., seperti penambahan persentase cairan bolic pada darah, karena daging babi tidak mengeluarkan cairanbolic kecuali 2%, dan sisanya menjadi seperti daging babi. Oleh karena itu, orang yang memakan daging babi, dikhawatirkan akan terjangkit penyakit nyeri persendian.
Ditambah lagi, babi mengandung minyak lecithin (minyak babi) yang sangat berbeda dengan hewan lainnya. Oleh karena itu, orang yang memakan daging babi mengandung lecithin jenis ini dan kelebihan kolesterol dalam darah mereka, sehingga menambah kemungkinan terkena penyakit kanker, jantung, pendarahan dada, yang semuanya bisa menyebabkan kematian secara mendadak.
Hal-hal ini sampai terjadi perut susah mencerna karena daging babi di perut sekitar 4 jam sampai sempurna bisa dicerna, berbeda dengan daging lain. Juga bisa menyebabkan bertambahnya kegemukan, merasa sesak dan menyebabkan lemahnya ingatan.
Mudharat yang demikian dan lainnya yang sampai kini belum diketahui lagi, merupakan bukti bahwa pembuat syari'at yang maha bijak tidak mengharamkan memakan babi kecuali karena adanya hikmah yang agung, yaitu menjaga jiwa. Dan menjaga jiwa merupakan satu dari lima pokok hal, dalam syariat yang mulia, yang harus dijaga. Wallahu a'laam (Abm)
--------------------------------------------------------------------------------
Tahnik Bayi Dan Kandungan Mukjizat Nabi
Islam telah memberikan perhatian yang besar dalam rangka menjaga anak anak dan ibu-ibu dalam setiap tahapannya dengan perhatian yang demikian tinggi yang tidak tertandingi oleh apa yang sudah dilakukan oleh PBB dan organisasi HAM dan WHO sekalipun.
Dalam Islam, anak tidak hanya dipelihara sejak setelah lahir semata, bahkan bahkan sejak seseorang berfikir akan menikah!!! Nabi saw telah bersabda agar kita memilih pasangan atau isteri yang shalihah (baik). Islam telah memberikan perhatian yang besar untuk keselamatan keturunan dan anggota keluarga agar menjadi kuat, tidak hanya secara akhlaq, bahkan dalam hal genetika tubuh dan kejiwaan. Pemeliharaan ini terus berjalan sampai mencapai masa kehamilan dan ketika hendak melahirkan, melahirkan, menyusui, dan tahapan pendidikan, serta perkembangan berikutnya. Diantara bukti perhatian Islam terhadap anak pada masa kelahiran adalah masalah Tahnik.
Sejumlah hadits tentang tahnik
Iman Bukhari dalam Shahih-nya men-takhrij hadits dari Asma' binti Abi Bakr
Dari Asma' binti Abu Bakr -semoga Allah meridhai keduanya- bahwa dirinya ketika sedang mengandung Abdullah ibn Zubair di Mekah mengatakan, "Saya keluar dan aku sempurna hamilku 9 bulan, lalu aku dating ke madinah, aku turun di Quba' dan aku melahirkan di sana, lalu aku pun mendatangi Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, maka beliau Shalallaahu alaihi wasalam menaruh Abdullah ibn Zubair di dalam kamarnya, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam meminta kurma lalu mengunyahnya, kemudian beliau Shalallaahu alaihi wasalam memasukkan kurma yang sudah lumat itu ke dalam mulut Abdullah ibn Zubair. Dan itu adalah makanan yang pertama kali masuk ke mulutnya melalu Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, kemudianbeliau men-tahnik-nya, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam pun mendo'akannya dan mendoakan keberkahan kepadanya.
Dalam shahihain -Shahih Bukhari dan Muslim- dari Abu Musa Al-Asy'ariy, "Anakku lahir, lalu aku membawa dan mendatangi Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam memberinya nama Ibrahim dan kemudian men-tahnik-nya dengan kurma." dalam riwayat Imam Bukhari ada tambahan: "maka beliau SAW mendoakan kebaikan dan memdoakan keberkahan baginya, lalu menyerahkan kembali kepadaku."
Penjelasan Ilmiah
Sesungguhnya kandungan zat gula "glukosa" dalam darah bayi yang baru lahir adalah sangat kecil, dan jika bayi yang lahir beratnya lebih kecil maka semakinkecil pula kandungan zat gula dalam darahnya.
Oleh karena itu, bayi prematur (lahir sebelum dewasa), beratnya kurang dari 2,5 kg, maka kandungan zat gulanya sangat kecil sekali, dimana pada sebagian kasus malah kurang dari 20 mg/100ml darah. Adapun anak yang lahir dengan berat badan di atas 2,5 kg maka kadar gula dalam darahnya biasanya di atas 30 mg/100 ml.
Kadar semacam ini berarti (20 atau 30 mg/100 ml darah) merupakan keadaan bahaya dalam ukuran kadar gula dalam darah. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya berbagai penyakit:
Bayi menolak untuk menyusui;
Otot-otot melemas;
Berhenti secara terus-menerus aktivitas pernafasan dan kulit bayi menjadi kebiruan;
Kontraksi atau kejang-kejang;
Dan terkadang bisa juga menyebabkan sejumlah penyakit yang berbahaya dan lama, seperti:
Insomnia;
Lemah otak;
Gangguan syaraf;
Gangguan pendengaran, penglihatan, atau keduanya;
Kejang-kejang secara berkepanjangan dan kronis.
Apabila hal-hal di atas tidak segera ditanggulangi atau diobati maka bisa menyebabkan kematian. Padahal obat untuk itu adalah sangat mudah, yaitu memberikan zat gula yang berbentuk glukosa melalui infus, baik lewat mulut, maupun pembuluh darah.
Pembahasan
Sesungguhnya perbuatan Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam men-tahnik bayi-bayi yang baru lahir dengan kurma setelah dilumatkan dan kemudian memasukkannya ke mulut bayi, kemudian men-tahnik-nya (mengolehkan lumatan kurma di langit-langit mulut) adalah memiliki hikmah yang agung. Sebab, kurma memiliki kandungan gula "glukosa" dalam jumlah yang banyak, khususnya setelah dilumatkan dimulut sehingga bercampur dengan air liur, diman air liur mengandungs ejumlah enzim khusus yangbisa mengubah glukosa menjadi gula asal. Air liur juga bisa melumatkan zat-zat gula. Sehingga bayi yang baru lahir bias mencerna kurma lembut itu dengan baik.
Dan karena mayoritas atau bahkan semua bayi membutuhkan zat gula dalam bentuk "glukosa" seketika setelah lahir, maka memberikan kurma yang sudah dilumat bias menjauhkan sang bayi -dengan izin Allah Subhannahu wa Ta'ala - dari kekurangan kadar gula yang berlipat-lipat.
Sesungguhnya disunnahkannya tahnik kepada bayi adalah obat sekaligus tindakan preventif yang memiliki fungsi penting yang sangat, dan ini adalah mukjizat kenabian Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam secara medis dimana sejarah kemanusiaan tidak pernah mengetahui hal itu sebelumnya, bahkan kini manusia tahu bahayanya kekurangan kadar glukosa dalam darah bayi.
Dan sesungguhnya bayi yang baru lahir, apalagi jika lahir premature, tanpa diragukan lagi sangat membutuhkan solusi cepat, yaitu memberikan zat gula. Dan rumah sakit-rumah sakit pun kini memberikan kepada bayi dan anak-anak glukosa agar dihisap oleh sang bayi atau anak kecil langsung setelah lahir, kemudian baru setelah itu, mulailah sang ibu menyusuinya.
Sesungguhnya hadits-hadits Nabi Shalallaahu alaihi wasalam yang mulia yang berkenaan dengan tahnik menjadi pintu pembuka cakrawala pengetahuan dunia dalam hal menjaga dan merawat anak atau bayi, khususnya bayi lahir premature.
Prematur adalah diantara penyakit yang sangat berbahaya, karena sang bayi memiliki kandungan kadar gula glukosa yang sangat kecil dalam darahnya. Jika diberikan kepadanya zat gula yang siap diserap olehnya, maka itu adalah solusi yang terbaik dan selamat dalam keadaan darurat semacam ini. Tahnik kurma juga sekaligus menjadi mukjizat kenabian Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam secara medis, padahal hal itu tidak pernah diketahui sebelumnya, baik pada zaman beliau hidup ataupun pada zaman-zaman sekarang, kecuali setelah dilakukannya sejumlah penelitian pada abad 20-an ini.
Sumber: Makalah Dr. Muhammad 'Ali Al-Bari, dalam Majalah Al-I'jaaz Al-Ilmiy No. 04. (Abm)
--------------------------------------------------------------------------------
Kurma, Antara Islam Dan Ilmu Pengetahuan
Kurma memiliki nilai dan kedudukan khusus dalam Islam, dan semua perhatian manusia tentang keutamaan kurma terfokus pada dua hal ini, dan ketika semakin mendalam pembahasan dan penelitian terhadap kurma, maka anda akan menemukan bahwa kurma memang layak untuk mendapatkan kedudukan dan keistimewaan ini. Dan ini adalah nikmat yang agung yang Allah muliakan kita dengannya dalam deretan nikmat-nikmat lain yang tiada terhitung. Allah berfirman:
Dan kami memberikan kepada kalian semua apa yang kalian minta; dan andai kalian menghitung-hitung nikmat Allah pastilah kalian tidak bisa mendatanya, sesungguhnya manusia benar-benar dhalim dan sangat ingkar (Q.S. Ibrahim: 34)
Allah juga berfirman:
Dan ditumbuhkan untuk kalian di bumi ini tanaman, zaitun, kurma, anggur, dan semua buah-buahan. Sesungguhnya yang demikian benar-benar menjadi tanda-tanda kebesaran Kami bagi kaum yang mau berfikir (Q.S. An-Nahl: 11).
Berdasarkan penelitian yang sudah banyak dilakukan terhadap kurma, ditegaskan bahwa bahwa kurma mengandung sejumlah unsur penting bagi tubuh, akan tetapi sebagian orang tidak mengetahui hal itu, kecuali sedikit saja. Berdasarkan konfigurasi yang bersumber dari ilmu pengetahuan, wawasan yang bisa dicapai di zaman kiwari, aku tercengang dan terhenyak ketika membaca hadits Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam tentang rahasia yang terkandung dalam kurma, dimana Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda:
Jika salah seorang diantara kalian hendak berbuka puasa, maka berbukalah dengan kurma sebab ia berkah, jika tidak ada kurma maka dengan air sebab ia bersih dn suci. (HR. Tirmidzi)
Ini adalah kehebatan kenabian Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam. Sejumlah penelitian ilmiah telah menetapkan akan kebenaran hal di atas. Ketika akhir dari tahapan penyerapan sari makanan -dipenghujung puasa- akan bergetar keadaan glukosa dan insulin dalam darah yang dating ke katup hati. Dan ini dengan prosesnya akan meminimalisir pemakaian glukosa dan mengambilnya melalui organ hati dan sel-sel ujung seperti otot-otot, sel syaraf, dan menjadi sesuatu yang bisa menghilangkan setiap zat yang terkandung dari gelokogen hati. Pada saat seperti itu organ-organ bergantung untuk mendapatkan energi dari Co2 (karbon dioksida) kimiawi, dan oksida glukosa yang terbentuk dalam hati dari asam amino dan gelesrol. Oleh karena itu memulurnya (melentur memanjang) organ penyerap makanan dengan glukosa pada saat ini memiliki manfaat yang sangat banyak. Jadi, meningkatnya kandungan glukosa secara cepat di dalam katup pembuluh darah vena di hati secara langsung akan diserap, dan kemudian masuk ke dalam ke organ hati pertama kali, kemudian ke sel otak, darah, organ pencernaan, otot-otot, dan seluruh jaringan tubuh yang lainnya yang Allah gerakkan organ-organ tubuh untuk beraktivitas kembali dengan melalui makanan itu. Itu untuk menjadikan zat gula terbaik sebagai makanan terbaiknya, paling mudah diserap tubuh, dan menghentikan oksidasi karbon kimiawi, memangkas zat-zat berbahaya dalam tubuh, menghilangkan keadaan lemah secara umum dan kegemetaran yang kecil dalam organ pencernaan. Sesungguhnya adanya oksidasi kimiawi dalam jumlah besar lemak, sebagaimana terhentinya masuknya glukosa melalui aktivitas pembuatan glukosa dalam hati, maka akan menghentikan pemusnahan asam amino dan seterusnya terjagalah protein dalam tubuh.
Kenapa Kurma?
Kurma merupakan makanan paling kaya akan glukosa. Oleh karena itu, kurma merupakan makanan yang paling baik, sebab ia mengandung zat gula yang tinggi antara 75 - 87% dan dalam bentuk glukosa sebanyak 55%, fructose (fraktosa) 45% lebih tinggi dari jumlah protein, minyak dan beberapa vitamin dimana yang terpentingnya adalah vitamin A, B-2, B-12, dan sejumlah zat penting seperti kalsium, phosphor, potassium, sulfur, sodium, magnesium, cobalt, seng (zinc), florin, nuhas (tembaga), Salyolosa, dan zat lain yang bermanfaat untuk tubuh. Fruktosa akan diubah menjadi glukosa dengan cepat dan langsung diserap oleh organ pencernaan dan dikirim ke seluruh tubuh terutama organ-ogran pusat, seperti otak, syaraf, sel darah merah, dan sel pembersih tulang.
Fraktosa bersama zat Salyolosa akan berpengaruh untuk membangkitkan gerakan melilit pada organ perut. Phosphor sangat penting untuk makanan penting bagi ruang-ruang dalam otak dan masuk dalam susunan phosphate dan yang mampu mengubah energi dan mengarahkan penggunaannya dalam seluruh sel tubuh.
Seluruh vitamin yang dikandung oleh kurma juga memiliki pengaruh yang efektif dalam nutrisi makanan (vitamin A, B-1, B-2), Biotin, repuflatin, dan yang lainnya. Ia juga mempunyai pengaruh yang positif untuk syaraf pusat. Kandungan lainnya dari kurma juga memiliki pengaruh yang begitu penting bagi pembentukan sebagian enzim yang vital dalam kerja organ pernafasan, berperan vital dalam meregang dan mengkerutnya otot (fleksibel dan lentur), menyeimbangkan zat asam. Zat magnesium dalam kurma juga bisa menghambat ketuaan.
Sebaliknya, seandainya seseorang memulai berbuka puasa dengan makanan yang berprotein tinggi atau berminyak, maka ia sukar untuk dicerna kecuali setelah memalui waktu yang panjang dari mulai dilumat hingga diserap tubuh. Dan hal ini tidak bisa memenuhi kebutuhan tubuh akan energi siap pakai secara cepat, apalagi untuk bisa meningkatkan kandungan asam amino dalam tubuh sebagai hasil dari makanan yang tidak mengandung zat gula sehingga akhirnya kekurangan zat gula dalam darah.
Masalah vitamin dan zat lainnya, kita melihat bahwa kurma mengandung serat, dan ini merupakan zat yang sangat bagus dalam meningkatkan gerakan organ perut, sekaligus bisa menjaga dari kejang perut yang akhirnya bisa menyulitkan organ pencernaan dan berbagai komplikasi organ sekitar perut.
Kurma yang mentah atau ruthab (kurma mengkel, setengah matang di pohon) memiliki kandungan hormon bitosin . Ini adalah hormon yang khusus untuk kerja gerak peristaltik dalam jaringan darah dan rahim. Dengan hal ini, ia bisa membantu menghindari terjadinya pendarahan dalam rahim. Oleh karena itu, kita mendapati tentang hal itu dalam surat Maryam. Allah berfirman:
Dan rog-lah pohon kurma itu, maka akan jatuh kepadamu ruthab; makan dan minumlah dan bersenang hatilah kamu (Q.S. Maryam: 25 - 26)
(Keterangan: rog [bahasa Jawa] adalah aktivitas seseorang yang ingin mengambil sesuatu dari atas pohon dengan cara memegang pohon dengan kedua tangan, kemudian mendorong dan menarik pohon sehingga bergoyang dan jatuhlah sesuatu yang ada di atas pohon itu -pent).
Dengan sebab ini, kita bisa mengerti bahwa kurma bisa menjadi makanan sekaligus obat. Akan tetapi yang terbaik adalah dengan cara memakan kurma dengan niat sunnah Nabi Shalallaahu alaihi wasalam, maka engkau akan mendapatkan makanan, obat, dan pahala dari Allah Subhannahu wa Ta'ala. Plus jangan lupa untuk memuji Allah atas nikmat ini. (Abm)
Oleh Mahmoud Islamil Syall / Muraja'ah: Dr. Sa'id Syalbi Penasihat Masalah Organ Lambung dan Hati
--------------------------------------------------------------------------------
Indera Perasa
Kulit mampu merasakan. ia merupakan batas luar bagi tubuh. Allah menjadikan kulit tersebut sebagai "radar" yang merupakan indera perasa. Organ "radar" ini bisa mengetahui bahaya yang mengancamnya; bila panas, ia akan memberi tanda bahaya; berjalan kepayahan, ia akan memberi tanda bahaya; terjepit dengan keras, ia akan memberi tanda bahaya, dan bila tertusuk maka ia akan memberi tanda bahaya; bila anda terpotong, ia akan memberi tanda bahaya.
Kalau bukan karena Allah dan kemudian "radar" ini yang ada pada tubuh bagian luar, tentu anda ketika sedang berjalan-jalan di pasar kemudian datang seseorang dan memotong tanganmu dan anda tidak tahu. Maka Allah menjadikan kulit anda memiliki fungsi-fungsi ini untuk menolong dan melindungimu sebagai bukti rahman dan rahimnya Allah subhanahu wa ta'alaa. Dan indera perasa ketika panas, dingin tidak akan dirasakan oleh tubuh manusia kecuali hanya di bagian kulit saja. Dan pada organ kulit ini terdapat syaraf-syaraf perasa yang bisa merasakan panas atau pun dingin.
Ketika para penghuni neraka memasuki neraka pada hari qiamat, maka api neraka memakan kulitnya. Maka, apakah setelah hangusnya kulit, manusia akan merasakan pedihnya api?
Jawabannya adalah: tidak, sebab apabila kulit sudah mati maka mati pula syara-syaraf perasanya. Oleh karena itu, para dokter mengatakan, "Apabila manusia terkena bakar, maka ia akan terluka, yaitu api tersebut menghanguskan kulinya sehingga tidak sakit lagi, sebab syaraf-syaraf kulitnya sudah mati -seperti rambut dan kuku, bila kita mencukur atau memotongnya maka kita tidak merasa sakit, sebab rambut dan kuku tidak mengandung syaraf-syaraf yang bisa menghantarkan rasa sakit.
Maka, apa yang akan menimpa penghuni neraka, bila mereka telah memasuki neraka? Maka, yang terjadi adalah api yang memakan (menghanguskan) kulitnya dan rilekslah sudah... Akan tetapi Allah subhanahu wa ta'alaa yang telah menciptakan kulit, telah berfirman dalam Al-Qur'an:
Sesungguhnya orang-orang yang kafir (mengingkari) ayat-ayat kami (Al-Qur'an), Kami pasti akan memasukkan mereka ke dalam Neraka, maka setiap kali hangus kulit mereka, kami ganti kulit merek atersebut dengan kulit yang baru sehingga mereka merasakan adzab yang pedih (Q.S. An-Nisaa)
Sebab adzab yang menimpa kulit, bila kulit sudah hangus, maka tidak berguna lagi karena tidak adakan dirasakan lagi, akan tetapi Allah mengembalikan kulit tersebut dengan kulit baru sehingga mereka merasakan adzab tersebut.
--------------------------------------------------------------------------------
Jantung dan Pusat Akal Manusia
Pertanyaan:
Apakah pusat keimanan dan kesabaran manusia ada di dalam jantung (Al-Qalbu) ? Dan jika demikian, maka bagaimana keadaannya jika jantung itu dioperasi dan digantikan dengan jantung buatan ? Dan apakah jantung yang disebutkan di dalam Al-Qur'an dan Al-Sunnah sama dengan jantung yang disebut dalam ilmu anatomi?
Jawaban:
Kami pernah meneliti permasalahan ini dan kami sudah menemukan jawabannya. Sejak beberapa saat, kami mengutus seorang utusan ke Pusat penelitian aktivitas jantung buatan di Amerika. Maka terjadilah dialog sebagaiberikut:
Utusan kami: Kalau diperbolehkan, kami ingin bertemu dengan pasien (orang yang baru diganti jantungnya dengan jantung buatan).
Para pakar jantung: Tidak boleh, Anda tidak diizinkan untuk mewawancarainya !!
Utusan kami: Kenapa tidak boleh, kami hanya ingin menemui dan bertanya kepadanya ."
Maka para pakar jantung tersebut menolak dan terus menolaknya dengan keras.
Para pakar jantung: Informasi apa yang ingin anda peroleh dari pasien kami, kami akan memberikannya kepada anda".
Utusan kami: Kalau Rabb kami Allah ta'alaa mengizinkan, maka informasi yang kami peroleh akan menjadi bukti mukjizat kebenaran Al-Qur'an secara ilmiah dan kami akan membicarakannya di waktu-waktu mendatang. Ini, insya Allah, akan kalian saksikan dan kalian ketahui".
Maka kami pun menyepakati dan mengikuti. Dan ternyata di sana ada salah seorang profesor dari Univ. Al-Mulk Abdul Aziz. Dia berkata kepadaku, "Apakah anda belum mendengar informasi baru ?"
Utusan kami: Tentang apa?"
Profesor: Diberitakan di sebuah harian sejak 3,5 tahun yang lalu. Harian tersebut mengatakan bahwa mereka telah berhasil mengungkap bahwa jantung bukan hanya tempat bagi darah semata!!! Bahkan, juga merupakan pusat akal dan berfikir manusia.
Utusan kami: Allahu Akbar, tunjukan kepada kami harian (koran) itu."
Maka kami pun menerima koran tersebut, dan sampai kini koran tersebut ada padaku". Ini yang pertama.
Kemudian waktu pun berlalu, kami hadir di pusat penggantian jantung di Yordania. Aku katakan bahwa negeri ini adalah negeri Arab, mungkin kita akan lebih mudah insya Allah untuk mendapatkan informasi tentang hal itu. Dan mungkin juga kita bisa melihat dengan mata kepala kita. Maka salah seorang yang terus mengikuti pembicaraan ini berkata, "Apakah anda pernah mendengar sebuah konferensi pers tentang orang pertama yang diganti jantungnya?"
Aku katakan, "Belum pernah."
Ia berkata, "Konferensi pers tersebut mengatakan bahwa andai anda bersama dengan kami di dalam rumah tentu kalian akan melihat/menyaksikan perilaku ini , tentu kalian tidak mengira bahwa aku akan begini. Masih tersisa satu masalah, akan tetapi hal itu di luar konteks pembahasannya.
Pagi hari ini, salah seorang dokter Saudi Arabia yang sedang sibuk konsentrasi dalam penggantian jantung menghubungiku dan dirinya ingin kembali berbicara tentang pembahasan yang tertinggal tersebut.
Maka aku pun menanyakannya: Aku ingin pembicaraan kita tentang perubahan-perubahan akal dan fikiran dan emosional yang terjadi, dan kemampuan untuk memilih pada orang yang diganti jantungnya. Apa yang terjadi ?"
Dokter : Pertama, aku ingin katakan kepada anda satu informasi yang sedang dihadapi para dokter yang melakukan penggantian jantung, bahwa jantung baru yang dipasang pada tubuh pasien tidak memiliki emosi dan perasaan".
Saya berkata: maksudnya bagaimana?"
Dokter: "Orang yang dipasangi Jantung tersebut jika aku mendekatinya dengan tiba-tiba, dia tidak merespon samasekali, seolah tidak ada sesuatu mengancamnya, jantungnya seolah dingin tidak bisa mengirimkan merespon apapun ke seluruh organ tubuhnya".
Aku berkata: Ini insya Allah akan mengungkap sejumlah hal yang merupakan mukjizat Al-Qur'an dan akan menjelaskan apa yang selama ini kita teliti, sabarlah sebentar, sebab masalah ini masih dalam permulaan dan mereka pun mengatakan bahwa mereka telah berhasil mengungkap bahwa jantung, di dalamnya terdapat hormon-hormon akal dan berfikir. Hormon inilah yang mengirimkan perintah-perintah akal ke seluruh organ tubuh, dan sesungguhnya jantung adalah pusat akal dan berfikir, danbukanlah sekedar tempat sirkulasi darah semata. Allah benar-benar Maha Mengetahui, dan waktu yang kami janjikan sudah dekat, insya Allah.
Allah berfirman:
Dan kami (Allah) telah jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia; mereka memiliki qulub (jantung) akan tetapi jantungnya tidak mereka gunakan untuk memahami; mereka memiliki mata tapi tidak mereka gunakan untuk melihat; dan mereka memiliki telinga akan tetapi tidak mereka gunakan untuk mendengar ayat-ayat Allah. Mereka layaknya binatang ternak, bahkan lebih rendah daripada itu, dan merekalah orang-orang yang lalai. (QS. Al-A'raaf, 179)
( Sumber: Al-I'jaaz Al-Ilmiy fii Al-Qur'an wa Al-Sunnah )
--------------------------------------------------------------------------------
Warna Hijau Dalam Al-Qur'an
Ada banyak kata "hijau" di dalam ayat-ayat Al-Qur'an dan menjelaskan akan keadaan penghuni jannah ataupun segala yang ada disekelilingnya, berupa kenikmatan, suasana, kesenangan, ketenangan jiwa. Kita mendapati di dalam surat Al-Rahman:
Mereka bertelekan (bertelekan: tiduran menyamping, tubuh lurus, dengan salah satu tangannya dilipat dan telapak tangannya menyangga kepala -pent) di atas bantal-bantal yang hijau dan permadani yang indah (QS. Al-Rahman: 76)
Mereka mengenakan pakaian sutra halus yang hijau, dan sutra tebal, serta dipakaikan gelang dari perak kepada mereka. Dan Rabb mereka memberi minum mereka dengan minuman yang suci (Q.S. Al-Insan: 21)
Mereka mengenakan pakaian sutra halus yang hijau dan sutra tebal (Q.S. Al-Kahf: 31)
Salah seorang pakar psikologi, Ardatsham, mengatakan, "Sesungguhnya pengaruh warna terhadap manusia sangat besar, dan saya pernah melakukan sejumlah penelitian dan menjelaskan bahwa warna berpengaruh terhadap kejiwaan dan semangat serta vitalitas kita; merasa panas; atau dingin; atau nyaman; atau bahagia; bahkanbisa berpengaruh terhadap kepribadian seseorang dan berpengaruh terhadap menyikapi kehidupan.
Dan warna bias menjadi sebab relung jiwa yang dalam terpengaruh dengannya. Sebuah rumah sakit pernah mengundang sejumlah pakar untuk memberikan saran bagi warna dinding ruang pasien atau warna dinding rumah sakit, sehingga bisa banyak membantu dalam mengobati mereka. Rumah sakit juga meminta saran tentang warna yang terbaik untuk pakaian pasien. Sejumlah percobaan telah membuktikan bahwa warna kuning bisa membangkitkan semangat di syaraf pusat. Adapun warna ungu bisa membangkitkan ketenangan;
Adapun warna biru, maka orang yang melihatnya akan merasa dingin. Sebaliknya, warna merah maka orang akan merasa panas atau gersang. Dan para pakar tersebut mengatakan bahwa warna yang bisa membangkitkan kebahagiaan, gembira, bersemangat hidup (bergairah) adalah warna hijau.
Oleh karena itu, warna yang utama dan sesuai untuk kamar atau ruang operasi, pakaian para ahli bedah dan pakaian pasien adalah warna hijau. Sebuah pengalaman unik akankami kemukakan di sini bahwa ada sebuah pengalaman yang terjadi di London, Inggris, di kawasan Black Fryer yang dikenal dengan "kawasan bunuh diri" karena mayoritas kejadian bunuh diri banyak terjadi di kawasan ini. Kemudian diadakan perubahan warna dari warna gelap gurun ke warna hijau metalik. Denganhal ini ternyata terjadi penurunan jumlah kejadian bunuh diri dengan sangat signifikan. Warna hijau juga bisa menjadikan pandangan mata nyaman.
Sumber: ( Kitab: Ma'a Al-Thib fii Al-Qur'an Al-Karim, Dr. Abdul Hamid Diyab, Dr. Ahmad Qarquz, Mu'assasah Ulum Al-Qur'an, Dimasyq. )
--------------------------------------------------------------------------------
Hikmah Disyari'atkan Khitan
Dari Abu Hurairah -Semoga Allah meridhainya- Rasulullah bersabda:
Artinya: Fithrah manusia itu ada lima, yaitu khitan, mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, memotong kuku, dan mencukur kumis (HR. Bukhari, 5889).
Makna fitrah pada asalnya adalah tabiat yang semula sudah ada, dan yang dimaksu dengan hadits tersebut di atas adalah, "Jika 5 hal di atas dilakukan maka pelakunya disifati dengan fithrah sebagaimana Allah tetapkan demikian untuk para hambanya, dan juga Allah memotivasi hamba-Nya untuk melakukan, mencintai hal yang demikian, sehingga hamba tersebut memiliki sifat yang paling sempurna lagi mulia. Dalam sejumlah sifat yang lain disebutkan, "Lima hal yang teramsuk sunnah/kebiasaan".
Dan khitan maknanya adalah memotong, yaitu memotong kulub (kulit yang berlebih yang ada pada dzakar bagian depan. Adapun istihdad, adalah menggunakan alat potong untuk menghilangkan rambut yang ada di atas dan sekitar kemaluan laki-laki. Demikian juga rambut yang ada di sekitar kemaluan perempuan.
Sebuah majalah medis terkenal di Inggris, BMG, pernah menurunkan makalah tentang kanker kelamin dan penyebab-penyebabnya pada tahun 1986. Diantara keterangannya adalah, "Sesungguhnya kanker kelamin sangat kecil sekali terjadi di kalangan yahudi dan negeri-negeri muslim, sebab mereka ini melakukan khitan semenjak usia anak-anak. Dan data statistik medis menunjukkan bahwa kanker kemaluan yang terjadi pada kalangan yahudi tidak terjadi kecuali hanya terhadap 9 penderita saja dalam setahun."
Proses terjadinya kanker kelamin adalah ketika kemaluan tidak dikhitan, maka kulub yang ada di bagian depan kemaluan tersebut selalu menyisakan air kencing yang keluar. Air kencing tersebut membawa endapan-endapan yang dalam waktu yang lama akan menutupi bagian saluran air kencing sehingga menyebabkan dis-fungsi. Maka dengan dikhitannya kulub ini, kemungkinan mengendapnya sisa-sisa air kencing tidak ada lagi karena selalu dibersihkan setiap kali kencing. Sisa-sisa endapan air kencing inilah yang berdasarkan penelitian merupakan sebab utama terjadinya kanker kelamin.
Majalah "Al-Ma'had Al-Wathaniy lii Al-Sarthan" menurunkan berita tentang hasil penelitian yang menegaskan bahwa kanker kelamin bisa berpindah ketika berhubungan seks. Dan dengan hubungan seks dengan banyak pasangan bebas juga akan menyebabkan terjadinya kanker ini. Dalam dalam laporan buletin sebuah akademi untuk penyakit-penyakit anak-anak disebutkan bahwa sesungguhnya khitan adalah cara yang efektif untuk mencegah terjadinya kanker kelamin.
Sebuah majalah Amerika untuk penyakit anak-anak juga menegaskan bahwa aktivitas-aktivitas agama yang dianut kalangan muslimin (Islam) dan yahudi yang menegaskan mensyari'atkan khitan memiliki dampak yang sangat mendasar dalam memotivasi mereka untuk melaksanakan fithrah ini (khitan)". Dan dalam shahihain (Bukhari dan Muslim) diriwayatkan dari Abu Hurairah secara marfu' bahwa Nabi Ibrahim --Alaihis Salam-- melakukan khitan ketika ia memasuki usia 80 tahun.
Sumber: Al-Arbaun Al-Ilmiyah" Abdul hamid Mahmud Thahmaz, Daar Al-Qalam
Penerjemah: Abu Muhammad ibn Shadiq
--------------------------------------------------------------------------------
Hikmah Pengharaman Alkohol : Dampaknya Terhadap Jantung
Dr. Sath-han Ahmad (United State of America)
òSudah menjadi sesuatu yang diketahui umum, yaitu adanya dampak yang sangat kentara dari alkohol terhadap otak dan kerja hati (liver), kecuali apabila hal itu digunakan untuk tujuan-tujuan sosial atau untuk medis. Ada sebuah pemahaman yang menyatakan bahwa penggunaan alkohol dalam jumlah kecil tidak berdampak pada toksin atau mempengaruhi anggota tubuh lainnya sehingga tidak boleh melarang penggunaan alkohol.
Oleh karena itu, aku melaksanakan penelitian ini untuk memastikan ada-tidaknya dampak yang signifikan terhadap jantung bagi manusia. Penelitian juga aku lakukan terhadap zat aditif "khomer" bagi responden. Tes percobaan adalah 6 jenis alkohol dengan kandungan 43% saya berikan kepada orang biasa yang sehat yang berusia 23 - 30 tahun selama 2 jam, bagi kelompok pertama, dan 1 jam bagi kelompok kedua. Dan ternyata, kerja jantung jadi berdebar kencang.
Terhadap kelompok pertama, setelah berselang 60 menit (1 jam), kandungan al-kohol menjadi + 74 mcm/ml ada penambahan selama pemompaan darah 90 - 96 mili kedua. Dan penambahan waktu kepastian 44 - 52, bertambah persentase keduanya dari 0,299 sampai 323. Dan mulai menurun setelah 2 jam pertama padahal jumlah alkohol dalam darah bertambah sampai 111 mg dengan peningkatan yang sangat cepat/drastis (pada kelompok kedua) dan terjadi dis-fungsi organ perut bagian kiri setelah 30 menit. Hal ini terjadi ketika keadaan alkohol dalam darah mencapai 50 mg/100ml.
Adapun pada kelompok ketiga. Kami melakukan studi komparasional terhadap 5 orang yang aku beri saccharine dan terjadi penurunan pada tiga hal tersebut pada setiap orang.
Oleh karena itu, penggunaan alkohol dengan dosis "kecil/atau tidak seberapa" akan menyebabkan terjadinya disfungsi organ secara berkala; dan pada orang-orang biasa bila tidak berkala. Dan untuk menganalisis kerja jantung pada pada saat diberi zat aditif tersebut di atas, maka 3 orang yang sudah kecanduan khomer, kami melakukan studi komparasinya dengan kelompok orang-orang biasa yang sehat. Berdasarkan hipotesis : Ada perbedaan yang jelas pada keadaan dan gejala-gejala jantung, maka diketahui bahwasanya ditemukan keadaan yang sangat jelas pada setiap responden tentang disfungsi organ perut bagian kiri, baik besar atau pun kecil. Dan disfungsi ini lebih jelas lagi pada orang yang sedang sakit yang relatif lebih lama pada lama-tidaknya kerja jantung. Pada 12 pasien tidak mengetahui penyebab pembengkakan jantung, sebab ukuran/volume organ perut bagian kiri dan volume darah dan terbuang berbeda lebih jelas dibandingkan pada responden orang biasa.
Dan pada 11 orang yang menderita sakit tambahan, tidak mengetahui pembengkakan jantung dengan perbedaan yang jelas, yaitu adanya penambahan atau pengurangan volume pompa darah.
Pada 18 pasien, mengetahui adanya pembengkakan jantung tanpa diserta gejala, terjadi penurunan atau dis-fungsi kerja pompa jantung secara jelas dan disertai penurunan volume dan darah yang terbuang.
Berdasarkan hal tersebut, penggunaan alkohol (sebagai zat aditif) adalah kritis secara terus-menerus terhadap jantung. Hal ini diawali dengan berdebarnya detak jantung dan sampai pada tahapan berikutnya, sakit; penurunan stamina tubuh pada kerja pompa darah, kemudian pembengkakan jantung, munculnya dis-fungsi jantung. Dan informasi yang diperoleh dari percobaan terhadap sejumlah anjing menguatkan data kami ini, dimana kami telah memberi makan 7 anjing tersebut secara paralel 5 kebutuhan anjing tersebut akan energi panas melalui alkohol selama 18 bulan. Maka, terjadilah dis-fungsi/penurunan yang sangat jelas pada jumlah yang terbuang dari organ perut bagian kiri, dan pada kekuatan tulang biseps. Adapun pembengkakan pada organ perut dan inflamasi ataupun perubahan pada keduanya, maka hal itu tidak terjadi, dan terjadinya penurunan potassium dengan adanya catatan pada biseps jantung anjing (64, dimana sebelumnya 72).
Berdasarkan hal tersebut, pengunaan alkohol dengan dosis apapun dan dalam kondisi apapun bukan hanya mempengaruhi aqidah saja, bahkan berdampak kepada jantung dengan dampak yang sangat berbahaya.
Sesungguhnya hukum pengharaman di dalam Islam adalah sesuatu yang sudah dogmatis dan terbatas yang tidak ada porsi sedikitpun untuk meragukannya atau mengingkarinya. Sikap Islam terhadap penggunaannya minuman beralkohol dalam dosis kecil adalah sangat jelas yang tidak perlu penjelasan tambahan, sebagaimana disebutkan dalam hadits-hadits Rasulullah. Adapun orang-orang kafir dan kalangan pendosa, mereka mengikuti kaidah-kaidah mereka dari aspek kemanusiaan dan medik untuk melegalkan penggunaan alkohol dalam dosis rendah .... Maka mereka akhirnya menyangka bahwa dosis rendah tidak akan berdampak secara signifikan, tidak jadi haram, dan tidak membahayakan tubuh. Dari hal ini pun akhirnya dimungkinkan penggunaan alkohol dalam dosis sedang untuk tujuan-tujuan medik.
Oleh karena itu, dipandang perlu bahwa kita dalam setiap moment selalu mengedepankan ilmu dan dalil untuk memuaskan mereka-mereka yang tidak yakin dengan asas komitmen dalam kita bertahkim dengan hukum ilahi.
--------------------------------------------------------------------------------
Hikmah Diharamkannya Menikahi Saudara Sesusuan
Rasulullah bersabda, "Diharamkan dari saudara sesusuan segala sesuatu yang diharamkan dari nasab".HR. Bukhari dan Muslim
Sejumlah penelitian ilmiah baru-baru ini menemukan adanya gen dalam ASI orang yang menyusui, dimana ASI mengakibatkan terbentuknya organ-organ pelindung pada orang yang menyusu. Yang demikian apabila ia menyusu antara 3 sampai 5 susuan. Dan ini adalah susuan yang dibutuhkan untuk bisa membentuk organ-organ yang berfungsi melindungi tubuh manusia.
Maka, apabila ASI disusu maka ia akan menurunkan sifat-sifat khusus sebagaimana pemilik ASI tersebut. Oleh karena itu, ia akan memiliki kesamaan atau kemiripan dengan saudara atau saudari sesusuannya dalam hal sifat yang diturunkan dari ibu pemilik ASI tersebut.
Dan juga sudah ditemukan bahwa organ-organ yang berfungsi melindungi tubuh mungkin akan menyebabkan munculnya sifat-sifat yang diridhai oleh sesama saudara dalam kaitannya dengan pernikahan. Dari sini, kita mengetahui hikmah yang terkandung dari hadits di atas yang melarang kita dari menikahi saudara sesusuan yaitu mereka yang menyusu pada ibu lebih dari 5 kali susuan.
Sesungguhnya kekerabatan karena sesusuan ditetapkan dan dapat dipindahkan karena keturunan. Dan penyebab yang diturunkan dan gen yang dipindahkan. maksudnya adalah bahwa kekerabatan karena faktor sesusuan disebabkan karena adanya perpindahan gen dari ASI orang yang menyusui kepada orang yang menyusu tersebut, masuk, dan bersatu dengan jaringan gen orang yang menyusu tersebut, atau ASI tersebut memang mengandung lebih dari satu sel, dimana sel itu merupakan inti dari kehidupan manusia. Sel itu sering disebut dengan DNA.
Juga mungkin karena organ sel pada orang yang menyusu menerima sel yang asing, sebab sel itu tidak matur. Keadannya adalah keadaan percampuran dari berbagai sel, dimana perkembangannya tidak akan sempurna kecuali setelah melewati beberapa bulan atau beberapa tahun sejak kelahiran. Kalau penjelasan asal-mula penyebab adanya kekerabatan karena hal ini, maka hal ini memiliki konsekuensi yang sangat penting dan sangat menentukan.
Rasulullah bersabda, "Diharamkan dari saudara sesusuan segala sesuatu yang diharamkan dari nasab".( HR. Bukhari dan Muslim )
( Dr. Muhammad Jamil Jabbal, Dr. Miqdad Mar'iy )
--------------------------------------------------------------------------------
Hikmah Didahulukan Pendengaran daripada Penglihatan Di Dalam Al-Qur'an
Manusia ketika hilang matanya, maka hilanglah segalanya, hidup dalam kegelapan sepanjang waktu, tidak bisa melihat apa-apa...
Akan tetapi kalau manusia kehilangan pendengarannya, maka dia masih bisa melihat. Pada saat itu, musibah yang ia derita lebih ringan daripada ia kehilangan mata.
Akan tetapi Allah ta'alaa ketika menyebutkan kata "pendengaran" dalam Al-Qur'an selalu didahulukan daripada penglihatan.
Sungguh, ini merupakan satu mu'jizat Al-Qur'an yang mulia. Allah telah mengutamakan dan mendahulukan pendengaran daripada penglihatan. Sebab, pendengaran adalah organ manusia yang pertama kali bekerja ketika di dunia, juga merupakan organ yang pertama kali siap bekerja pada saat akhirat terjadi. Maka pendengaran tidak pernah tidur sama sekali.
Sesunguhnya pendengaran adalah organ tubuh manusia yang pertama kali bekerja ketika seorang manusia lahir di dunia. Maka, seorang bayi ketika saat pertama kali lahir, ia bisa mendengar, berbeda dengan kedua mata. Maka, seolah Allah ta'alaa ingin mengatakan kepada kita, "Sesungguhnya pendengaran adalah organ yang pertama kali mempengaruhi organ lain bekerja, maka apabila engkau datang disamping bayi tersebut beberapa saat lalu terdengar bunyi kemudian, maka ia kaget dan menangis. Akan tetapi jika engkau dekatkan kedua tanganmu ke depan mata bayi yang baru lahir, maka bayi itu tidak bergerak sama sekali (tidak merespon), tidak merasa ada bahaya yang mengancam. Ini yang pertama.
Kemudian, apabila manusia tidur, maka semua organ tubuhnya istirahat, kecuali pendengarannya. Jika engkau ingin bangun dari tidurmu, dan engkau letakkan tanganmu di dekat matamu, maka mata tersebut tidak akan merasakannya. Akan tetapi jika ada suara berisik di dekat telingamu, maka anda akan terbangun seketika. Ini yang kedua.
Adapun yang ketiga, telinga adalah penghubung antara manusia dengan dunia luar. Allah ta'alaa ketika ingin menjadikan ashhabul kahfi tidur selama 309 tahun, Allah berfirman: Maka Kami tutup telinga-telinga mereka selama bertahun-tahun (selama 309 tahun, lihat pada ayat 25 berikutnya -pent) (Q.S. Al-Kahfi: 11)
Dari sini, ketika telinga tutup sehingga tidak bisa mendengar, maka orang akan tertidur selama beratus-ratus tahun tanpa ada gangguan. Hal ini karena gerakan-gerakan manusia pada siang hari menghalangi manusia dari tidur pulas, dan tenangnya manusia (tanpa ada aktivitas) pada malam hari menyebabkan bisa tidur pulas, dan telinga tetap tidak tidur dan tidak lalai sedikitpun.
Dan di sini ada satu hal yang perlu kami garis bawahi, yaitu sesungguhnya Allah berfirman dalam surat Fushshilat:
Dan kamu sekali-kali tidak dapat bersembunyi dari persaksian yang dilakukan oleh pendengaranmu, mata-mata kalian, dan kulit-kulit kalian terhadap kalian sendiri, bahkan kamu mengira bahwa Allah tidak mengetahui kebanyakan dari apa yang kalian kerjakan. (Q.S. Fushshilat: 22)
Kenapa kalimat "pendengaran" dalam ayat tersebut berbentuk tunggal (mufrad) dan kalimat "penglihatan" dan "kulit" dalam bentuk jamak ? Padahal, bisa saja Allah mengatakannya: Pendengaran-pendengaran kalian, penglihatan-penglihatan kalian, dan kulit-kulit kalian.
Dan memang konteks ayatnya adalah pendengaran dan penglihatan (bentuk tunggal) atau pendengaran-pendengaran dan penglihatan-penglihatan (bentuk jamak). Akan tetapi Allah ta'alaa dalam ayat di atas -yang demikian rinci dan jelas- ingin mengungkapkan kepada kita tentang keterperincian Al-Qur'an yang mulia. Maka mata adalah indera yang bisa diatur sekehendak manusia, saya bisa melihat dan bisa tidak melihat, saya bisa memejamkan mata bila saya tidak ingin melihat sesuatu, memalingkan wajahku ke arah lain, atau pun mengalihkan pandanganku ke yang lain yang ingin saya lihat. Akan tetapi telinga tidak memiliki kemampuan itu, ingin mendengar atau tidak ingin mendengar, maka anda tetap mendengarnya. Misalnya, anda dalam sebuah ruangan yang di sana ada 10 orang yang saling berbicara, maka anda akan mendengar semua suara mereka, baik anda ingin mendengarnya atau tidak; anda bisa memalingkan pandangan anda, maka anda akan melihat siapa saja yang ingin anda lihat dan anda tidak bisa melihat orang yang tidak ingin anda lihat. Akan tetapi, anda tidak mampu mendengarkan apa yang ingin anda dengar perkataannya dan tidak juga mampu untuk tidak mendengar orang yang tidak ingin anda dengar. Paling-paling anda hanya bisa seolah-olah tidak tahu atau seolah-olah tidak mendengar suara yang tidak ingin anda dengar, akan tetapi pada hakikatnya semua suara tersebut sampai ke telinga anda, mau atau pun tidak.
Jadi, mata memiliki kemampuan untuk memilih; anda bisa melihat yang itu atau memalingkan pandangan mata dari hal itu, saya pun demikian, dan orang lain pun demikian, sedangkan pendengaran; setiap kita mendengar apa saja yang berbunyi, diinginkan atau pun tidak. Dari hal ini, maka setiap mata berbeda-beda pada yang dilihatnya, akan tetapi pendengaran mendengar hal yang sama. Setiap kita memiliki mata, ia melihat apa saja yang ia mau lihat; akan tetapi kita tidak mampu memilih hal yang mau kita dengarkan, kita mendengarkan apa saja yang berbunyi, suka atau tidak suka, sehingga pantas Allah ta'alaa menyebutkan kalimat "pandangan" dalam bentuk jamak, dan kalimat "pendengaran" dalam bentuk tunggal, meskipun kalimat pendengaran didahulukan daripada kalimat penglihatan. Maka pendengaran tidak pernah tidur atau pun istirahat. Dan organ tubuh yang tidak pernah tidur maka lebih tinggi (didahulukan) daripada makhluk atau organ yang bisa tidur atau istirahat. Maka telinga tidak tidur selama-lamanya sejak awal kelahirannya, ia bisa berfungsi sejak detik pertama lahirnya kehidupan yang pada saat organ-organ lainnya baru bisa berfungsi setelah beberapa saat atau beberapa hari, bahkan sebagian setelah beberapa tahun kemudian, atau pun 10 tahun lebih.
Dan telinga tidak pernah tidur, ketika engkau sedang tidur maka semua organ tubuhmu tidur atau istirahat, kecuali telinga. Jika terdengar suara disampingmu maka spontan engkau akan terbangun. Akan tetapi, jika fungsi telinga terhenti, maka hiruk-pikuk aktivitas manusia di siang hari dan semua bunyi yang ada tidak akan membangunkan tidur kita, sebab alat pendengarannya (penerima bunyi) yaitu telinga tidak bisa menerima sinyal ini. Dan telinga pulalah yang merupakan alat pendengar panggilan penyeru pada hari qiamat kelak ketika terompet dibunyikan.
Dan mata membutuhkan cahaya untuk bisa melihat, sedangkan telinga tidak memerlukan hal lain. Maka, jika dunia dalam keadaan gelap, maka mata tidak bisa melihat, walaupun mata anda tidak rusak. Akan tetapi telinga bisa mendengar apapun, baik siang maupun malam; dalam gelap maupun terang benderang. Maka telinga tidak pernah tidur dan tiak pernah berhenti berfungsi.
--------------------------------------------------------------------------------
Hikmah Larangan Bernafas Ketika Minum
Dari Tsumamah bin Abdullah, "Dahulu Anas bin Malik radhiyallahu ta'alaa anhu pernah bernafas di dalam bejana dua kali atau tiga kali, dan dia mengira Nabi sallallahu alaihi wa sallam pernah melakukan hal itu (HR. Bukhari, No. 5631)
Dari Abu Qatadah dan bapaknya, Rasulullah bersabda, "Apabila salah seorang diantara kalian minum, maka janganlah ia bernafas di bejana (gelas), dan jika salah seorang dari kalian kencing maka janganlah ia memegang dzakar (kemaluannya) dengan tangan kanannya, jika membersihkan maka jangan membersihkan dengan tangan kanannya (HR. Bukhari 5630)
Sebagian ulama mengatakan, "Larangan bernafas di dalam bejana ketika minum sama seperti larangan ketika makan dan minum, sebab hal itu bisa menyebabkan keluarnya ludah sehingga bisa mempengaruhi kebersihan air minum tersebut. Dan keadaan ini apabila dia makan dan minum dengan orang lain. Adapun bila ia makan sendirian atau bersama keluarganya atau dengan orang yang tidak terganggu dengan caramu tersebut, maka hal itu tidak mengapa." Aku ( Imam Ibn Hajar Al-Asqalani) berkata, "Dan yang lebih bagus adalah memberlakukan larangan hadits Nabi tersebut, sebab larangan itu bukan untuk menghormati orang yang layak dihormati ataupun untuk mendapat penghargaan dari orang lain.... Berkata Imam Al-Qurthubi, "Makna larangan itu adalah agar bejana dan air tersebut tidak tercemar dengan air ludah atau pun bau yang tidak sedap". Fat-hul Bari, 10/94.
Demikianlah penjelasan para ulama kita. Para pakar kontemporer pun telah berusaha mengorek hikmah atas larangan tersebut. Mereka mengatakan, "Ini adalah petunjuk yang indah yang diajarkan oleh Nabi kita Muhammad sallallahu alaihi wa sallam dalam menyempurnakan akhlaq. Dan apabila makan atau minum kemudian terpercik ludah keluar dari mulut kita, maka hal itu merupakan kekurangnya sopan santun kita, dan sebab munculnya sikap meremehkan, atau penghinaan. Dan Rasulullah adalah adalah penghulunya seluruh orang-orang yang santun dan pemimpinnya seluruh para pendidik.
Bernafas adalah aktivitas menghirup dan mengeluarkan udara; menghirup udara yang bersih lagi penuh dengan oksigen ke dalam paru-paru sehingga tubuh bisa beraktivitas sebagaimana mestinya; dan menghembuskan nafas adalah udara keluar dari paru-paru yang penuh dengan gas karbon dan sedikit oksigen, serta sebagian sisa-sisa tubuh yang beterbangan di dalam tubuh dan keluar melalui kedua paru-paru dalam bentuk gas. Gas-gas ini dalam persentase yang besar ketika angin dihembuskan, padanya terdapat sejumlah penyakit, seperti pada toksin air kencing ... Maka udara yang dihembuskan mengandung sisa-sisa tubuh yang berbentuk gas dengan sedikit oksigen. Dari hal ini kita mengetahui hikmah yang agung dari larangan Rasulullah; yaitu agar kita tidak bernafas ketika makan atau minum; akan tetapi yang dibenarkan adalah minum sebentar lalu diputus dengan bernafas di luar bejana, lalu minum kembali.
Rasulullah memberikan wejangan tentang awal yang bagus dalam perintahnya tentang memutus minum dengan bernafas sebentar-sebentar. Sebagimana sudah kita ketahui, bahwa seorang yang minum 1 gelas dalam satu kali minuman akan memaksa dirinya untuk menutup/menahan nafasnya hingga ia selesai minum. Yang demikian karena jalur yang dilalui oleh air dan makanan dan jalan yang dilalui oleh udara akan saling bertabrakan, sehingga tidak mungkin seseorang akan bisa makan atau minum sambil bernafas secara bersama-sama. Sehingga tidak bisa tidak, ia harus memutus salah satu dari keduanya. Dan ketika seseorang menutup/menahan nafasnya dalam waktu lama, maka udara di dalam paru-paru akan terblokir, maka ia akan menekan kedua dinding paru-paru, maka membesar dan berkuranglah kelenturannya setahap demi setahap.
Dan gejala ini tidak akan terlihat dalam waktu yang singkat. Akan tetapi apabila seseorang membiasakan diri melakukan ini (minum dengan menghabiskan air dalam satu kali tenggakan) maka ia akan banyak sekali meminum air, seperti unta, dimana paru-parunya selalu terbuka.... Maka paru-paru akan menyempitkan nafasnya manakala ia sedikit minum air, maka kedua bibirnya kelu dan kaku, dan demikian juga dengan kukunya. Kemudian, kedua paru-parunya menekan jantung sehingga mengalami dis-fungsi jantung (gagal jantung), kemudian membalik ke hati, maka hati menjadi membesar (membengkak), kemudian sekujur tubuh akan menggembur. Dan Demikianlah keadaannya, sebab kedua paru-paru yang terbuka merupakan penyakit yang berbahaya, sampai para dokter pun menganggapnya lebih berbahaya daripada kanker tenggorokan.
Dan Nabi Sallallahu alaihi wassallam tidak menginginkan seorangpun dari ummatnya sampai menderita penyakit ini. Oleh karena itu, beliau menasihati ummatnya agar meminum air seteguk demi seteguk (antara dua tegukan dijeda dengan nafas), dan meminum air 1 gelas dengan 3 kali tegukan, sebab hal ini lebih memuaskan rasa dahaga dan lebih menyehatkan tubuh (Lihat Al-Haqa'iq Al-Thabiyyah fii Al-Islam, secara ringkas)
Sumber: Al-Arba'in Al-Ilmiah, Abdul Hamid Mahmud Thahmaaz
--------------------------------------------------------------------------------
Langganan:
Postingan (Atom)
Benarkah Anda Mencintai Rasul?
Benarkah Anda Mencintai Rasul? Mengikuti Pengajian Syeikh Abdul Qadir al-Jilany 9 Jumadil Akhir 545 H, di Madrasahnya. Hadits Nabi s...
-
Kiat-kiat Sabar Pengajian Syeikh Abu Nashr as-Sarraj Syekh Abu Nashr as-Sarraj - rahimahullah -berkata: Kedudukan spiritual sabar ad...
-
Zikir dan Do'a Imam Ali bin Abi Tholib 1. Keselamatan memiliki sepuluh bagian, yang sembilan di antaranya terdapat dalam diam kecu...
-
Kecerdasan Hakiki Syeikh Ahmad Ar-Rifa'y Rasulullah SAW bersabda: "Orang yang cerdas adalah orang yang meneliti dirinya send...