Rabu, 23 Agustus 2017

Curigalah Pada Diri Sendiri


Curigalah Pada Diri Sendiri
 

Mengikuti Pengajian Syeikh Abdul Qadir al-Jilany 7 Jumadil Akhir 545 H, di Madrasahnya
Jadilah anda ini orang yang berakal, bukan pendusta. Anda mengatakan takut kepada Allah namun kenyataannya anda takut pada selain Allah. Jangan takut pada Jin, Manusia dan Malaikat. Jangan takut pada binatang yang bersuara maupun yang tak bersuara. Jangan takut pada azab dunia dan jangan takut pada azab akhirat. Takutlah pada Yang Mengazab dengan azabNya.

Orang berakal tidak pernah peduli dengan cacian si pencaci di sisi Allah Azza wa-Jalla. Ia tuli, dari segala suara, selain Kalam Allah Azza wa-Jalla. Sebab seluruh makhluk di hadapanNya sangat lemah, sakit dan sangat fakir. Ia dan sejenisnya, adalah mereka para Ulama yang ilmunya bermanfaat.

Para Ulama yariat dan hakikat, adalah para dokter agama yang akan menyelamatkan pecahnya agama. Hai orang yang memecah agamanya, telah dating kepada kalian hingga menguasai kepingan pecahanmu (diutuhkan kembali). Allah yang menurunkan penyakit, Dia pula yang menurunkan penyembuhnya, Dia lebih tahu kebaikan dibanding yang lain. Karena itu jangan curiga kepada Tuhanmu atas tindakanNya. Justru anda harus curiga pada dirimu sendiri, mengecam dirimu, disbanding lainnya. Katakan pada dirimu, "Anugerah itu bagi yang taat, dan cambukan itu bagi yang mkaksiat."

Manakala Allah Azza wa-Jalla berkehendak baik pada hambaNya Dia akan mengujinya, jika ia sabar maka Allah menaikkan derajatnya, membuatnya lebih baik, menganugerahinya dan memedulikannya.

"Ya Allah, kami mohon kedekatan padaMu tanpa bencana, lembutkanlah kami di dalam qadla dan qadarMu, cegahlah kami dari keburukan orang-orang jahat dan rekayasa para pengkhianat. Jagalah kami, sebagaimana kehendakMu dan seperti kehendakMu. Kami memohon ampunan dan kesehatan dalam agama, dunia dan akhirat. Dan kami mohon taufiq atas amal-amal yang sholeh serta keihlasan dalam amal ibadah. Amin."

Ada seseorang yang masuk di kediam Syeikh Abu Yazid al-Bisthamy ra, ia tengak tengok ke kanan dan ke kiri.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Abu Yazid.
"Aku cari tempat yang bersih untuk sholat," jawabnya.
"Sucikan hatimu dan sholatlah dimana saja kamu mau…" kata Abu Yazid.
Orang yang riya' tidak bisa diketahui kecuali oleh orang-orang yang ikhlas. Mereka ada dalam keikhlasan dan terus menerus menjaga ikhlasnya, karena ikhlas itu merupakan panji bagi thariqat kaum Sufi, jangan sampai amal ibadah sia-sia. Sebab riya', 'ujub, kemunafikan, merupakan bagian dari saham syetan yang selalu dilemparkan ke dalam hati.

Karena itu menghadaplah kepada para Syeikh, belajarlah dari mereka bagaimana menempuh jalan agar sa,pai kepada Allah Azza wa-Jalla. Karena jalan itu merupakan jalan yang sudah ditempuhnya. Bertanyalah kepada mereka tentang penyakit-penyakit jiwa, nafsu, dan wataknya. Karena para Syeikh itu telah tegas memeranginya, mereka tahu rekayasa nafsu dan bagaimana menjauhinya dalam waktu yang panjang. Pergulatan yang panjang sampai kahirnya mereka menguasai nafsu.

Karenanya jangan terpedaya oleh hembusan syetan dalam dirimu, jangan pula tidak waspada, karena panah nafsu memeburumu, dan ia tidak punya jalan kecuali melalui dirimu. Syetan jin tidak akan mampu menguasaimu jika tidak melalui syetan manusia, yaityu nafsu dengan segenap elemen keburukannya.

Mohonlah pertolongan kepada Allah Azza wa-Jalla, dan mohonlah agar terlindungi dari musuh-musuh jiwamu, maka Allah akan menolongmu. Bila engkau menemukanNya dan engkau tahu apa yang ada di sisiNya, engkau meraih anugerah dariNya, makia kembalikan - dari sisiNya - menuju keluarga dan khalayak. Ajaklah mereka semua kepadaNya bersamaNya, katakana padsa mereka, "Kemarilah dengan semua keluarga kalian….". Nabi Yusuf as, ketika menjadi raja, ia berkata kepada keluarganya: "Datanglah padaku dengan seluruh keluargamu…" (Yusuf: 93)

Orang yang terhalang adalah orang yang terdinding dari Allah Azza wa-Jalla dan ia kehilangan kedekatan padaNya dunia hingga akhirat. Allah Ta'ala berfirman dalam salah satu KitabNya: " Hai anak cucu Adam, manakala dirimu teremukkan, maka anda akan kehilangan segalanya…"

Bagaimana anda tidak kehilangan Allah Azza wa-Jalla sedangkan anda kontra kepadaNya dan kepada orang-orang beriman dari hambaNya, menyakiti mereka dengan ucapan dan tindakanmu, lahir batin anda menentang mereka?

Sabda Nabi saw : "Menyakiti orang beriman itu lebih besar dosanya ketimbang merusak Ka'bah dan Baitul Ma'mur lima belas kali…" (Hr Ibnu Majah)

Dengarkan! Anda bisa celaka, hai orang-orang yang selalu mengecam dan menyakiti orang-orang Sufi. Mereka adalah orang yang beriman dan saleh, yang senantiasa ma'rifat kepadaNya, yang senantiasa bertawakkal padaNya. Celaka! Dalam waktu dekat anda mati, tersingkirkan dari rumah anda sendiri, harta anda yang kalian banggakan sama sekali tidak berguna dan tidak dikembalikan padamu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Benarkah Anda Mencintai Rasul?

Benarkah Anda Mencintai Rasul?   Mengikuti Pengajian Syeikh Abdul Qadir al-Jilany 9 Jumadil Akhir 545 H, di Madrasahnya. Hadits Nabi s...